Perkenalan

8 0 0
                                    



Cerita ini dimulai disuatu kota yang penuh kebisingan,

Ramai disana, saat anak itu duduk dibangku sekolah yang usang, menunggu seseorang.

Yeni namanya, umurnya 10 tahun. anak biasa dari keluarga yang biasa namun punya hati luar biasa. Yeni ini benar benar anak yang biasa, tinggal dijakarta di pojok gedung yang agak usang bersama ibu dan 2 adikknya, tidak begitu buruk bukan?, kehidupannya masih banyak dipenuhi canda tawa walau kadang kadang kesedihan meliputi keluarganya. sehari hari bersekolah layaknya anak biasa,

"Yeni jangan lupa ya besok hari kartini, kamu harus siap - siap untuk menari besok, jaga kesehatanmu yaa." ucap bu ida disela sela ia mengajar,

ia kaget karena kebingungan. Di satu sisi ia menghargai bu ida karena telah memberinya kesempatan untuk tampil dan menyalurkan bakatnya. Disisi lain, ia takut akan kemarahan ayahnya, sosok ayah yang selalu menentang apapun yg ia lakukan, kecuali satu prestasi akademik.

Si gadis kecil itu juga pandai sekali menggambar dan melukis. Tapi setiap kali ia melakukannya, ayahnya juga menentang padahal menggambar adalah sarana ekspresi dirinya kepada dunia-nya. Ia takut untuk berbicara sampai sampai ia terkenal pendiam dikalangan teman sebaya nya.

Ia hanya punya beberapa teman, tidak cukup banyak melihat dari penampilannya yang biasa dan pendiam mungkin banyak dari mereka yang ingin mendekati tetapi segan. Ya, mungkin.

"Tapi bu...." Ucapnya ragu.

"tenang soal kostum, ibu sudah atur semuanya" ucap bu ida meyakinkan.

Baiklah, ia pun menyanggupinya.

Hari demi hari berlalu, latihan demi latihan dijalaninya dengan penuh kehati – hatian, kalau kalau ayahnya datang kesekolah tiba – tiba dan melihatnya latihan bisa kacau semuanya. Ilta adalah anak yang mudah sekali menerima pembelajaran, meski ia hanya latihan disekolah, baru seminggu ia telah menyelesaikan gerakan – gerakan yang baru dicobanya.

Teruntuk tuhan,

Tuhan...

Aku sampaikan syukurku kali ini

Untuk kebahagiaan dan kedamaian dihati

Meski kegelisahan seolah menanti

Aku berterimakasih sekali

-puisi karya anak 10 tahun, 2010

Untitled storyWhere stories live. Discover now