Dari sekian banyak hal yang membuat kepalanya berdenyut nyeri, adalah Kim Taehyung salah satunya.
Bukan hanya karena tingkah lakunya yang seperti anak simba tak terkendali. Yang kerap kali mengganggunya dengan sederet celotehan tak berarti, tidak bisa diam hanya di satu tempat; dengan kaki-kaki kurusnya yang selalu berisik menapaki seisi dorm, lalu berakhir dengan satu gores atau lebam baru di kulit porselennya. Atau juga rengekannya ketika kemauannya tidak dipenuhi.
Bukan hanya itu.
Satu hal yang membuat Jungkook harus lebih ekstra menjaga pacarnya..
Satu hal yang membuat Jungkook nyaris frustasi dengan tingkah polah kekasihnya adalah..
Laki-laki inosen ini sama sekali tidak sadar kalau dirinya bisa semenggoda itu.
...
Suatu sore, ketika jadwal mereka dikosongkan untuk beberapa hari ke depan sekembalinya dari promosi di Jepang, para member berkumpul di ruang tengah untuk sekadar menghabiskan waktu santai sebelum makan malam. Seokjin nampak sibuk berkutat dengan pekerjaannya di dapur—membuat makanan untuk para lelaki tak tahu diri di depan sana. Dibantu Yoongi, yang mengambil alih bagian rebus-merebus dan sayuran. Ya, hanya dua orang bekerja untuk tujuh perut yang lapar. Sungguh sepadan.
Alasannya, karena lima orang lainnya tidak pandai memegang pisau dan wajan. Klasik sekali.
Di sofa panjang, Jeon Jungkook dan Park Jimin berbagi spasi dengan stoples kacang di antara mereka. Lalu Namjoon dengan headset menggantung di telinganya, duduk di salah satu sofa single sambil membaca buku. Juga Hoseok yang berbaring di atas karpet dengan bertelanjang dada, asyik menikmati acara komedi di televisi.
Semua tampak tenang dalam bising televisi dan perkakas dapur, serta gelak tawa yang sesekali timbul akibat lelucon di televisi.
Sampai tiba-tiba, pemuda ini muncul dari tidur siangnya yang panjang. Kim Taehyung. Dengan rambut mencuat menggemaskan, wajah merah, dan pakaian kusut tak karuan, merengek di sepanjang jalan menuju ruang tengah. Rewel ketika bangun tidur adalah kebiasaan buruknya sejak kecil.
Tentu saja Jungkook yang pertama kali menyadari kehadirannya. Sambil mengunyah kacang di mulutnya, si pemuda kelinci itu terus mengamati bayi besarnya yang berjalan setengah sadar. Mewanti dalam hati semoga Taehyung tidak tersandung dan melukai lututnya.
Jimin meliriknya sekilas ketika Taehyung mengambil bantal sofa dari pangkuannya.
"Kau sudah bangun, Tae?" tanya Jimin sambil menepuk pahanya—sinyal agar Taehyung duduk di atasnya. Dan tatapan tajam bak laser langsung terarah dari pemuda penuh otot di sampingnya. Oh, Jimin hampir tergelak melihat reaksi Jungkook. Dasar posesif.
Taehyung yang tidak menangkap interaksi tak kasat mata di depannya, hanya mengangguk ringan lalu berjalan menuju Hoseok dan membanting bantal di sampingnya.
Lalu..
Menghempas tubuhnya ke dalam bantal yang empuk dengan punggung menghadap langit-langit.
Yang sialnya sukses mencekat nafas keempat pemuda sehat di sekelilingnya.
Dia tertelungkup—membenamkan wajah di bantal, dengan bagian bawah tubuhnya yang dibuat lebih tinggi, hingga kaos tipisnya yang longgar menggulung ke atas. Dan lekuk pinggangnya yang ramping terpampang bagai oasis—untuk orang-orang yang haus belaian. Kulit seperti madu, serta bentuk bok—
"Eung.."
...Masih merengek.
Demi Tuhan.
Sebabnya, suara-suara imaginer yang tak senonoh tiba-tiba saja berkelebat di kepala masing-masing pemuda—dan sialan membuat sesak.
Bangsat!
Jungkook seketika melempar bantal ke wajah Namjoon yang mulutnya mengaga seakan liur mengalir keluar, menendang perut Jimin yang tersenyum dengan bibir tergigit, dan nyaris menginjak dada Hoseok karena berani memelototi pacarnya.
"Kim Taehyung, jangan tidur di situ!"
—dan seperti itu, demi Tuhan.Bahu Taehyung ditarik lembut sampai ia telentang dan merengut. Lalu dibopongnya si pembuat onar ini kembali ke kamarnya yang aman sentosa. Setidaknya sampai Jungkook berhasil mengganti pakaiannya. Dan memberinya sedikit pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Seducer
FanfictionTaehyung itu..sungguhan tidak tahu kalau dirinya bisa semenggoda itu, ya? KookV Kook!Dom Tae!Sub With bts member Dorm!life Cover by @Ariski