Tell You

13K 695 18
                                    

"Darr, bisakah kita bicara sebentar?" Tanyaku gugup pada darren
"Iya, bicaralah" jawab darren sambil meneguk mineral water
"Aku menyukaimu" ucapku lantang
Darren hanya memandangiku lalu tersenyum seolah mengejek perkataanku tadi
"Sejak kapan?" Tanya darren sambil tersenyum memandangku
"Sejak pertama kali aku melihatmu di kampus ini, aku..." jawabku terhenti
"Kau tahu kan saat ini aku sedang berpacaran dengan Mells, temanmu?" Tanya darren
"Ya, aku tahu..." jawabku cepat
"Lalu??" Tanya darren
"Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku..." jawabku lagi-lagi terhenti
"Bagaimana bisa aku yakin bahwa kau benar-benar menyukaiku? Atau jangan-jangan kau dan mells sedang mengujiku?" Tanya darren curiga
"Tidak, aku sungguh-sungguh darr, karena sebentar lagi kau akan lulus, aku...aku memberanikan diri menyatakan perasaanku padamu" jawabku gugup
"Apa kau ingin bercinta denganku??" Tanya darren singkat
"A...apaa?? Aku...tidak...maksudku..." ucapku terbata
"Mungkin setelah bercinta denganmu, aku akan menyadari bahwa kau wanita yang selama ini kucari" ucap darren sambil berlalu
"Aku mau!!!" Ucapku lantang saat darren berjalan meninggalkanku
Aku berbalik lalu menghampiri darren
"Aku ingin bercinta denganmu darr!" Ucapku yakin

*******
"Berpura-puralah tidak mengenalku, aku tidak ingin bertengkar dengan mells, kau tidak perlu menangis agar aku kasihan padamu karena itu tidak mempengaruhiku, oh...satu lagi, jangan terlalu murahan, kasihanilah tubuhmu sendiri" ucap darren sambil mengenakan kembali pakaiannya lalu bergegas pergi meninggalkanku

Aku hanya terdiam saat mendengar darren berkata kejam seperti itu padaku, Setidaknya aku sudah berusaha untuk membuat darren mencintaiku, jikalau pun tidak berhasil aku tidak akan memaksanya untuk bersamaku. Aku tidak akan akan menangis memohon padanya untuk mengasihaniku, aku tidak akan merebut kekasih temanku. Sejak awal aku telah menyiapkan hatiku untuk kemungkinan terburuk seperti ini. Terkadang cinta menyakitkan namun tidak akan membuatku hancur dan takut untuk mencintai lagi, mungkin nanti aku akan menemukan cinta sejatiku.

******
"Call, apa kau sudah baikan?" Tanya mells padaku
"Sudah mells, kau tidak perlu mengkhawatirkan aku" jawabku sambil tersenyum
"Syukurlah call, sebenarnya kau sakit apa?" Tanya mells penasaran
"Aku patah hati mells" ucapku sambil tersenyum
"Apa? Patah hati? Bagaimana bisa? Astaga call, kau tak pernah cerita padaku bahwa kau punya pacar?" Tanya mells sambil tertawa
"Dua hari yang lalu aku menyatakan perasaanku lalu kami bercinta dan akhirnya dia meninggalkanku dihotel sendirian" ucapku sambil menertawakanku ceritaku sendiri
"Oh my God calla, laki-laki itu benar-benar bajingan bodoh, bagaimana mungkin..." ucap mells kesal

Yuph...bajingan bodoh yang membuatku sakit adalah kekasihmu, aku begitu mencintainya hingga tidak perduli bila dia hanya mempermainkanku saat itu.

******

"Shit...!!! Darren kau curang!!" Maki shean saat aku lagi-lagi memasukan bola ke dalam keranjang
"Pencundang payah" ucap ku pada shean

Sejak malam itu beberapa kali aku berpapasan dengan calla di kampus, aku pikir akan lelah karena harus menghadapinya di kampus, seperti perempuan-perempuan yang telah kutiduri, kebanyakan dari mereka akan menangis, memakiku, menerorku bahkan mengancam untuk bunuh diri. Entah mengapa aku sangat terganggu dengan sikap diamnya saat itu, aku meninggalkannya di hotel sendirian bersama dengan kata-kataku yang menyebalkan. Sudah hampir satu bulan sejak malam itu, dia tidak pernah menggangguku, saat kami berpapasan pun dia berpura-pura tidak mengenalku.

"Darren...darren...darren!!! Heiii..." teriak shean menyadarkanku dari lamunan
"Ada apa darr?? Ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya shean sambil melemparkan bola ke arahku yang kemudian mengenai perutku
"Apa?? Shit!!! Kau tak perlu melemparkan bola padaku seperti itu" ucapku kesal pada shean lalu duduk dipinggir lapangan basket
"Kau melamun, akhir-akhir ini sikapmu seperti orang yang sedang patah hati" ucap shean sambil berjalan ke arahku
"Mana mungkin" jawabku dengan bodohnya
"Apa ada wanita yang menolak kau tiduri?" Ucap shean sambil tertawa mengejek
"Tidak menolak, lebih tepatnya mengacuhkanku setelah kutiduri" ucapku pelan
"Whats?? Are you kidding me?? Seriously? Damn!!!" Ucap shean setelah tersedak saat meminum air mineralnya

******
"Kau benar-benar murahan" ucapku saat calla melewatiku setelah dia bicara dengan seorang laki-laki di depan kantin tadi

Lagi-lagi dia mengacuhkanku seolah kami tidak pernah saling mengenal, seharusnya perkataanku tadi mengganggunya setidaknya melukai harga dirinya. Namun dia sama sekali tak menghentikan langkahnya, dengan cepat aku menarik tangannya lalu membawanya ke gudang di belakang kampus
"Apa yang kau lakukan?? Lepaskan aku!!!" ronta calla saat aku terus menarik tangannya

Aku menghimpit tubuhnya hingga menempel ke dinding lalu mencium bibirnya dengan kasar, lidahku masuk ke dalam mulutnya dengan paksa, kemudian ku raih kedua tangannya saat dia terus berusaha mendorongku menjauh.
"Bibir ini masih saja terasa nikmat saat ku cium" ucapku saat menghentikan penyatuan bibir kami
Calla terdiam namun tak mau menatap mataku, dia membuang wajahnya ke samping untuk menghindari tatapan mataku.

KARMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang