"karna sejuta rintikan hujan dapat menenangkan your heart"
****
Tuh orang ngeselin amat sih, orang kek gitu masih...aja hidup!"
"ahhh lupain deh tuh manusia!"
****
Selesai makan di kafe tersebut, Karina sejenak melihat jam di handphone.Segera ia langsung bergegas pulang ke rumah.
"widih udah jam set 4,pulang naik gojek aja deh"
bersamaan dengan mencari aplikasi gojek tiba² hp nya drop,rintikan hujan pun mulai berjatuhan.Karina bingung dan takut,bagaimana cara dia bisa pulang?apakah menunggu hujan reda? Ataukah pulang dengan hujan² an?..disitu Karina hanya bisa duduk memegangi lututnya dengan rambutnya yabg masih terurai,bergantian dengan menggesekkan kedua tangan nya untuk menahan dinginnya hujan.
Sedangkan Daniel melihat hujan turun di jendela, tak sengaja matanya langsung tertuju kepada Karina yang duduk jongkok kedinginan saat itu.Daniel memang cuek dan berhati ice, tapi saat melihat hujan ngga tau kenapa hatinya akan merasa adanya ketenangan.
"loh,tuh cewek? Ngapain disitu,nunggu jemputan apa ngga bisa pulang ya?"
Akhirnya Daniel bertekat menghampiri Karina di depan kafe tersebut dan berbicara kepadanya.
"belum ada yang jemput?" tanya Daniel dengan duduk jongkok seperti Karina, sontak Karina mengangkat kepalanya dan kaget ada Daniel disamping menghampirinya.
"hah? " Karina pun diam sejenak menenangkan hatinya yang campur aduk "eh ngga kak, nunggu hujan reda dulu baru pulang" jawabnya sambil malu² dan memanggil Daniel dengan kata kakak karena ngga biasanya Karina memanggil kakak:v
"oh, mau bareng gue?mumpung gue sendiri an,nih pakek jaket gue" tawarnya.
"ngga usah kak,ngga usah repot² kakak pulang duluan aja..aku nunggu sampai hujan reda aja,makasih"
Tak lama Daniel pun langsung memakai kan jaketnya di punggung Karina karena ia sudah mengetahui bahwa Karina sedang menahan dinginnya hujan,juga bersamaan menarik tangannya agar pulang bersamanya.
"udah ayo!kita bakal ngerasain dinginnya hujan,cepet naik!"sambil menarik tangannya.
Karina disitu kebingungan,salah tingkah dan lain²,seketika Karina menaiki Moge.
"udah siap?"
"udah kak"
"pegangan"
Tak menunggu lama Daniel pun ngegas motornya,tangan Karina pun hanya memegang kedua pundak Daniel agar tidak jatuh.
"rumah lo dimana?"
"jl.sudirman,perum Pustaka Indah"
"oh gue tau!"
"lah nih orang kesambet apa coba? Kok tiba2 baik njir"batin Karina.
"sekarang coba lo rasain rintikan hujan ini!"
"udah kak" jawabnya polos.
"gimana?"
"kok malah dingin sih kak, jadi gemeter tanganku sama kakiku"
"Anjir nih cewek polos atau apa sih,tadi habis numpahin kopi segitu beraninya dan sekarang jadi polos gini! Macam anak tolol dah" batin Daniel.
"kak? "
"eh iya?""belok kiri udah rumah aku kak" tunjuk Karina.
"y"jawabnya singkat.
Disitu Karina turun dari motor Daniel dan memberi tawaran untuk masuk kedalam rumah namun daniel menolaknya.
"kak mampir bentar yuk, soalnya masih hujan nih"tawarnya
"ngga usah, gue langsung pulang aja"
Belum sempat mengucapkan terima kasih, Daniel sudah mengegas motornya meninggalkan Karina.
"lah,mau aja bilang terima kasih"
-----
Setelah masuk kerumah masing²,disitu Karina masih memikirkan soal Daniel tiba² baik kepadanya dengan mengantar nya pulang.Disitu Karina memikirkan suatu kejadian seharinya dengan Daniel,terutama soal Daniel memakaikan helm kepadanya.
Flashback on
"nih pakek helmnya"suruh Daniel.
"iya"Saat sudah memakai helmnya,karina kesulitan memakaikan sabuk pada helmnya.Tak menunggu lama Daniel langsung memakai kan sabuk itu,sedangkan Karina sendiri kaget dan membuat matanya terbelalak kaget.
Melihat Karina yang hanya terdiam kaku, Daniel tiba²membuyarkan lamunan Karina.
"woy, lo gak apa²kan? "
"hah... hah iya gak apa² kak"Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Him
Teen FictionDaniel wolfan - Karina shalsabilla Follow juga lah hiya @katatyas wookeh! ;)) Cukup gitu Aja..terus nya baca sendiri Aja hiya masa gw yang bacain ngga mungkin lah ya😊🤭 semoga enjoy buaca nya hiyaa..love you jangan lupa vote hiya kalo bisa commen...