PART 1

24 3 0
                                    

Kenza dengan kesal membanting hp nya ke kasur. Sudah hampir dua bulan Yixing nggak ada kabar. Dia sudah berusaha menelponnya bahkan setiap hari dia menunggu di depan apartemen Yixing, tapi hasilnya nihil. Dia tidak sekalipun melihat sosok Yixing lagi.

Mendadak ponselnya berdering, tanda ada telepon masuk. Dan tertera nama Yixing di layar ponselnya. Kenza pun dengan cepat langsung menerima telepon itu.

"Ya!!! Kamu kemana aja?! Aku hampir gila nungguin kamu!" maki Kenza tanpa berpikir panjang.

"Bisa keluar sekarang? Aku di depan apartemen kamu." singkat Iching yang diiyakan oleh Kenza.

Kenza pun dengan terburu-buru langsung keluar dari apartemennya menuju ke lantai dasar untuk menemui orang yang dia sayang itu.

"Yaa!! Zhang Yixing!!" teriak Kenza begitu melihat orang yang dipanggil Yixing itu berada di samping mobil.

Kenza langsung berlari dan memeluk Yixing yang menyunggingkan senyumannya. Yixing pun membalas pelukan itu.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanya Yixing tak bersalah.

Kenza melepas pelukannya dan menatap Iching sinis. Lalu dengan jailnya ia menginjak kaki Yixing, membuat orang yang memiliki nama asli Zhang Yixing itu kesakitan.

"Sakit tau!" Yixing mengelus-elus kakinya yang terasa sakit itu.

"Biarin! Siapa suruh ngilang tanpa kabar!" Kini Kenza memukuli dada bidang Iching.

Dengan sigap Iching menahan tangan Kenza. Dia menatap Kenza dengan tatapan yang sulit diartikan. Kenza pun menghentikan aktifitasnya karena tatapan Iching yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.

Yixing menarik Kenza ke dalam pelukannya seraya mengucap, "maafin aku Kenza udah bikin kamu khawatir." Yixing memeluk Kenza erat.

Kenza tak bisa lagi menahan air matanya. Kini ia menangis dalam pelukan Yixing. Yixing pun mempererat pelukannya untuk menenangkan Kenza. Ia menepuk punggung Kenza pelan.

"Kamu kemana aja sih? Aku hampir gila nyari kamu." Tanya Kenza, kini mereka berdua sudah berada di apartemen Kenza.

"Aku ada urusan penting di China. Dan ponselku ketinggalan di apartemen. Jadi aku nggak bisa hubungin siapa-siapa." jelasnya yang langsung menyesap kopi yang disajikan Kenza tadi.

"Tapi kan kamu harusnya ngabarin aku, kan bisa pake telepon rumah di China." Kenza belum puas dengan penjelasan Yixing.

"Kan aku udah bilang, aku sibuk. Kalo nggak sibuk aku juga bakal ngabarin kamu kok." bela Iching.

"Kan seenggaknya kamu bisa kasih tau aku dulu, biar aku nggak ketar-ketir kaya gini." Kata Kenza tak mau kalah.

"Kamu kan udah tau, aku kalo udah fokus sama pekerjaan nggak bisa diganggu." Yixing terus memberi penjelasan walaupun tak diterima oleh Kenza.

Yixing tipe orang yang akan selalu fokus kepada apa yang sedang ia kerjakan. Dan itu tidak bisa diganggu oleh siapa pun. Bahkan orang yang di sayang pun tidak akan dipedukikannya. Karena dia selalu ingin mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.

"Aku juga sibuk kuliah tapi aku..."

Yixing yang terlihat tak mau berkelahi akhirnya membungkap bibir Kenza dengan bibirnya. Kenza pun tersentak dengan perlakuan Yixing dan langsung mendorong tubuh Yixing agar menjauh.

"Ya!!! Sudah kubilang jangan..."

Protes Kenza yang langsung mendapat bungkaman lagi dari Yixing. Kini Yixing sedikit menggerakkan bibirnya. Kenza pun hanya diam mendapat perlakuan tersebut dari kekasihnya.

Just One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang