0.1 Shade

61 10 1
                                    

Manusia memang makhluk yang sempurna. Ya, aku pun merasa pujaan hatiku begitu sempurna. Ah, tidak, aku tidak mengatakan aku manusia tidak sempurna. Tapi, bagaimana pun aku tidak sesempurna dia.

Tinggi badan yang sungguh ideal, rambut manly-nya yang sungguh mempesona. Ditambah bibirnya yang merah, membuat ia semakin sexy.

 Ditambah bibirnya yang merah, membuat ia semakin sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Huang Xu Xi. Semua orang mengenalnya sebagai Lucas. Lucas yang baik, manis dan menyenangkan. Tapi, Lucas-ku memiliki sisi yang orang lain tidak tau.

***

Pagi ini cerah. Aku bangun dari kasurku. Kulihat kearah kanan dan kudapati Lucas juga sudah bangun. Aku beranjak menghampiri sekat kaca antara aku dan dia. Sungguh, ia memang sangat tampan. Andaikan kaca ini tidak menghalangiku dan dia. Aku bisa saja memeluknya sekarang.

Aku rasakan memar beberapa tubuhku. Rupanya semalam Lucas memukuliku (lagi). Ya, Lucas memang tidak sabaran. Biasanya ia akan datang kepadaku dan memukuliku jika ia sedang marah, kesal atau sedih. Aku tidak tau apa yang bisa aku lakukan untuk mencegahnya. Akupun tak dapat melakukan apapun.

Semalam, aku ingat, aku menulis surat untuk Lucas.

"Teruntuk Lucas,
Hai. Aku hanya ingin memberitahumu, betapa aku mencintaimu. Berhenti menyakiti aku. Tapi, jika itu membuatmu bahagia, maka lakukanlah. Satu hal yang tak ingin kau lakukan adalah menyakiti dirimu sendiri. Namun, satuhal lagi, tidakkah menyakitiku membuat mu sakit pula? Tolong pikirkan lagi, Lucas sayang.
Truly,
Yours.
Graceya xx. "

Aku meletakkan surat itu diatas meja Lucas. Saat aku ingin melihat balasan  yang ia taruh diatas kasurku tadi malam, tiba-tiba tubuh ini terasa sakit. Lucas memukulku terlalu keras. Lebam ini sungguhlah tidak biasa. "Ah, sebaiknya aku mengobatinya dulu," pikirku.

Beep..

Handphone ku berdering.

Chenle : "Lucas?"

"Tidak, dia sedang tidak disini."

Chenle : "Baiklah Grace, bisakah kau bicara padaku di Starbucks? Aku ingin bertemu denganmu. Sekarang"

"Aku tidak tau Chenle, aku sedang tidak enak badan"

Chenle : "Keparat itu, Lucas, sungguh keterlaluan. Beraninya dia-"

"Sudahlah, kau tidak tau betapa kesalnya ia semalam"

Chenle : "Kemarilah jika kau merasa lebih baik, ok? Aku mohon Gracey.. :("

"Kau ini, baiklah, kurasa berbicara denganmu akan membuatku lebih baik."

Chenle : "Always bby~ kkkkk"

Aku menaruh ponselku. Mulai mengoleskan alkohol ke luka lebamku. Kemudian bersiap untuk menemui Chenle.

Zhong Chenle adalah sahabat Lucas dari kecil. Dia mulai berteman dekat denganku sejak Lucas mulai mengenalku. Chenle orang yang bersahabat, meskipun Lucas tidak ingin Chenle mengenalku lebih jauh (sebagai sahabat, tentunya) , ia tetap ramah  dan bersikeras untuk mengenaliku lebih dekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang