chapter awal dan akhir

35 5 3
                                    

Hai kenalin nama aku kesya aulia , aku kuliah ,umur aku 18 tahun

Hai kenalin juga nama aku dylan aditgelardi ,aku kuliah , umur aku 18 tahun

(/‵Д′)/~ ╧╧(/‵Д′)/~ ╧╧(/‵Д′)/~ ╧╧

Kesya's pov

Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia., meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan dylan, meskipun dia sering menghianati cintaku.

"Aku gak tau harus bilang apa lagi, kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!"

Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.

"Maafin aku kesya, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji kesya. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!"

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan dylan, aku sangat mencintainya.

Malam ini dylan menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian dylan dan berdandan secantik mungkin. Kutemui dylan di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.

"kesya, kamu cantik banget malam ini."

"Makasih. Kita jadi dinner kan?"

"Ya tentu, tapi kesya, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?"

"Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo."

Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan dylan. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan dylan menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu dylan menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah dylan perbuat padaku.

Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa dylan benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat dylan, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.

"Kenapa lan ? Mienya gak enak?"tanya ku

"Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini kesya?"

"Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam."

Aku yakin, dylan gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya dylan mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.
Dua tahun bersama dylan bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Dylan sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali dylan berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh dylan. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.

Selesai makan dylan Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.

"Apa dompetku ketinggalan di Taksi?"

"Yakin di saku gak ada?"

"Gak ada. Gimana dong?"

"ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

janji terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang