Langkah kecil sambil mengendap-endap seorang anak laki-laki menghampiri gadis balita yang menangis sesenggukan di balik semak-semak. Tangannya terulur menyentuh bahu gadis balita itu, refleks, membuatnya terkejut dan memalingkan wajahnya kebelakang.
"Mengapa kau menangis, Em?"
"Hiks.. hiks.. Kak Miki hiks.." Gadis itu tak menjawab namun berhambur kepelukan anak laki-laki yang ia panggil Kak Miki itu.
"Ada apa Em? Apakah ibumu memukul mu lagi?" Miki bertanya sambil mencoba melepas pelukan gadis itu dan matanya mulai menelusuri tubuh kecil gadis itu. Tampak beberapa lebam dan bekas cubitan di pahanya yang membiru dengan darah yang tidak keluar hampir menghitam didalam kulitnya. Gadis itu hanya terus menangis dan mendekap tubuh Miki lagi, Miki mencoba menenangkan gadis kecil itu dengan mengusap-usap lembut rambut sebahu gadis balita itu.
"Kak Miki hiks.. hiks.. aku hiks tidak mau hiks.. pulang hiks.. aku hiks takut hiks.." gadis itu berbicara sambil menangis dan tubuhnya terus bergetar.
"Kenapa em? Apa ayahmu belum pulang?" Gadis balita itu hanya menjawab dengan gelengan kepalanya sambil terus menangis.
Miki membawa tubuh gadis balita itu menuju ke rumahnya dengan menggendongnya, namun saat dia baru berada di teras rumahnya mobil hitam melintas di depan rumahnya dan memasuki halaman rumah yang terletak disamping rumahnya.
"Sepertinya ayahmu sudah pulang Em," gadis itu mendongakkan kepalanya yang semula bersembunyi di ceruk leher Miki,
"Ayah hiks.. ayah.." gadis balita itu memanggil sosok laki-laki dewasa yang baru saja keluar dari mobil hitam itu dan berjalan menuju rumah Miki.
"Em maaf ayah pulang terlambat" laki-laki itu mengambil alih gendongan Miki pada gadis balita itu.
"Terima kasih Mike, maaf merepotkanmu lagi, mungkin besok ini akan sering terjadi, aku sedikit lega ada keluargamu yang pindah kesini lain kali mungkin aku akan lebih merepotkanmu jika aku pergi, aku minta tolong kau jaga Em,"
"Iya paman, aku akan menjaga dan menemani Em, paman tidak merepotkan ku, aku juga senang karena Em sangat menggemaskan"
"Sekali lagi terima kasih Mike, aku akan membawa pulang Em."
"Baiklah paman,"
2 minggu kemudian...
Anak laki-laki dengan seragam sekolah dan tas gendongnya berjalan dengan mendorong sepedanya, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika ia melihat beberapa polisi dan mobil polisi di depan rumah samping rumahnya, juga bunyi sirine 2 mobil ambulan yang baru saja melintas mendahuluinya. Ia melihat seorang wanita di teras rumahnya yang tak lain adalah ibunya sedang berbicara dangan salah satu polisi, tiba-tiba rasa cemas menyelimuti perasaannya dia berjalan sedikit berlari menghampiri ibunya,
"Mom, apa yang terjadi?" dia bertanya dengan terengah-engah,
"Mike, Mr. Morgant ditangkap polisi karena membunuh istrinya," anak laki-laki itu terkejut dan menoleh kearah rumah yang sedang di kelilingi oleh garis polisi dan melihat gadis kecil dalam gendongan seorang petugas medis menuju mobil ambulan.
"Emilie!!" secara refleks anak laki-laki itu berlari kecil kearah rumah itu namun hanya beberapa langkah karena ibunya menahannya
"Mike, kamu tak mungkin kesana, biarkan petugas yang mengurusnya" anak laki-laki itu hanya menurut dengan kata-kata ibunya dan hanya bisa menatap kepergian dua ambulan yang melintas didepan rumahnya.
***
Mohon Vote & Komentarnya,
Komentar 'next' atau 'lanjut' doang juga ga papa
Kritik & saran Karena aku masih belajar nulis cerita.
N_S
YOU ARE READING
My DID Girl
Random(genre: action, mistery, mature, romence) Carla adalah gadis yang mengidap penyakit kepribadian ganda, dia tidak hanya memiliki 1 kepribadian lain tapi dia memiliki 4 kepribadian lain yaitu 1 Valerie gadis tomboy yang menguasai berbagai macam bel...