Chapter 1. Kehidupan Yang Kelam

132 16 11
                                    

   "Satu tindakan kebaikan ku tak akan bisa mampu membuat keadaanku berubah meskipun ribuan kali ku coba,percuma"


  Seperti biasa,pukul 6 pagi jam alarm berdering dengan kuatnya. Membangunkan gadis yang berambut panjang yang sedang tidur diatas ranjang kesayanganya.

  "Ya akhirnya pagi juga,bersiaplah untuk menikmati dunia yang jahat ini"
Begitulah gumam devienna sambil mengikat rambutnya yang panjang dan hitam.
Setelah selesai mandi,seperti biasa ia bersiap. Menyiapkan buku sekolah,headshet dan tak ketinggalan buku harian kecil yang selalu ia bawa kemana pun pergi. Isinya iyalah semua keluh kesah tentang takdir buruk yang ia setiap hari ia alami.
"Kakak,cepat turun ayo sarapan dulu"
Teriak bunda dari lantai bawah. Dengan cepat devienna keluar dari kamarnya dan turun ke ruang makan.
"Yah, Aku ingin pindah sekolah" kata devienna dengan pelan. Dari semalaman devienna mempersiapkan diri untuk mengatakan hal itu kepada ayahnya dan menyiapkan katakata bujukan agar ayahnya ingin memindahkannya kesekolah lain.
"Kenapa kak,sekolahmu bagus dan kau siswa yang pintar. Ada apa denganmu? "  Jawab ayah dengan santai. Devienna menarik nafas dan berkata.
"Percuma aku sekolah di tempat yang bagus,tapi tidak ada satupun yang ingin berteman denganku. Semua menghinaku,semua benci dengan sifatku yang periang. Aku adalah bahan cemoohan di sekolah" tegas devienna sambil mempertinggi suaranya. Sontak wajah ayahnya berubah menjadi ekspresi yang menunjukkan bahwa ia ingin marah.
"Kak,biarkan mereka yang membencimu. Kau dilahirkan untuk menjadi perempuan yang kuat bukan lemah. Abaikan saja mereka yang mencelahmu,tunjukkan bahwa sifat ceriamu dapat membuat orang lain bahagia walau tak semuanya" tegas ayah dengan tatapan yang tajam ke devienna.
Devienna hanya diam menahan agar emosinya tak meluap. Akhirnya ia memilih meninggalkan sarapannya dan tidak melanjutkan percakapan tersebut.
"Apa salah devienna ? Semenjak dia SMP dan SMA tidak ada satupun yang ingin berteman dengannya" ujar bunda sambil menatap devienna yang berjalan keluar rumah. Ayah hanya diam dan menatap anak tunggal satusatunya itu dari ruang makan.

   Seperti biasa devienna pergi dan pulang sekolah diantar oleh supir pribadinya karena ayahnya terkadang banyak pekerjaan sehingga tak dapat menjemputnya. Ketika devienna sampai di sekolah,semangat nya sangat menurun tapi seperti biasa,dia akan tetap memasang senyumnya walau terpaksa. Belum sampai dikelas,dia merasa dia akan mendapat masalah karena bertemu dengan Sista,geng cewekcewek sosialita yang sangat terkenal di sekolahnya,SMA SINAR HARAPAN.
"Eh itu ada devi,si cewek idiot. Jahilin yuk" ujar siska,ya dialah gadis sosialita yang sangat terkenal di seluruh siswa sekolah. Devienna lebih suka memanggilnya,kuntilanak gaul.
Devienna tidak memperdulikan sama sekali apa yang ia lihat di depan matanya.
"Hay idiot,apa kabarmu hari ini ? Btw lo siap gak jalani hidup lo yang pahit itu ?" ledek stefy,gadis berambut pirang yang berdiri disebelah siska.
"Lawakan lu lucu juga,rasanya gw mau ketawa karena lucunya" balas vina dengan datar. Kemudia ia melanjutkan jalannya menuju ke kelas.
"Dihh sok kuat,padahal idiot suka nangis gak jelas" gumam siska dalam hatinya.
"Selamat pagi semua" sapaan devienna ketika masuk kelas.
"Apa sih lo pagipagi dah berisik,gatau malu banget" jawab rio dengan kesal,rio adalah siswa paling jahil yang sering membuat siswi perempuan nangis dan korban kejahilannya yang paling sering adalah devienna.
Devienna tak menghiraukan perkataan rio dan langsung duduk di bangkunya. Ia sebangku dengan vania,gadis introvert yang sangat tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.

"Dev,lu udah pr matematika?" Tanya vania dengan nada yang datar.
"Udah nia,mau liat ya hehe " ledek devienna sambil menepuk pundak vania. Vania hanya berdecak kesal,"mana buku lu gw mau liat"
"Nih,bukunya" devienna memberikannya ke vania.  Walau pun vania adalah orang yang introvert tapi Vania adalah satusatunya orang yang peduli dengan devienna di kelas walau vania tidak suka bermain dengan devienna tapi vania lah orang yang pertama kali menghibur devienna ketika devienna jatuh.

"Hayy semuanya apa kabar ya"  teriak siska dengan bahagianya.
"Hay sayang,kamu lagi bahagia ya?" rayu rendy,teman sebangkunya rio.
"Apaan sih ren,lagi bahagia nih apalagi liat si idiot yang kalian buat ceneh tadi haha" ledek siska dengan tawa yang pecah bersama gengnya dan seisi kelas pun ikut tertawa karena ledekan siska kecuali vania. Dia hanya diam dan memandang devienna yang tangannya sudah terkepal keras dan muka yang merah.
"Diemin aja mereka,gak usah emosi. Anggap aja angin lalu" ujar vania menenangkan devienna.
Devienna hanya memandang siska dan temantemannya dengan tajam.
"Lu kesel ya idiot ? Nih tonjok kalo berani" ledek dinda yang sengaja membuat devienna semakin panas. Tapi devienna hanya diam tak menghiraukannya. Lalu bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam belajar akan dimulai.

  Tak lama dari itu muncul lah pak andi,guru kimia bersama seorang siswa laki laki.
"Selamat pagi semuanya" salam pak andi sambil memasuki kelas.
" siska,dinda ada murid baru ganteng deh keknya" ujar ria sambil menatap kejendela kelas. "Iya nih bisa jadi gebetan gw dong" ledek dinda sambil menyenggol tangan siska. Siska hanya berdecak kesal melihat tingkah usil sahabatnya.
"Perkenalkan ini Daniel Revanza,pindahan dari SMA BINA BANGSA di jakarta. Dia pindah ke palembang karena ikut urusan keluarganya" jelas pak andi kesemua murid di kelas.
Semua siswa perempuan terpanah melihat ketampanan daniel yang bisa dibilang memang ganteng,kecuali devienna dan vania. Dia hanya memandang sekilas siswa baru itu,apalagi vania sama sekali tidak melirik apalgi mendengarkan. Karena telinga vania selalu disempal dengan headshet,baginya itu adalah sebuah ketenangan.
"Daniel silahkan duduk di belakang devienna ya,ada bangku kosong disana" daniel hanya mengangguk dan berjalan ke bangkunya. Tanpa sengaja mata nya dan devienna saling bertatapan. Tapi devienna langsung mengalihkan pandangannya ke papan tulis. Daniel persis sekali duduk dibelakang devienna. Ia hanya melihat gadis yang jutek itu seolah tidak menyukainya.
"Ehmm nama lu siapa ?" sambil menepuk pundak devienna.
"Devienna reintta" jawab devienna sambil menoleh kearah daniel.
"Oh gw daniel revanza,salam kenal aja" balas daniel sambil menjulurkan tangannya kearah devienna. Beberapa detik devienna hanya melihat uluran tangan itu sambil menatap daniel yang senyum kepadanya. Devienna pun langsung menjabat tangan daniel dan membalasnya dengan senyum yang datar.

Sepertinya disinilah awal kisah perkenalan antara dua sejoli yang berbeda arah pikiran,watak,maupun komitmen masing masing.







Gimana guys cerita gw ? Kasih saran dan komentarnya ya. Dan kalo kalian suka bantu ratingnya ya,kalo ada saran yang bagus atau ada yang kurang silahkan komen ya. Karena saran dari kalian itu sebagai penyemangat gw. Btw ini karya pertama gw. Tunggu aja ya kelanjutan chapter ke 2 nya. See you❤

Idiot GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang