Terdedikasi untuk ShlFirstEvent. Dan para admin tercintrong fitrigemini , Mell_Hinaga_Kuran , Vitta_chan , RainFu_ dan tingkyu buat Jeon_Rica_Spt02 yang udah bikinin cover.
Semoga suka dan selamat membaca.
Pernikahan adalah sebuah perjalanan impian.
Setiap orang ingin menujunya.
Mengembara bersama kekasih hati.Tujuannya pun bukan semata melanjutkan keturunan, atau melampiasan hasrat.
Tapi mengajarkan kita bagaimana menghargai sebuah hubungan dan juga berkomitmen untuk selalu bersama dengan orang yang sama pula.
Desclaimer : Masashi kishimoto
Story by Lia_andarwati
Rate T+Hingar bingar kemeriahan acara resepsi ini membuat Hinata sesak. Bagaimana tidak, obi kimono yang dipakai terlalu kencang memeluk tubuhnya, belum lagi hampir seluruh warga konoha datang berdesakan untuk menghadiri pernikahan Hokage baru mereka. Mulai dari anak kecil hingga lansia, tua muda, pria wanita, semua berebut menjabat tangan Naruto sekadar mengucap kata selamat. Beruntung cuaca hari ini benar-benar mendukung.
"Kapan aku diselametin?" bisik Hinata sendiri. Mata lentiknya tak henti melirik setengah iri ke arah pelaminan. Dimana ada pasangan yang baru beberapa menit disahkan oleh pendeta. Senyum sumringah tercetak jelas di wajah mereka. Lihat saja Naruto, tak hentinya Ia menampilkan senyum lima jadi. Hinata yakin gigi Naruto sudah kering sekarang.
hahahaha....ups.Puas tertawa -dalam batin, Hinata kembali menegakkan badan, memasang senyum anggun. Jaga image sebagai heiress Hyuga. Beruntung ia tak harus berkumpul dengan para tetua Hyuga atau pun daimyo Konoha. Kalaupun iya, Hinata tak akan berani mengkhayal seperti tadi.
Sebenarnya Hinata sudah di sini sedari kemarin. Bukan buat jadi penjaga atau apa, tapi atas permintaan Sakura. Sahabat pinky-nya itu ingin Hinata menemaninya menghadapi peristiwa penting dalam hidupnya. Jadilah sekarang ia berdiri manis di sini. Di kantor Hokage.
Jangan tanya pada Hinata, kenapa acara istimewa seperti ini diadakan di kantor karena Hinata sendiri juga bingung. Namun mengingat Naruto yang hanya tinggal di flat, Hinata memakluminya.
Hinata sebenarnya tak sendiri. Teman seangkatannya pun sudah banyak yang datang, sama seperti dirinya yang ikut membantu Naruto menyiapkan acara ini.
"Hinata!!" seruan seseorang dari arah lain. Hinata mencari-cari sumber suara itu. Dan benar, Ino dan Sai berjalan menghampirinya. Melawan arus kumpulan warga Konoha. Terlihat mereka berdua sangat kepayahan. Hinata tersenyum.
"Hahhh...." Ino menghela napas panjang sambil berkacak pinggang, berbeda dengan sang suami yang hanya tersenyum ganjil macam biasa.
"Kenapa kau malah di sini? Teman-teman kita sudah berkumpul di sana tau!" ucap Ino. Ditunjuknya satu tempat yang memang khusus disediakan untuk orang-orang terdekat kedua mempelai.
"Nanti Ino. Aku menunggu barisan warga ini selesai agar aku bisa lewat." Papar Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikahi atau sudahi
FanfictionMenikah, siapa yang tidak mau? Pasti semua orang mau, apalagi jika niat baik itu dilakukan dengan orang terkasih. Tapi ketika Hinata menuntut kejelasan, si dia kok diam seribu bayangan ya? Hinata jadi gegana. Pilihannya cuman dua, Sayang. Nikahi aku...