Prolog

17 5 0
                                    

Gadis manis dengan rambut sebahu itu kini berjalan cepat di sebuah koridor rumah sakit. Entah apa yang ia pikirkan. Yang pasti, kini hatinya diselimuti oleh ketakutan dan kecemasan. Segala rasa sedih mulai berkecamuk di hatinya.

Ia mulai mempercepat langkahnya. Sesekali ia menyeka air matanya yang mengalir begitu deras.

"Tuhan, Cobaan apa ini?" pikir Rain dalam hati.

***

Sesampainya di sebuah ruangan, Rain setengah berlari memasuki ruangan itu, ia tidak memperdulikan orang-orang yang memandangnya.

***

Seseorang dengan ditutupi kain putih terbaring di atas sebuah ranjang rumah sakit. Entah itu siapa?

Rain tidak kuasa menahan air matanya, ia pun jatuh tersungkur ke lantai. Tatapannya kosong, hatinya hancur, dunianya seakan runtuh seketika.

"Kenapa kau mengambilnya dariku tuhan? " teriak Rain.

Ia berusaha menguatkan dirinya dan mulai berdiri menghadapi kenyataan bahwa orang yang sangat dicintainya itu telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Hujan di Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang