1

295 37 13
                                    

"Dasar laki-laki gila!", pikir Jisoo sambil bergegas keluar meninggalkan kelas.

Percaya atau tidak, temannya yang bernama Song Mino berhasil memperolok dirinya di hadapan seluruh anak laki-laki di kelasnya. Mungkin, bisa saja Jisoo mematahkan seluruh tulang rusuk lelaki itu.

Kalau saja,ya,kalau saja lelaki itu bukanlah 'teman kecilnya'.

"Siapa sih laki-laki yang mau dengan perempuan maco seperti Jisoo? Aku bertaruh dalam sehari kau akan berbaring di ranjang rumah sakit".

Ah sial! Kalimat olokan dari Mino terus terngiang di kepalanya. Jujur, ia sedikit tersinggung soal itu. Dia takut bahwa ucapan Mino itu memang benar.

Siapa yang naksir padanya? Sejauh ini, tidak ada masalah dengan kadar kecantikannya. Walaupun, yeah, ia jarang sekali memperhatikan penampilannya. Ia hanya memakai apa yang terasa nyaman. Tidak seperti kaum perempuan kebanyakan, Jisoo 'tidak pernah bersolek'! Kuulangi, gadis itu TIDAK PERNAH BERSOLEK!

Baik, kedengarannya cukup parah.

Peristiwa dimana saat kakak sepupunya merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-24 menerjang ingatan Jisoo. Hampir-hampiran saja, Kim So Hyun -saudara sepupunya, pingsan karena melihat Jisoo yang berpenampilan seperti anggota geng motor saat pesta. Jisoo mengerang frustasi.

"Apa yang salah denganku?".

Jisoo setengah berteriak. Mungkin saat ini orang di sekitarnya sedang menatap heran terhadapnya.

Masa bodoh!

Jisoo baru saja akan melenggang pergi saat sebuah tangan besar menahan pergelangannya, bahkan kini tangan itu mulai merangkul bahunya. Ia baru saja akan menghindar dan melayangkan tinjunya sebelum tahu bahwa orang itu adalah orang-yang-paling-tidak-ingin-dilihatnya-saat-ini. Garis bawahi, dia adalah Song Mino.

"Hai, perempuan barbar", sapa Mino pelan dengan seringaian di bibirnya.

Refleks saja, Jisoo buru-buru mendorong pria itu menjauh darinya.

"What the?! Argh, stay away from me, jerk!".

Jisoo membuat lelaki itu terhuyung ke belakang.

"Wow, wow. Tenanglah, Kim Jisoo-"

"Kau tidak bisa diajak baik-baik", sengit Jisoo.

Gadis itu menyilangkan tangannya di depan dada. Lalu Mino menaikkan sebelah alisnya.

"Kau atau aku?",tanya Mino masih dengan seringaian di bibirnya.

Mungkin Jisoo sudah dikombinasi oleh emosi yang meletup-letup di perutnya. Tidak bisakah Mino tidak membuat gadis ini terbakar kesabarannya barang sejenak?

"SONG MINO!".

Jisoo mengepalkan jarinya di udara. Damn it! Lelaki itu membuatnya harus menarik nafas dalam-dalam.

"Hm? ",sahut Mino dengan santai.

"BERHENTILAH MEMPEROLOKKU!".

Jisoo benar-benar tidak terkontrol. Buru-buru ia pergi meninggalkan Mino yang terkekeh kecil. Di sepanjang koridor, teman laki-laki di kelasnya terus menggoda Jisoo.

"Kim Jisoo. Perempuan cantik sekaligus berbahaya, sayang sekali".

"Dia bisa menghabisimu dalam hitungan detik! Aku jadi ragu untuk naksir dia".

Jisoo berhenti sejenak lalu mengepalkan tangannya sambil memelototi mereka semua. Sebut saja para laki-laki itu adalah Seungyoon, Hanbin, Bobby bersama squadnya.

"Aw aku jadi ketakutan".

"Ayo pergi,ayo pergi hahaha", Hanbin mengintruksi teman-temannya.

Jisoo mendengus kesal. Ini semua karena ulah Mino! Oke, mungkin Jisoo nanti akan memburunya dan mengahabisinya seperti maniak.

Am I Just A Friend To You? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang