Saat hati ini hancur oleh mereka yang mendustakan cinta
Saat hati ini panik lantaran tak seorang pun yang pahami ia
Saat-saat semuanya layu tanpa pujaan hati
Ia penuh akan linang air mata
Mata itu berkata tuk dimanja
Di beri ketulusan
Ia perlahan mulai menyipit
Bak menjauh dari cintaSepi menghantamnya
Bergumam mengenai lorong kegelapan
Mungkinkah di sana ada kasih
Menjadi pelita nan elok
Dentuman rasa mulai menyeringai
Aku tanpanya hampa
Mengapa masih berpikir tuk dicinta?
Sementara yang terlihat ia yang jauh dimata
Ia yang jauh akan perbedaan
Ia yang tak tahu akan rupa iniKasih semu itu mulai bergelantungan wajahnya dalam tidurku
Ia adalah kasih yang ku temui di media sosial
Pahit tuk nikmati suasana ini
Ia menyapa penuh kelembutanDulu hati ini telah retak
Karena pria yang gampang merayu lalu mencampakkan
Mereka seperti siluman
Seperti malam tanpa bintang
Kini seorang pria kembali menyusuri hatiku
Tak sedikit pun ia meremukkankuPadahal sapa itu hanya di media sosial
Dia yang jauh di mata
Mampu menjadi bantal untukku
Tak mampu ia menjadi duri
Hingga saat ini rindu yang dibungkus akan rasa ini meminta tuk dipertemukan
Bila sang kuasa menyatukan insan yang bergelora cinta ini maka tiada yang mustahil
Pada-Nya dara memohon cinta
Cinta tulus karena-NyaLhokseumawe, 6 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Dia
PoetryCinta tak mengenal kasta. Ia berlari dan menghampiri si pemikat hati. Hanya dengan modal cinta ia berkorban untuk membahagiakannya. Semua dimulai dari cinta. Maka akan timbul kasih dimana saling mengasihi kemudian berkomitmen tinggi. Komitmen itu di...