Kang Ojek🛵

517 51 12
                                    



Kang Daniel

Kim Sejeong


🐽🐽🐽🐽

"Kakak gak bisa jemput, Je. Balik sendiri dulu ya."

"Bang Sehun! Katanya bisa jemput Jeje, ini udah jam 4. Jalanan lagi rame-ramenya, ojek mahal tau."

"Halah gampang, ntar abang ganti uangnya."

Kebiasaan, sudah berkali-kali aku ditelantarkan oleh kakakku sendiri. Padahal tadinya aku sudah memikirkan betapa nyamannya dan empuknya sofa mobilku dengan angin yang berhembus melalui AC mobil milikku mengantarkanku pada indahnya alam mimpi. Memang, sekali-kali dia perlu kulaporkan pada ibu. Biar tahu rasa nanti jika sampai ibu menyita mobilnya. Dan aku yakin 1000% jika ia membatalkan janjinya padaku karena harus menjemput pacarnya.

Cih, dasar bucin.

Oh ya, kenalkan aku Sejeong. Biasa dipanggil Jeje. Siswi biasa di SMA Produce 101 Jakarta.

Kemudian langsung saja aku buka aplikasi ojek online milikku, tak membutuhkan waktu lama handphone-ku langsung berdering dan menunjukkan nomor asing yang kuyakini adalah nomor dari kesatria jubah hijauku hari ini.

"Halo, Kak Sejeong ya? Saya dari gujeck kak."

Eh eh kenapa suara abangnya berat, sama sexy begini?

"Kak?"

"Eh iya saya Sejeong."

"Posisi dimana ya Kak?"

"Depan sekolah persis, pake tas item sama seragam."

"Okey, ditunggu ya kak."

Setelah menutup panggilan itu, aku langsung mengedarkan pandanganku menuju jalanan sekitar gerbang sekolah. Siapa tahu si kang gujeck udah dateng.

"Kak Sejeong kan?"

Seketika aku membeku, Ya Tuhan aku rasa hari ini aku belum melakukan hal baik satupun tapi kenapa bisa aku bertemu malaikat mempesona seperti makhluk di depanku ini.

Si akang ojek ini benar-benar tampan, dengan senyum manisnya yang menampilkan gigi kelincinya. Badan tegap dan dada bidang yang rasa-rasanya aku mampu menyandarkan seluruh beban hidupku padanya. Dan astaga wanginya bisa membuatku langsung pusing saat menciumnya.

"Kak, ini helmnya?"

Dengan wajah merah padam menahan malu akhirnya aku ambil helm tersebut dan langsung menaiki jok belakang motornya.

Lima menit pertama tidak ada obrolan yang terjadi antara aku dan si abang ganteng ini. Hanya ada suara angin dan juga klakson mobil atau motor yang kebetulan terdengar.

"Mbaknya udah kelas berapa?" Tiba-tiba si abang ganteng yang aku tahu namanya Daniel (tadi akhirnya aku membuka hapeku untuk melihat namanya di aplikasi) bertanya saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah.

"Kelas tiga bang."

"Oh udah mau ujian dong ya, mau masuk univ mana?"

"UI sih bang rencananya."

"Wah sama dong, saya juga anak UI. Baru tahun ini masuk."

"Oh abang mahasiswa baru? Jurusan apa?"

Dan ya percakapan kami terus berlanjut hingga tak terasa kami sudah sampai di depan rumahku. Setelah memberikan helm yang kupakai tadi, aku mengambil beberapa lembar uang dari dompetku. Aku sengaja memberikan uang yang lebih dari seharusnya.

"Bang ini uangnya, abangnya buat saya aja gapapa."

.
.
.
.

































Sial



APA YANG BARU SAJA AKU KATAKAN ASTAGA.

Kemudian aku bisa melihat abang gojek tampan itu terkekeh geli mendengar pernyataan konyolku tersebut.

"Eh bukan gitu maksudnya aduh uangnya itu kembalian iya kembalian maksud saya."

Lenyapkan aku saja ya Tuhan dari bumi ini sekarang, sungguh aku yakin wajahku saat ini sudah semerah tomat. Dan tanpa berkata apapun lagi aku langsung masuk menuju rumah dengan gerakan secepat kilat.

Semoga saja aku tidak bertemu dengannya lagi esok dan seterusnya. Mau ditaruh mana mukaku nanti.












Fin.












Sambil nunggu inspirasi buat ngelanjutin work aku yg lain wkwkwk ku kasih selingan ya. Work ini isinya bakal cuman ficlet atau oneshoot tentang Seje sama siapapun. Kalian boleh request looh siapa kapelnya dan jalan ceritanya kaya apa. Tapi ceweknya tetep Sejeong yah.

Kang ojek ini terinspirasi dari sebuah thread di base twitter yang lucu dan sweet banget.

Sampai ketemu di cerita selanjutnya, annyeong~

Daily Stories of Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang