"tok... tok.. tok... "
Terdengar suara ketukan dari luar rumah yang tampak asri sekitarnya.
Seorang wanita paruh baya berhijab syari tergopoh gopoh menuju pintu untuk melihat siapa yang diluar mengetuk pintu. Perlahan ia membuka kenop pintu dan melihat sesuatu yang membuat ia berdecak geram."kamu benar benar udah kelewat batas ya lia, nggak sepantasnya kamu pulang jam segini, tiap hari kerjamu bikin orang palak saja, tak ada kau bantu mamakmu ini dirumah, ngapai aja kau diluar sana ha? " omel ibu lia dengan logat bataknya.
"mak, aku kan hari ini pengumuman lulus lulusan dan alhamdulillahnya lulus aku mak, kan gak salah hari ini kami merayakannya, mamak kayak gak pernah muda aja la" ucap lia membela dirinya sendiri, dengan logat bataknya walaupun ia suku jawa namun ia tinggal di medan yang rata rata bersuku batak, dan ibunya sendiri juga suku batak.
"melawan aja mulut kau itu ya, udah kau tengok rupanya nem kau berapa? Jangan sok paten kali lah nakku! Ngapai aja kau rupanya sampek jam 12 malam haa? Memang mintak dihajar kau bahh" mamak kembali mengomel namun kali ini lebih kencang sehingga ayah yg tertidur di sofa terbangun.
"Apa ini? Kok selalu berantam aja kelen, Lia hebat Kau ya nak, baru pulang kau haa! " namun kali ini ayahpun juga ikut mengomelinya
Lia selalu menduduk ketika ayahnya ikut mengomelinya, ia benar benar takut jika ayahnya ikut andil saat mengomelinya, lia ketakutan seribu bahasa.
"kok diam kau nakku? Udh puas kau melawan sama mamakmu? Udah ku telepon tadi kepsek mu pak tanjung, kutanyak nem mu aihhh yang rendahan lah itu, tak serius kau belajar selama 3 tahun ya, udahlah untuk 2 tahun kedepan kau nggak usah kuliah dulu" tutur ayah.
Lia terkejut mendengar keputusan ayah yang tak disangkanya. Lia tidak mau bila harus menganggur 2 tahun, ia ingin kuliah seperti teman temannya yang lain. Ia ingin merasakan indahnya jadi anak kuliahan yang ia idam idamkan selama ini namun pupus sudah harapannya.
"Yah.... Jangan gitulah yah... Aku pingin kuliah kek kawan kawan ku yang lain lo yah... " bujuk lia
"Bang.... Jangan la gitu kali, kasian si Lia pingin kuliah, kan adanya duit kita untuk nyekolahkan dia. " mamak mulai iba melihat lia yang menangis dalam diam.
"aiiih tak ada itu, udah pusing aku nengok dia, beda kali sama adeknya si aisyah, udah kuputuskan besok pagi berangkat kita ke jogjakarta ke asrama punya kakekmu, nah disitulah kau selama dua tahun, bukan untuk belajar seperti disekolah tapi belajar untuk ilmu ke akhirat," ucap ayah dengan mantap seolah tak bisa digubris.
"Yaudahlah, kalau itu yang abang maksud aku pun ikut aja. Udah bagusnya itu" mamak pun akhirnya ikut setuju dengan ucapan ayah.
Lia merasa tak satupun ada yang membelanya, akhirnya ia berlari kekamar dengan menitikkan air mata
Ia sangat sedih mendengar keputusan orang tuanya.Malam ini ia menyesali semua perbuatannya, tapi itu tidak membuat sifat nya berubah. Ia mengambil ponselnya dari tasnya lalu menelpon andre pacarnya.
"halo yank" ucap lia
......
"aku sedih kali la yank, besok aku gak di medan lagi, ayah sama mamakku nyuruh aku pigi dari medan, aku mau ke jogja. "
....
"aku disuruh mondok pulak yank, bukan kuliah hiks.... Hiks... Jadi tolong selama 2 tahun disana jaga hatiku ya yank jangan gatal gatal kauu, awas ajala kau gatal sama cewek lain, biar kusuruh si mayang jadi mata matai kau di medan ini"
....
"okelah sayang love you to"
Tutup lia.Malam ini lia dengan malasnya mengemasi barang barang yang akan dia bawa ke asramanya di jogja, ia membuka lemari tak ada satupun baju gamis disana hanya ada kaos dan celana jeans, ia tak peduli ia tetap mengemasinya. Setelah itu ia mengambil ponsel nya dan mengetik untuk memberi pesan pada sahabatnya mayang.
To: mayang
Mayang aku besok ke jogja, aku malas ngetik panjang panjang kalau kau mau tau aku kenapa kesana kau tanyakkan aja lah sama si andre. Oh iya jaga Andre selama 2 tahun kedepan ya"
Setelah itu ia tertidur dengan lelapnya, hingga keesokan harinya ia telah siap berkemas untuk pergi, mamaknya memeriksa koper Lia.
"Lia jangan bawa baju dan celana kayak gini nak, tidak boleh disana memakai baju seperti itu. "
"jadi kek mana la mak? " Tanya lia dengan raut muka malas.
"ini koper mu, udh mamak isi baju baju gamis mamak,." ucap mamak dengan tersenyum jahil.
"yaudahlahhh kek mana lagi lah" ucap Lia pasrah.
Setelah semua selesai mereka pergi meninggalkan rumah menuju bandara kuala namu.
Sisi hati Lia beebicara getir "goodbye Medan and i'm coming jogja hell"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different From Love
Spiritualseorang gadis yang sama sekali tidak memiliki sikap anggun, dan hidup dengan sesuka hati akan di paksa tinggal di asrama