perkenalan

1.5K 27 0
                                    

   Hi, aku kalya kelas X ipa 1. Aku bukan murid - murid seperti dalam cerita lain, cantik, cuek, banyak yang suka. Aku itu manis, pemalu, penakut dan gak pinter - pinter banget.

" kalya berhenti melamun! " kata Bu Desi.

" emh... I-iya Bu " kataku yang mulai sadar dari lamunanku.

   Nah, yang marah tadi namanya Bu Desi. Bu Desi ini adalah wali kelasku. Kata kakak kelasku Bu Desi itu galak. Tapi sebenarnya Bu Desi itu baik, ramah dan lucu. Tapi kalau kalian berbuat kesalahan pada saat jam pelajaranya, gak serius belajar. Jangan harap kalian bisa selamat dari monster, setan, dan malaikat pemarah ini.

" sekarang sebagai hukumannya kamu harus meringkas semua yang saya jelaskan tadi! "  kata Bu Desi.

" tamatlah aku " batinku.

" kalya! " lanjut Bu Desi.

" oh iya Bu. "  kataku.

" baik anak - anak sampai dimana kita? " kata Bu Desi melanjutkan pelajaran.
.
.
.
.
.
"Teng...teng...teng!!!"

" baik anak - anak kita sudahi saja pelajaranya. Dan jangan lupa PR nya, termasuk Kalya jangan lupa! " kata Bu Desi menyudahi pelajaran sambil menatapku tajam.

Di kantin

" Kalya di sini! " kata seseorang  yang duduk di salah satu bangku kantin.

   Aku langsung menuju bangku tersebut. Aku langsung menaruh makananku.

" hy, David!" sapaku pada seorang laki - laki yang ikut bergabung.

" hy, Tasya!" sapaku lagi pada sahabatku Tasya.

   David nelson. Salah satu cogan di kelasku. Jujur aku suka sama dia. Sifatnya sering berubah, seperti sudah di jadwalkan. Kadang baik, kadang cuek.

Tasya nicolas. Dia itu sahabatku. Sahabatku dari TK. Kita gak pernah pisah. Jujur dia sering bikin aku sakit. Bukan sakit hati, tapi dikasih kejutan air dingin dan besoknya aku sakit. Sifatnya yang pasti lucu. Dia lebih cantik daripada aku.

   Kami sering menghabiskan sisa jam istirahat di sini. Karena Tasya dan David gak suka ke perpustakaan. Sedangkan aku lebih suka ke perpustakaan. Apa boleh buat aku cuma bisa ngalah.
.
.
.
.
.

Sepulang sekolah

   " Kalya ikut pulang sama aku Yuk! " kata seseorang di belakang ku. Ternyata itu Benny.

   Justin Benny. Laki - laki keturunan orang kulit putih dan Indonesia. Orangnya ganteng tapi bisa di bilang manislah. Terkadang aku jatuh hati ke dia. Sifatnya itu gak sama kayak sifat orang yang aku suka. Benny itu baik, sabar, humoris, dan suka baca buku.

   " Enggak usah Benny, nanti aku dijemput Kok sama Pak Dadang. " Kataku sambil kembali fokus pada hpku.

   " Kalya Pak Dadang kan ke kampung" kata Benny sambil pergi meninggalkan ku. Aku langsung teringat kalo Pak Dadang pergi ke kampungnya. Aku langsung berlari mengejar Benny.

  " susah banget sih dikejar nya." Kataku mulai kekurangan oksigen karena berlari. " tapi aku kan gak lari" kata Benny membela.

   Dalam perjalanan kami tidak berbicara sepatah kata pun. Hingga Benny mulai bersuara.

   " Kalya nanti ke rumah ku ya! " Pinta Benny sambil menggunakan raut wajah Puppy Eye.

   " apaan sih lebay tau! " kataku sambil tersenyum malu.

   " emang kenapa kamu Nyuruh aku ke rumahmu. Apa Tante Nelly yang Nyuruh? Atau kamu punya buku baru lagi? " Kataku menebak - nebak.

   " pernyataan kedua benar dan aku kepingin curhat sama kamu " katanya masih dengan wajah Puppy Eye. Aku hanya mengangguk tanda setuju.
.
.
.
.
.

Di rumah

   Sesampai di rumah aku langsung memencet bel. Untuk memastikan apakah ada orang di rumah. Setelah beberapa saat ternyata Mbak Isma yang membukakan pintu.

   Mbak Isma adalah pembantu di rumahku. Mbak Isma itu baik banget. Biasanya kalau gak ada Mama dan Papa, Mbak Isma pasti ngajarin aku buat masakan. Mbak Isma walau hanya pembantu tapi dia itu gaul. Foto sana - sini. Cocok deh jadi fotographer keluarga.

   " Kalya Mama sama Papa loh gak ada. Kita buat masakan lagi Yuk! " kata Mbak Isma kepadaku.
   "Tapi Mbak, aku mau ke rumahnya si Benny. " kataku sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

   " Oh, kalau gitu siap - siap sana, ditunggu loh sama hem... " kata Mbak Isma sambil menggodaku. Aku hanya bisa tersenyum malu mendengar kata Mbak Isma.

   Sesampai di kamar aku langsung berbaring di tempat tidur sambil melihat foto David dan mendengarkan lagu Yura Yunita " cinta dan rahasia " .

   setelah bersiap - siap aku langsung pergi ke rumahnya Benny, tanpa makan siang dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tersakiti untuk mencintai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang