Jangan lupa
Vomment
Gak rugi kok
Gak dosa"Kenapa lu turunin goblk" CY
"Mereka maksa sih. Udah dibilangin tetep ngeyel. Yaudah gue turunin" jawab Sehun dengan entengnya
"Mereka tuh anak rumahan, mereka jelas nggak tau daerah sini. Kenapa lu turunin?" Bentak Baekhyun
"Kan tadi gue udah bilang" Sehun
"Ahh kalian,mending cepetan kita cari mereka" Chanyeol
Chanyeol pun segera menaiki motornya dan diikuti oleh mobil Sehun.
"Hun dimana lo turunin mereka?" CY
Sehun,Baekhyun,CY dan Kai turun dari kendaraanya masing masing.
"Disekitar daerah sini" SeHun
Baekhyun dan Kai melihat sekeliling hutan.
"Itu itu mereka. Tapi kok cuma dua?" Kai
"Hah ayo cepat" CY
"Hiks hiks....." Hanni
"Hah kalian kenapa?" Kai
"JiHan kak Jihan hiks." Ranni
"Kenapa JiHan?" Chanyeol
"JiHan tadi masuk ke hutan terus sampe sekarang JiHan belum keluar kak hiks hiks" Hanni
"Hah dihutan?" Kai,Baekhyun,Sehun n CY
"Oke gue aja yang cari JiHan. Kalian tunggu disini aja kalo sampe 30menit gue belum keluar. Kalian tiggal aja" CY
"Tapi Cey" Sehun
"Ah udahlah Hun jangan khawatirin gue". Cy
"Kak hati hati dan bawa Jihan kembali hiks hiks" Ranni
"Pasti" CY
Brum brum
Chanyeol membawa motornya masuk kedalam hutan dan dia segera mencari Jihan.
Hampir satu jam Chanyeol bolak balik naik motor ke tengah hutan. Tapi Jihan masih belum ketemu.
"Kok masih belum ketemu? Kira kira dimana dia?" Chanyeol
"JiHan JiHan"teriak CY
"JiHan lo dimana?" TeriakCY
"Udah satu jam gue muter muter dan teriak teriak tapi kok belum ketemu?" Cy
"Sumpah capek gue. Tapi kasihan JiHan" Cy
"Hah ada sungai, mungkin JiHan disana" Cy
Di sungai
"Jihan lo dimana?" Teriak Cy
"JIHAN" teriak Cy
"Kok gue denger suara, suara siapa ya?" JiHan
"Kok seperti suara kak Chan?" Jihan
Jihan pun kembali ketempat dia sebelumnya, betapa kagetnya JiHan saat ia melihat sosok tinggi dan caplang yang tak lain itu kakelnya Park Chanyeol.
"Kak Chan" JiHan
"Jihan" Cy
Jihan segera lari menghampiri Chanyeol dan dia memeluk Chanyeol.
"Kak Chan hiks hiks" JiHan
Chanyeol mematung dia tidak bisa berkata apa apa. Dia gugup, ia ingin menenangkan gadis yang sedang menangis dipelukannya dan Chanyeol ingin mengelus puncak kepala Jihan, tapi tangan Chanyeol kaku.
Maafin kakak ya-Cy
"Kak Chan takut ayo pulang hiks hiks" Jihan semakin mempererat pelukannya
"Gak ada apa apa kamu tenang aja. Lagi pula disini ada kakak" Cy
Chanyeol melihat wajah Jihan dan melepas pelukan Jihan. lalu Chayeol memegang kedua lengan Jihan. Dia meyakinkan Jihan supaya tidak menangis lagi. Chanyeol sangat merasa bersalah atas semua ini.
"Udah jangan nangis lagi" Chanyeol
"Hiks hiks" Jihan
"Maafin kakak ya?" Chanyeol
Jihan hanya menganggukan kepalanya.
"Ayo naik ke motor kakak, kakak anterin kamu pulang." Cy
"Tapi Jihan takut kalo kakak Jihan marah hiks" Jihan
"Udah gak papa, Hanni sama Ranni juga udah jelasin kok" Cy
"Bener nih kak?" Jihan
"Udahlah percaya sama kakak. Udah jam delapan malam,ayo cepet" ajak Cy
"Hmm oke" JiHan
"Eh Jihan kakak mau ngomong, kamu sekarang jangan nangis lagi kalo kamu nangis jadi tambah jelek. Dan sekarang panggilnya aku-kamu bukan gue-lo oke?" Cy
"Eemm oke kak" Jihan
****Rumah Ranni****
"Ran gue takut,lo aja deh yang bilang" Hanni
"Kok jadi gue?" Ranni
"Aduh mau gimana lagi gue takut bat sama kakaknya Jihan." Hanni
"Kalian" Ranni menunjuk kearah Sehun dan Kai
"Kok jadi kita?" Sehun
"Ya jelaslah kalian orang kalian yang salah😑" Ranni
"Enak aja nyalahin kita" Kai
"Ya jelas lah salah kalian, siapa suruh ngerjain JiHan" Hanni
"Siapa suruh kalian turun" Sehun
"Ya kita marah jadi kita turun" Ranni
"Jadi?" Sehun
"Ya lo harus ngomong ke kakaknya Jihan" Ranni
"Ogahlah. Lo kan sohibnya" Sehun
Suasana mulai memanas-Hanni
"Lo kan juga sohibnya kak Chan" Ranni
"Terus?" Sehun
"Ya elu lah yang ngomong ke kakaknya JiHan" Ranni
"O gah" Sehun
"SSSEEEHHHUUNNN" teriak Ranni
Maap baru updhet🙏🙏
Mau Next??
Oke bakal next kok
Kalo author dapet ide
Thank you
saran👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love-Park Chanyeol
Юмор# Teens 44 (21/5/18) # LUCU 97 (18/5/18) langsung baca jangan lupa pencet bintang dan Komentar Itu sangat membantu author Bahasa; suka suka author Selamat membaca