Three Orange Thing

4 2 0
                                    

Langit kini dipenuhi dengan gurat oranye. Bercak cahaya matahari sore itu seperti membentuk tangan yang sedang membendung awan. Tak adil, mengapa langit menjadi indah seperti ini saat seorang gadis cilik menerima kenyataan tak seindah langit kala sore itu.

Gadis cilik itu berjalan dengan wajah suntuknya. Menaiki jalan yang menanjak tiada habisnya. Ia berjalan dengan kaki sedikit terseok. Jalanan mulai mendatar. Dilihatnya stan makanan di pinggir jalan. Matanya berbinar, kakinya ia gerakkan menuju stan itu.

Gadis cilik itu menyibak kain yang dipasang sengaja sebagai pintu. Matanya mengarah pada tempat duduk di pojokan lalu mendaratkan dirinya ke bangku itu.

"Ahjussi! Tteokbokki juseyo~"

Seru gadis cilik bernama Kim Sera itu. Ia tersenyum cerah. Sebab kini beban di punggungnya hilang. Selalu begitu, setiap ia sampai di tempat ini, beban punggunya hilang seketika. Ya bagaimana tidak, tas sekolah yang seberat bom itu kini sudah menyita tempat duduk di sampingnya, jadi punggungnya tidak akan keberatan lagi.

"Mwo!? Ahjussi? Sera, aku ini OPPA. Aku lahir di tahun yang sama dengan kakakmu." Kata pria yang Sera panggil dengan sebutan ahjussi itu sambil menyiapkan pesanan Sera.

"Nde nde~" Kata Sera sambil terkikik ketika ahjussi itu memberinya tteokbokki dengan wajah masam.

Pria yang Kim Sera panggil ahjussi ini tak lain adalah Xu Minghao, teman kakaknya, Kim Mingyu. Umur mereka hanya terpantau lima tahun. Namun setiap Sera melihat Minghao, ia seolah-olah lupa kalau Minghao lahir ditahun yang sama dengan Oppanya. Rasanya ia melihat seorang ahjussi yang berbeda 10 tahun dengannya.

"Mau minum apa?" Tanyanya sambil menyiapkan gelas.

"Eung? Es jeruk." Katanya sambil menyantap Tteokbokki di hadapannya.

Ia perhatikan baik baik tteokbokki itu. Rasanya warna kuahnya menjadi lebih merah dari biasanya. Ah mungkin hanya perasaannya. Ia makan tteokbokki itu dan...

"AAAAAAH AAAHJUSSSI! IGE MWOYA HAAAAAA!? PEDES! HUWAAA EOMMAAAAA." Seriusan, Kim Sera saat ini sama sekali tidak memakai toa atau alat pengeras suara lainnya. Tapi percayalah teriakannya itu... Ah kalian pasti sudah bisa menebaknya.

"YAK MULUTMU ITU KAYA CONGOR BEBEK! BERISIK." Kini teriakan Minghao menimpa.

Dang...

"DASAR BOCAH BODOH! KAU APAKAN SERA SAMPAI MENANGIS BEGINI HAH!?" Itu suara eommanya Minghao, sebut aja Eomma Xi. Nah kalau suara keras sebelumnya itu suara wajan menghantam kepala Minghao.

"Sera kamu kenapa? Diapain sama ahjussi?" Kata Eomma Xi melembut.

"Ahjussi bikin tteokbokki Sera pedes banget. Hiks." Kata Sera sambil sesenggukkan.

"Dasar kamu ahjussi nggak kuna!" Plak... satu tepakkan berhasil mendarat di pantat Minghao.

"Loh ko jadi Hao yang disalahin. Terus, kenapa eomma ikutan manggil Hao ahjussi." Kata Minghao sewot sambil ngelus ngelus pantat yang tadi kena tamparan.

"Eomma Xi! Kurang keras mukulnya." Suara bass itu datang dari depan pintu. Itu Mingyu yang ternyata dari tadi menyaksikan drama mereka.

"Ah Gyu udah dateng? Mau langsung pulang apa mau makan dulu?" Kata Eomma Xi kembali meramah.

"Ah enggak, mau langsung pulang aja udah malem." Kata Mingyu sambil mengeluarkan senyuman manisnya.

Setelah mereka berpamitan. Mereka langsung pulang menaiki motor.

"Oppa! Sera benci!" Kata Sera tiba-tiba.

"Loh kenapa?"

"Sera benci pulang sore, Sera takut. Sera benci makan tteokbokki, soalnya pedes. Sera benci ketemu sama ahjussi, soalnya ahjussi tuh jahat."

Mingyu hanya tertawa mendengar pernyataan dari adkinya yang berusia 11 tahun itu.

"Benci benci ntar jadi suka loh."

Kira-kira itulah yang Sera ingat saat umur 11 tahun. Tujuh tahun pun beralu begitu cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ahjussi! Tteokbokki JuseyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang