One

15 2 0
                                    

Author

"TOKK  TOKK TOKK"
"Bangun dinn sekolah heyy, solat subuh keburu waktu habis"
"Dinnnndaa"

Triakan itu sangat benar benar menganggu telinga ku saat itu, suara horror yang berasal dari luar kamar membuat aku menjadi terbangun dengan sangat malas...

"Iya maa" jawabku dengan malas, yaps yg ku bilang tadi suara horror itu ya suara mamaku hehe...

"Solat, mandi, sarapan, terus berangkat. Udah kelas 12 aturan semangat gimana sih" ujar mamaku, sungguh sangat bawel banget dia ini, wajar, posisiku sekarang kelas 12, dan tingkat belajar dan semangatku pun harus terus meningkat dari sebelumnnya.

Setelah aku siap untuk berangkat sekolah, sumpah demi apapun mama ku masih saja berkicau ria karna aku telat bangun dan sekarang aku harus sarapan pagi dengan mendengar ocehan mamaku ini

"Dinda" panggil seorang yang telah sampai di depan rumah ku.

"Vino sudah dateng maa, yaudah aku berangkat dulu ya" aku langsung bergegas mencium tangan mamaku dan langsung berlari kedepan rumah dengan senyum yg sangat manis, ya kali ini aku di jemput oleh pacar ku, dia lah yang telah membuat semangat aku untuk berngkat kesekolah...

Aku memang satu sekolah dengan nya, tapi aku beda jurusan dan yang pasti kita kan ga satu kelas hehe, setalah tadi aku di anter oleh vino aku langsung ke kls ku, dan vino ke kelasnya. Hari ini hari senin dan kebetulan memang lagi tidak ada upacara, satu kebahagian buat para murid pastinya

"Din kantin yuk" ucap icha, dia temen ku memang sejak smp, aku memang sangat dekat dengan dia. Dia orang yang sangat asik, dan juga bisa di bilang dia salah satu oranh yang bisa ngertiin gue gitu, tapi ada satu hal sih yang terlalu (-) di diri si icha, yapps dia sangatlah baperan haha...

"Jajanin ga nih" ucap ku yang sambil memasang muka ngeselin hehe

"Iya elah, dasar kampret"

"Yeayy" sorak ku gembira seperti anak kecil yang baru saja di belikan es krim

🍁🍁

Sepulang sekolah aku menunggu vino depan loby sekolah ku, kebetulan vino hari ini sedang ada kerja kelompok, katanya sih hnya sebentar, jadi apa salahnya aku menunggu dia.

"Dinn, yukk"

"Eh vin, udah?" Jawabku sambil memasang muka yang benar benar datar, akibat 1jam aku menunggu dia di loby sambil memainkan ponsel walaupun aku hanya membuka menu bulak balik hehe

"Udah dong, lama ya?"

"Sebentar kok" ucapku berbohong sambil mesang muka senyum, yaps lebih tepatnya senyum ala fake gitu haha

Vino hanya membalas senyum manisnya kepadaku, setelah aku manaiki motor vino, vino segera malujukan motornya. Pergi meninggalkan sekolah adimaju.

"Kamu mau makan ga?" Tanya vino

"Aku ga mau"

"Bakso deh bakso"

"Gaa"

"Mau langsung pulang?"

"Iyya"

"Jajanan deh mau apa?"

"Ga mau vin" jawabku dengan sangat menekan

"Yaudah kita pulang" kalah vino

Dan akhirnya sampai di depan rumah ku

"Mau mampir apa langsung balik?"

"Aku balik aja deh, eh mksd aku nongkrong dulu sama temen temen hehe, gapapakan?" Tanya vino

"Ya gapapa, jangan lama lama, jangan lupa makan" kata ku yang mengingatkan dia

"Siap boss, daaa" kaya dia smbil memberikan tangan dia yg memberi hormat sambil memasang nyengiran yang sangat lebar. Dia segera melajukan motornya pergi dri rumah ku, aku yang melihat punggung vino sudah menjauh akupun langsung masuk ke dalam rumah.

🍁🍁

"Rokok dong sob"

"Modal dikit dikit dong han"

"Yailah tar gua beli sampe pabrik pabrik nya do, gua lagi kosong aja ini" ucap farhan yang membalas ucapan aldo

"Nih, jan banyak banyak mati lu ntar" ucap vano yg telah melempar sebuah kotak  "you mild"

"Thanks bro, terbaik lo vin" acungan jempol dari farhan

"Hmm" vino membalas dengan sebuat dehaman

Vino yang sedang asik bermain game dengam muka yang tenang dan damai tiba tiba dibuat rusuh dengan sebuah telfon masuk di ponsel nya itu medesis kesal

"Kenapa?" Jawab vino yang mengangkat telfon masuk tersebut

"Iya nanti aku kesanah"

"Sore aja?"

"Oke"

Vino melanjutkan aktivitas sebelumnnya yang belum terselesaikan di sebuah benda persegi panjang tersebut dengan memasang muka yang tenang.

Farhan aldo faris dan juga dino yang melihat vino sudah menebak siapa yang ada di telfon vino tadi, siapa lagi kalau bukan dinda. Vino sangat perhatian dan juga dia selalu menemani dinda kemana dinda pergi, karna bagi vino saat itu dinda lah prioritas yang tidak sama kalah nya dengan keluarga dan juga teman teman nya.

🍁🍁

Hari ini hari kamis tepat di mana aku sedang sibuk sibuknya dengan kegiatan sekolah yang akan mrngadakan pentas seni di beberapa hari kedepannya, memang sangat melelahkan, karna dinda full time di sekolah untuk seminggu ini, ya ini demi hasil yang sangat menyenangkan bagi semua siswa atau siswi yg terlibat dalam sebuah panitia prntas seni tersebut.

Sedangkan vino? Vino tetaplah mengantar jemput dan memperhatikan pola makan istirahat dinda, vano sangatlah tidak mau jika oranh yang dia sayang sakit katena tidak mengintrol kegiatan dia sampai melupakan semuanya...

"Vin kamu pulang aja, aku nanti bisa sama teman apa aku bisa pesan ojek online vin"

"Ga din, aku tunggu"

"Vin aku masih lama"

"Biarin"

"Keras kepala"

"Tapi sayangkan"

"Batu"

"Aku sayang kamu"

Kalah sudah aku dengan ucapan vino itu, yaa sudah vino memang keras, dia bisa apa kalau vino tetap memaksa untuk menunggu selesai mengerjakan semua pekerjaan persiapan pentas seni.

Setelah dua jam setengah vino menunggu di loby SMA Adijaya

"Vin aku udah selesai"

"Vino"
Vino tidak menjawab aku, saat aku memnunduk melihat muka vino. Ternyata vino tertidur dengan muka yang sangat damai

"Yahh dia tidur, kesiaann"  aku yang sangat tidak tega melihat vino , aku duduk di sebelah vino dan dia mengambil ponsel nya untuk mengabadikannya, dinda selfie dengan vano yang tertidur.
Setelah 20 menitan vino tak kunjuang bangun, aku mencoba membangunkan vano dengan sangat hati hati

"Vino" ucap aku sangat lembut sambil memegang lengan vano

"Vin kamu capek yaa?? Maafin aku" aku tak tega sambil mengusap kepala vino

Tak lama vino tebangun dari tidurnnya dan dia memberikan senyum yang sangat manis dengan muka ngantuknya tersebut

"Sudah selesai?"

"Dari setengahjam yg lalu mungkin" jawab aku

"Maafin aku ketiduran"

"Aku yg harusnya minta maaf, udh bikin kmu kecapean kaya gini, kan aku bilang kmu ga ush nung-"

Cupp

Satu kecupan mendarat di pipi dinda secepat kilat, tak sadar pipi dinda memerah karna sangat malu senang bahagia ya pokoknya hanya dinda yang bisa merasakan itu hehe

feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang