9 Agustus 2018
"Guan anak Mama kenapa kau sibuk akhir-akhir ini? Mama merindukanmu" Mama Guan memeluk anak semata wayangnya. Guanlin selalu pulang larut malam dan tak pernah lagi menghabiskan waktu bersama Mamanya.
"Maafkan Guan. Guan hanya sedang membalaskan dendam kita. Anak itu sekarang sangat menyedihkan. Jaehwan Noona benar-benar menyedihkan" Guanlin tersenyum dengan wajah meremehkan.
"Jaehwan? Apa yang sudah kau lakukan padanya?" Mama Guan memegang pundak Guanlin. Mama Guan khawatir dengan apa yang dilakukan anaknya.
"Tidak banyak yang Guan lakukan. Hanya membuat Minhyun Hyung membenci Jaehwan Noona"
"Jika ini disebabkan karena kejadian 4 tahun lalu. Kau salah telah berbuat seperti itu. Jaehwan adalah anak yang telah membujuk Babamu agar kita tetap tinggal di Seoul"
Jaehwan sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya semalam. Jaehwan tidak bisa tidur, dia terus memikirkan semuanya. Dia merasa telah menyakiti hati seorang ibu. Jaehwan teringat Eommanya, Eomma kandungnya. Dahulu ibu kandung Jaehwan adalah seorang ibu tunggal. Jaehwan sangat bersalah, semalam Jaehwan hanya terkejut dengan kejadian yang begitu mendadak. Dan tidak sengaja berkata kasar seperti itu.
"Paman Hwang... Jaehwan ingin meminta bantuan. Bisakah Paman memberikan alamat wanita dan anak lelaki semalam. Jaehwan ingin meminta maaf karena telah berkata kasar pada mereka" Jaehwan berbicara dengan wajah menghadap lantai. Antara takut dan malu mungkin, itu yang membuat Jaehwan lebih memilih menghadap lantai.
"Mereka tidak akan tinggal di Korea. Paman akan memulangkan mereka ke Taipe" sekarang Jaehwan menatap lurus ke arah Paman Hwang. Jaehwan terkejut. Dia kecewa dengan jawaban Paman Hwang.
"Jaehwan rasa mereka ingin tinggal disini. Jadi bisakah Paman memberi tempat tinggal untuk mereka" Jaehwan berbicara sangat pelan. Dia tidak ingin mencampuri kehidupan keluarga Hwang. Tapi ada yang mengganjal di hatinya. Dia teringat Eomma kandungnya.
"Paman sedang tidak ingin diganggu. Bisakah kau keluar dari ruangan ini!" Paman Hwang berbicara sedikit membentak.
"Paman Hwang pikirkan baik-baik agar Paman tidak menyesal di kemudian hari"
"Apakah itu benar? Jaehwan Noona yang telah membujuk Baba"
"Mama tidak pernah berbohong padamu. Mama tidak ingin kau kecewa karena tahu Babamu akan memulangkan kita ke Taipe pada saat itu. Satu hal lagi, Jaehwan sangat menyesal telah memperlalukan kita seperti itu. Dia sudah meminta maaf"
Saat ini Dongho bersama Jaehwan sedang menemui Tzuyu di sebuah Cafe di daerah Mapo. Ada suatu hal ingin yang dibicarakan Jaehwan pada Tzuyu. Dia ingin meminta maaf. Jaehwan harus berterima kasih kepada Dongho yang telah mempertemukan Jaehwan pada Tzuyu.
"Bibi perkenalkan nama saya Jaehwan" Jaehwan membungkuk tanda sopan santunnya.
"Jaehwan hanya ingin meminta maaf atas kejadian terdahulu. Saat itu kata-kata saya sangat kasar. Saya tidak bermaksud. Saya...saya..." Jaehwan tidak sanggup meneruskan perkataannya. Perkataannya tersendat oleh tangisan yang menjadi-jadi.
Tzuyu memeluk Jaehwan "Tak apa. Bibi sudah memaafkanmu, jadi berhentilah menangis. Nanti matamu akan bengkak, hidungmu merah dan kau takan cantik lagi" Tzuyu sedikit menghibur Jaehwan dengan candaannya.
"Mama tidak pernah bercerita pada Guan" bisa dilihat dari raut wajah Guanlin. Ada penyesalan disana.
"Mama tidak menyangka kau memiliki dendam seperti itu. Jadi Mama tidak pernah bercerita padamu. Ini semua salah Mama. Maafkan" Mama Guan merasa bersalah atas kesalahan yang telah diperbuat anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemeran Antagonis Wanita (MinHwan)
Fanfiction[END] [GS] Di dalam drama mengapa selalu saja penonton membenci pemeran antagonis wanita yang menjahati pemeran utama wanita? . . . "Benar-benar tidak adil"