Chapter 2:

2 0 0
                                    

"Akkhhh sa-sakit mah ampun"

"Mama, walaupun Mama membenci Nata, Nata selalu sayang sama Mama."Ucap seorang gadis mata berair.

"WALAUPUN KAU BERUCAP SEPERTI ITU SEMUA TAK AKAN LAGI SAMA!"

-----
Monday, 11:04 PM.

'Nata..'

Dunia ini begitu kejam, sangat kejam. Kenapa aku yang harus merasakan itu semua?.

Perlahan kubuka kedua mata ku, bangun dari dunia mimpi dan memasuki dunia kejam. Huft.

"Sudah tidurnya?"

Ku segera menoleh ke arah suara yang berhasil membawaku kembali.

"KAUUU!!"

Sial, dia kan pria berkulit pucat yang menyenggol sepeda ku!.

"Ya?"Jawab nya santai sambil berjalan ke arah tempat tidur.

"Eee, M-mau ng-ngapain deket deket"Aduhhh, Nata kok jadi kaku begini.

"Tenanglah, Natashia Hazerwin."Ucap nya sambil mengusap pipi ku.

'Ahhh-- muka ku! muka ku pasti merah!'

"Lucunyaaa"Ucapnya mencubit pipiku.

"Le—pass" Dikira aku squishy yang bisa dicubit tapi ga sakit?.

"Kau tau dari mana nama ku?"Tanya ku saat dia melepaskan cubitan kejam nya itu.

Dia hanya diam sambil menatap ku, oh wahai dewa yang mendengarkan permohonan ku, bisakah kau buat orang ini menghargai pertanyaan orang lain.

"mandilah"

"Maaf apa?"Ada apa dengan nya? tiba-tiba meminta ku untuk mandi, dasar aneh.

"Pelayanku akan datang, aku tunggu kau diruang makan. Dan jangan membuat ku menunggu, aku benci itu" Ucapnya sambil menatap ku tajam.

"Maaf tuan Ero saya sedikit terlambat" Tiba-tiba ada perempuan yang muncul di kamar ini, cantik.

"Urus dia dan antar dia ke ruang makan"

"ya Tuan"

setelah itu, pria yang dipanggil Tuan Ero pun pergi. Syukurlah.

"Maaf nona--"

"Nata, Natashia Hazerwin. Dan jangan memakai nona cukup Nata saja"

"Maaf Nona Nata tapi ini perintah Tuan Ero"Belanya sambil sedikit membungkuk

"Hufht, siapa nama mu?"Tanya ku menghampirinya.

"Helina nona"

"Oke Helina mulai sekarang kita adalah teman dan jangan memanggil ku dengan embel-embel nona"

Kurasa ucapan ku sedikit membuatnya terkejut, hehe lucunyaa.

"Tapi no-"

"Eh tidak pakai nona"

"Baiklah No- eh maksud saya Nata"

-----
"Lama sekali kau, kau mau membuat ku membusuk di tempat duduk ini?"

"Maaf tadi aku sedikit ada kendala mencari ruang makan"Ucap ku. Karena, aku tadi dengan pede nya berucap kepada Helina bahwa aku bisa mencari ruangan itu sendiri. Ternyata tidak kurasa rumah ini seperti istana, sangat luas. Betapa bodoh ya diri ku ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang