First Meet

2 4 0
                                    

Cahaya matahari yang masuk di cela jendela seorang gadis tak mampu membuatnya terbangun dari mimpi indahnya.padahal hari ini adalah hari senin yang mengharuskannya  ikut upacara disekolah,tapi sekarang sudah pukul 06.15 dia belum bangun juga.

Ceklekk
suara pintu terbuka  yang menampilkan sosok wanita setengah baya yang berparas cantik,dia adalah Nessa ibu dari Nada si gadis yang masih meringkuk ditempat tidur itu.

"Nada,bangun sayang udah siang"
Ucap Nessa sambil menggoyang goyangkan tubuh Nada.

"Bentar Ma aku masih ngantuk"
sahut Nada dengan suara serak khas bangun tidur.

"Izz kamu ini,bangun udah jam 7 ini"
Kesal Nessa pada sang anak yang kebo itu.

"Whatt jam 7,aduh mama kenapa baru bangunin sih"
heboh Nada yang langsung meloncat bangun dan berlari ke kamar mandi.

Nessa pun keluar dari kamar Nada dan langsung kedapur untuk sarapan bersama suami dan anak laki lakinya.

Nada telah siap dengan seragamnya dan langsung turun untuk sarapan dan ia juga mau mengomeli mamanya yang membohonginya tentang jam tadi.

"Ma,mama bohongin aku ya,tadi mama bilang udah jam 7,ini aja masih jam setengah 7 lo ma,mama tau gak hari ini ak mandinya cuma 15 menit trus penampilan aku hari ini juga jadi jelek gini"
Celoteh Nada mengomeli Mamanya.

"Yah lo itu emang dasar nya jelek kali"
Ejek Adelio kakaknya Nada.

"Aihh gue itu cantik ya,lo aja tu yang gak tau"
Sahut Nada kesal.

"Udah deh jangan berantem mulu capek papa dengernya,Nada mendingan kamu sarapan deh"
Ucap Eric menasehati.

"Iya pa"
Jawab Nada lalu duduk dan sarapan.

Setelah selesai sarapan Nada diantar Adelio kesekolahnya.Nada memasuki sekolah dengan senyum manis yang selalu terukir diwajah cantiknya.Setelah lama berputar dikoridor sekolah Naya masuk kekelasnya yaitu XI Mipa1.Gadis Tinggi berwajah cantik berlari menghampiri Nada yang baru datang.

"Tumben tumbenan lo nyamperin gue duluan"
Ucap Nada pada Devita.

"Emangnya gak boleh apa?"
Tanya Devita.

"Yah aneh aja"
Jawab Nada sambil menaruh tas nya dibangkunya.

Tak lama bel pertanda upacara akan dimulai membuat seluruh siswa SMA Cempaka berlari kelapangan untuk mengikuti upacara.Lain halnya dengan seorang laki laki dikelas XI Mipa2 yang masih duduk tenang dibangkunya sambil mendengarkan celotehan aneh dari 3 sahabat anehnya itu.
Tak lama datang seorang guru yang berperawakan gendut menghampiri mereka.

"Gavin,Abid,Devan,Attariq ke lapangan sekarang"
Perintah pak Togar kepada mereka berempat.

Gavin yang tak banyak bicara pun langsung berjalan santai melewati pak Togar,sedangkan ketiga sahabatnya hanya mengikuti Gavin.

Dibarisan XI Mipa1 Nada tengah kepanasan karena teriknya matahari,dan pidato yang panjang X lebar itu.

"Nih guru gak capek apa ngomong dari tadi,udah matahari terik banget"
Gerutu Nada sambil mengelap keringatnya.

"Ke UKS aja sana"
Suruh Devita.

Setelah itu Nada dibawa petugas PMR ke UKS,jujur Nada memang merasa pusing.
Naya berbaring dikasur yang telah disediakan di UKS.Nada tengah melihat seorang pria berwajah dingin yang tengah duduk dikursi yang berada tak jauh dari kasur.
Tak lama bel pertanda upacara telah selesai dibunyikan,Nada langsung bangun dari kasur,saat ia ingin mengambil sepatunya ia tak sengaja menginjak jari kaki pria yang tengah ingin memasang sepatu,ia adalah Gavin sang pria berwajah dingin yang diperhatikan Nada tadi.

"Aduhh sorry ya aku gak sengaja"
Ucap Nada merasa bersalah.
Gavin tak menjawab ia hanya menatap Nada dengan tatapan tajamnya.

"Aduh sekali lagi sorry yah,yaudah sekarang aku kekelas soalnya yang masuk kelas sekarang pak Togar,ntar aku dimarahin lagi kalo telat"
Ucap Nada sambil cengengesan dan langsung berlari kekelas.

"Aneh"
Gumam Gavin setelah itu ia berjalan menuju kelasnya.

COLD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang