Hujan

213 18 0
                                    

Namaku Laviona Zamora panggil saja aku vio, cerita ini mengenai kisahku dengan masalalu
Ku awali dengan sang hujan, mungkin ini hal biasa  bagi sebagian orang tapi bagi ku hujan adalah kerinduan yang sudah di tetapkan atas masalalu mengenai seorang anak Adam yang pernah menghiasi hidupku.

VIO POV

Ini hari sabtu hari paling tidak kusuka,hari ini slalu mengingatkan ku akan seseorang yang sudah hilang(mungkin). ingatan ini  yang slalu menyiksa hidupku bahkan lama lama bisa membuat ku mati secara perlahan. Aku sudah muak untuk mengingat nya Tuhan aku mohon hilangkan dia.
Bel sekolah berbunyi membuyarkan Lamunanku yang menandakan bahwa aku harus pulang.
Selagi menunggu temanku Adella aku membereskan barang barangku.

"Ayo pulang vio" ajak della

"iya tunggu" kataku

"ojek cinta nya kamu udah di depan vi? " tanyanya

" enak aja dia bukan ojek Dell berapa kali aku bilang_-" jawabku

" baik lah hati hati aku sudah pesan grab duluan ya" tutur della sambil melambaikan tangan nya.

Di depan gerbang aku menunggu seseorang, ya dia pacarku Arga yang slalu setia menjemputku, kadang aku bingung dia slalu memaksakan diri untuk menjemputku padahal aku tidak pernah meminta.

"Nona cantik maaf menunggu lama" sapa Arga

"iya gapapa nyantai aja kali" jawabku

"yaudah naik keburu hujan" ajak Arga

Aku langsung mematung seketika saat Arga mengucap kata hujan, aku langsung kembali pada masalaluku, ingatan itu seketika kembali menerpaku

"mau pulang ga? Malah diem" tiba tiba Arga mengagetkanku

"Eh iya mau ko hhe" segera aku naik motornya

Di perjalanan Arga terus mengoceh dan aku hanya menanggapi nya dengan senyuman, sedangkan fikiranku sedang melayang dengan sang masalalu
Ingin menangis rasanya ingin teriak memanggil namanya, tapi aku tak kuasa di depan ku ada lelaki yang slalu setia denganku mengerti akan diriku tapi sayang nya aku belum bisa mencintai seluruhnya ini karna ulah sang masalalu yang tidak membiarkan siapa pun untuk menggantikan posisi nya.

Akhirnya sampai di depan gerbang rumahku, aku turun dengan mata berkaca kaca

"kenapa cantik? "kata Arga

" kelilipan aja Arga aku gapapa, aku masuk ya kamu hati hati" kata ku

"iya Nona cantik aku pulang dah love you" kata Arga

sambil pergi meninggalkan rumahku
Baru saja membuka gerbang rumah tiba tiba hujan turun begitu deras dan aku kembali terdiam mengingat tentang dia yang lama hilang lagi lagi air mata ku tak bisa ku tahan aku menangis dalam diam Tuhan kenapa kamu hanya turunkan Hujan tampa mengembalikan dia padaku......

Say HaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang