satu

6 3 1
                                    

Semoga kalian menyukai ceritanya ya!
Maaf kalau gak rame dan membosankan
Maaf kalau typo
Semoga menikmati ceritanya

~~~~~~~~~~~~

Mataku terbuka dengan perlahan untuk menyelesaikan tidurku. Aku turun dari kasur dan memakai sendal yang memang khusus untuk di rumah.

Aku mencoba membuat diriku sadar kalau tidurku sudah berakhir. Aku bercermin sambil merapikan rambutku, lalu aku segera mandi supaya tidak terlambat bekerja. Ya umurku sekarang 22 tahun.

"Zia... ayo cepat jangan lama lama!" Kakakku Ata memanggil.

Tentusaja aku menjawab, setelah menjawabnya aku keluar dari kamar mandi dan merapihkan penampilanku.

Aku biasa sarapan sekitar pukul 05.30 pagi. Aku sarapan dengan kakak + istrinya.
Aku sudah menganggap mereka seperti orang tuaku sendiri.

Kami sekeluarga bekerja di tempat makan almarhum kakekku. Kita mulai bekerja sekitar pukul 06.30 menggunakan mobil kakakku.

Lama perjalanan dari rumahku ke tempat makan itu sekitar 15 menit.

~ ditempat makan~

Sesampainya di sana... aku dan kak Mila membuat makanan. Kak Ata merapikan meja meja dan menata kursi kursinya.

Setelah kak Ata merapikan itu semua aku menyapu dan mengepel, sedangkat kak Ata membantu kak Mila.

Aku, kak Ata dan kak Mila menyelesaikan lantai 1. Dan yang lain menata dan merapikan lantai 2. Dua temanku bekerja disini dibagian melayani.

Temanku dari SMP bernama Nida, dan yang dari SMA Rifa. Mereka teman dekatku.

Jam menunjukan sekarang pukul 08.00. Tempat ini pun dibuka. Oh ya nama tempat makan ini adalah EIZET. EIZET sudah ada sekitar 18 tahun yang lalu saat aku masih kecil.

Aku disini sebagai pembuat
Disert, kak Mila juga.

Kalau kak Ata mah sesuai maunya dia
dia kan bos.

Bagian keuangan yang megang tante Tifa
Adik ayahku.
Tante tante Tifa kadang membawa anaknya... Defan
Anak tante Tifa berumur 10 tahun.
Tante hanya membawanya saat hari sabtu dan minggu saja.

Saat toko baru terisi 3 meja...
Ada seorang pria yang melambaikan tangannya kepadaku.
Tentu aku menghampirinya.

"Aku ingin bertemu dengan kakakmu!
Dia dimana?
Kamu mau antarkan aku?"ucap pria itu.
"Kakakku ada diruangannya,
mari saya antar" jawabku.

Akupun mengantar pria itu...
kalian tahukan aku pemalu jadi aku
menundukan kepalaku
tak mau menatap matanya.

"Kak... "
aku memanggil kak Ata sambil
mengetuk pintu nya saat sudah sampai didepan ruangannya.
"Ada apa Zi..."
Jawab kak Ata sambil membuka pintu itu.
"Ta ini aku Delo kamu ingetkan sama
yang waktu itu..."
Pria itu langsung menjawab padahal harusnya aku yang menjawab.
"Aku kedapur ya kak"
Aku langsung berlari ke dapur.

Aku membuat makanan yang sudah dipesan oleh pengunjung yang beru datang.

Saat aku hampir selesai membuat
disertnya...
"Zia kak Ata memanggilmu! biar aku
yang selesaikan!"
Nida terlihat khawatir.
"Tapi emangnya gak papa kamu
sama Rifanya!"
Aku merasa gak enak.
"Iya... udah gih cepet Rifa ada yang bantu kok!"
Kata Nida.
"Yaudah deh"
Aku menyerah dan langsung berlari ke ruangannya kak Ata.

Pintu ruangan kak Ata terbuka aku mengetuknya, dan
saat kak Ata mengizinkan ku
untuk masuk akupun masuk.

~~ diruangan kak Ata ~~

Di meja ada 3 cangkir teh dan 2
toples biskuit yang dihidangkan.
Aku heran kenapa aku merasa canggung
biasanya tidak seganggung ini...
Setelah kupikit pikir mengapa 3 cangkir teh
sedangkan di ruangan hanya ada
aku dan kak Ata.

Saat aku memutar kepalaku kebelakang
aku melihat seorang pria...
dan ternyata pria itu...
pria yang ku antar kesini tadi pagi!
Ada apa ini.

"Aku sudah ada di sini mari kita mulai
perbincangannya!"
Pria itu memecahkan keheningannya.

Kak Ata tertawa.
Apa coba maksudnya.
Pintu tertutup.
Aku pindah ke sebelah kak Ata.

"Jadi gini Zia.... ini temen kuliah kakak,
dia akan tinggal di rumah
kita, soalnya rumah dia baru aja kebakaran.
Orang tuanya di luar negri.
Dan berhubung orang tua dia udah deket sama orang tua kita. Selain dia ada adiknya yang umurnya beda 2 tahun"
Kak Ata menjelaskan.

Aku bingung kalau aku gak mau kasihan,
tapi nanti aku jadi gak bebas donk,
mending sih kalau cewek lah ini cowok


"Aku terserah kak Mila aja"
Aku pasrah, dalam batinku sih semoga
kak Mila gak mau.

"Tadi kakak udah ngobrol sama kak Mila
kalau dia mau mau aja, berarti mulai sekarang dia di rumah kita ya"
Kak Ata dengan senang hati mengatakannya!
Aku sih gak seneng malah bt.

"Makasih ya kalian emang baik ya..."
Ucap pria itu.
"Oh ya kamu panggil aku kak Delon aja ok!
anggap aja aku kakakmu ya...
nanti aku kenalin sama kamu adikku dia hanya beda 1 tahun sama aku.
Kita juga sama sama jomblo"
Lanjutnya.

Idiiih masa aku harus nganggep dia kakak
aku sendiri iiih ogah dah,
terus apa hubungannya kalau mereka jomblo... aku harus cariin jodoh gituh
iiiih males daah.

aku malu jadi aku tidak menjawab hanya ngangguk aja deh.

"Yaudah obrolan kita kan udah selesai
kamu boleh ke dapur"
Kak Ata menyelamatkan aku.

~~ udah keluar dari ruangan kak Ata ~~

Aku melanjutkan kerjaan ku.
Saat selesai aku nyamperin kak Ata ngajak pulang.

Taunya kak Ta udah nyamperin aku duluan sama kak Mila.
"Pulang yuk !"
Kata kak Mila.
"Kita gak bareng sama kak Delon kan?"
Aku nanya.
"Gak kok dia naik motor mau jemput adiknya dulu"
Jawaban kak Ata membuatku tenang.




******************

Maafin yaaa kalau garing dan gak rame.
Vote yaaaaaaaa.







WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang