Dipagi hari yang cerah matahari bersinar menemani tapak langkah perjalananku pergi ke sekolah, hari ini hari pertamaku masuk ke kelas 7 SMP, SMP Labschool Mutiara sekolah yang berada di tengah kota Bandung, tidak termasuk sekolah favorit tapi juga bukan sekolah yang dipandang sebelah mata, karena aku tau ayah dan ibu takkan memasukanku ke dalam sekolah yang tidak baik akreditasinya, mereka cukup selektif hanya saja aku tidak mampu masuk ke sekolah negeri dan hanya mampu masuk pada sekolah swasta ini. Sudahlah.
Dengan seragam yang masih kelihatan baru sekali aku melangkah ke dalam sekolah dengan pasti, masuk ke salah satu ruangan sekolah yang berada di lantai dua, mataku langsung tertuju pada satu bangku kosong yang berada di belakang disamping nya ada anak laki-laki yang sedang mendengarkan earphone dan tampak tidak peduli dengan sekitarnya.
Aku bukanlah orang yang mudah akrab dengan orang lain, aku juga bukan orang yang pemalu dalam artian tidak bisa akrab dengan orang lain. Namun, pada dasarnya ketika aku baru memasuki dunia baru, termasuk teman-teman baru aku selalu terlihat seperti anak yang sangat pendiam. Sehingga tidak banyak orang yang berani menyapaku duluan karena mereka takut membuatku tidak nyaman.
Seorang gadis tinggi semampai, gigi nya putih bersih rapi, dengan matanya sipit, tersenyum datang menghampiriku, jilbabnya yang menjuntai panjang menutupi dada semakin menambah aura keanggunannya, wanita yang pertama kali menyapaku dan aku lihat dia sungguh cantik luar biasa. Subhanallah...
"hai.. assalamuallaikum" sapanya,
"oh hai, waalaikumsalam" jawabku.
" aku Indah, kamu?" tanyanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan,
"oh, hah? Indah hallo. Aku Nasya , Nasya Adhyaksa" senyumku sambil kuulurkan tanganku juga.
"mau duduk denganku di depan?" tanyanya,
"oh tentu, boleh aku duduk disana?" aku berdiri ragu, sambil menoleh ke arah laki-laki yang dari tadi duduk disampingku tapi ia tampak tidak peduli.
"yaa, tentu" jawabnya.
Hari pertama aku duduk di bangku kelas 7, menemukan dua orang yang sangat berbeda sifatnya, satu orang yang pertama aku temui tepatnya yang mencuri perhatianku karena dia duduk sendiri di bangku pojokan, bukan tipe anak seusia kita yang semestinya ceria ia malah terlihat murung dan menyendiri, dan satu orang lainnya sosok anak perempuan yang cantik dan baik hati menyapakuku dengan ramah dan mengajakku duduk bersamanya, dengan senyuman tulusnya membuatku tidak kaku dan mulai membiasakan diri beradaptasi dengannya, kata-katanya lembut tak sampai hati aku menolaknya.
Ah dunia ini memang penuh misteri, tapi hari ini aku bahagia, hari pertama sekolahku lebih manis karena mengenal Indah yang sekarang mmenjadi teman sebangkuku, dan lebih misterius dengan dia yang masih duduk sendiri dan lebih asik dengan earphone nya.
.
.
.
Luvvv!
.
Next part bakal publish kalo part ini banyak yang sukak ☺
.
.
#menerima kritik dan saran yang membangun. Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
OKULDA
Teen FictionKisah seorang anak sulung yang lebih terlihat seperti putri kecil dipaksa dewasa karena keadaan dan kisah perjuangan keras nya bertahan dalam goncangan persahabatan dan kisah cinta semasa ia bersekolah.