THE ASYLUM (Completed)

#05

THE ASYLUM

CHANSOO | CHANDI

Park Chanyeol x Do Kyungsoo

Male x Male

Horror, Mistery

*

*

*

Chanyeol masih berdiri di sana. Dengan penglihatannya yang masih memperlihatkan sosok seorang dokter dengan jubah putihnya yang kotor dengan cipratan darah yang nampak masih segar menetes dari sudut dagunya. Melelehkan darah kental kehitaman itu dari mata kirinya yang masih tertancap sesuatu di rongga matanya.

"Hhh...!!" Bibir Chanyeol bergetar menahan rasa takutnya. Akhirnya dia benar-benar berhadapan dengan ketakutan terbesarnya, Dokter Wu. "Hhn!!" Chanyeol mundur, panik. Berbalik meraih pintunya, namun, RAIB!

Pintu dimana Chanyeol memasuki ruangan ini mendadak lenyap dan berubah menjadi dinding yang kokoh tanpa ventilasi udara. Chanyeol kebingungan, meraba-meraba dinding dingin tersebut dengan perasaan yang sulit digambarkan. Bagaimana ini?

Tap!

Chanyeol berbalik tatkala mendengar langkah kaki itu mulai bergerak. Chanyeol merapatkan dirinya pada dinding dan terus menjauhi sosok berjubah itu dengan waspada. Chanyeol tak memiliki apa pun untuk melawan, sementara sosok itu kini menghunus pisau bedahnya.

Tapi dia tak mendekat pada Chanyeol, justru sosok itu kini hanya berdiri di samping ranjang usang di tengah-tengah ruangan tersebut. Chanyeol melihatnya dengan kerutan di keningnya yang tak mengerti. Namun dia sadar akan sesuatu. Dokter Wu memintanya untuk berbaring tanpa dipaksa.

Sekejap, Chanyeol seolah kembali pada masa lalunya. Menjadi seorang Chanyeol kecil yang hanya bisa berdiri menatap Dokter Wu dengan seringai di wajahnya. Bagaimana dia meminta agar Chanyeol naik ke ranjangnya tanpa paksaan. Tekanan psikis dia lancarkan agar Chanyeol mau mengikuti kemauannya. Membuatnya menurut pada perintahnya dan melakukan semua perintahnya.

Terakhir kali, setelah Chanyeol kecil berbaring di sana mereka mengikat kedua tangan dan kakinya. Memaksanya untuk diam ketika mereka semua akan mulai beroperasi.

"Ukh!!" Chanyeol terjatuh. Lumpuh dengan masa lalunya. Seketika kepala Chanyeol terasa berat dan sakit. "Uuukhhh!!!" terus memegangi kepalanya. Mencengkramnya dengan rasa sakit yang tak tertahankan.

*

*

Srrk..! Srrk..!

Tubuh Kyungsoo yang masih tak sadarkan diri kini diseret. Darah yang mengucur dari kening dan bibirnya menempel pada lantai kotor itu dan meninggalkan jejak. Tak ada yang tahu hendak dibawa tubuh Kyungsoo saat ini. Hingga tiba-tiba ponsel Kyungsoo berdering.

Rrrr... Rrrr... Rrrr...!

Cahaya terang dari ponsel itu menembus tebalnya jaket yang tengah Kyungsoo pakai. Dia berhenti dan melihat nama yang tertera pada ponsel tersebut.

"Duh! Kenapa Kyungsoo tidak menjawab teleponnya?!" Sehun merutuk sambil mematikan ponselnya. Matanya kini kembali fokus pada jalanan gelap di bukit. Dengan perasaan cemas dan panik, Sehun mengemudikan mobilnya lebih cepat.

Dengan kecepatan tinggi, akhirnya Sehun sampai pada tujuannya. Rumah Sakit Jiwa McCandle!

Sehun bergegas keluar dari mobilnya dan mendatangi tempat menyeramkan tersebut. Walau pun rasa takut kini menyusup di dadanya, tapi dengan langkah yang pasti Sehun masuk juga ke dalam bangunan misterius tersebut.