Yerin yang merasa dirinya di ikuti bahkan, tubuhnya terasa sesak. Ia menuju j
Ke ruang kesehatan, namun di sanalah dia akan mendapatkan sebuah kejutan yang akan mengubah jalan hidupnya. Bertemu dengan seseorang yang telah menantinya selama 100 tahuu, siapakah dia dan wujud seperti apa nantinya? Itu masih menjadi misteru dalam cerita kali ini.Di ruangan kesehatan, ia segera nenatap ke sebuah cermin dekat dengan kotak obat yang tergantung. Wajahnya benar-benar pucat, perlahan ia membukan kelopak matanya kanan dan kiri. Memastikan jika ia tidak rabun, atau sejenisnya.
"Apa mataku salah lihat? Bayangan itu, hampir mirip dengan seseorang yang aku temui dalam mimpi, omay god apa itu benar atau memang mataku sudah rabun?" gerutunya.
Dari belakang tubuh Yerin ada benda yang terjatuh tiba-tiba, Yerin yang kaget langsung berteriak melihat kebelakang.
"Aaa ...!"
Jantunganya berdegup kecang, hatinya bertanya-tanya. Bagaimana tidak, tidak ada angin apapun gelas pelastik yang berada di meja tiba-tiba jatuh dan menggelinding ke kakinya. Suasana pun membuat Yerin gemetar, rasanya denyutan nadinya begitu cepat.
"Siapa? Siapa yang sedang bermain-main denganku keluarlah atau aku teriak sekecang-kencangnya," ujar Yerin.
Matanya mendelik ke arah cermin ada sosok bayangan hitam itu, perlahan bayangan itu menampakan wujud aslinya. Yerin yang begitu kaget dan ketakutan, akan berlari keluar namun kakinya terasa berat dan tubuhnya tak bisa bergerak.
"Si-siapa kau?"
"Kenapa kamu berisik, aku ada di dekatmu," ujar bayangan yang perlahan menjadi sosok tampan dan berkulit putih bersih juga memiliki iris mata merah menyala.
"K-kau ... dari mana kau datang, dan mau apah?"
"Aku, aku adalah calon suamimu." balas pria bayangan.
"Tidak! Kau bukan manusia, dan aku bukan calon istrimu!" teriakan Yerin terdengan sampai keluar sehingga membuat orang di luar ruangan segera masuk ke dalam ruang kesehatan.
Wushhh
Bayangan itu menghilang, namun ia hanya menghilangkan dirinya bukan pergi dari tempat itu. Sebuah bisikan datang di dekat telinga Yerin. Yerin yang repleks segera menatap ke belakang, namun tidak ada stu orangpun yang ada di belakang Yerin.
"Ingat sayang aku akan ada di sisimu, selama kamu belum menajdi miliku. Dan jangan menyentuh orang lain atau memiliki pria lain, kalau tidak orang yang berada di sektitarmu akan aku hisap energi mereka."
"Tidak!"
"Jangan kamu takut padaku, aku adalah suamimu. Dan setelah usiamu 19 tahun, kita akan segera menikah,"
"Kau ... kau mahluk gila, aku tidak sudi menikah denganmu."
"Baiklah, tunggu saatnya dan lihatlah nanti." suara itu menghilang.
Dan suasana yang begitu menegangkan membuat Yerin sadar jika sosok itu telah menghilang darinya. Hembusan napas Yerin mulai teratur mesti denyutan jantungnya masih bedegup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two hearts [21+]
Ngẫu nhiên"Kenapa? Kenapa semua terjadi antara ibu dengan pria itu!" Sikap egois dan angkuh dari gadis bernama Yerin, yang lebih penting dirinya dari pada keluarganya. Dan sebuah kenyataan yang harus ia terima tentang dirinya dan seseorang yang akan mengubah...