Sleep Paralysis

54 12 1
                                    


"Cahaya apa itu? Kilaunya sangat menggangu penglihatanku"

    Aku telusuri lebih dalam, langkah kaki yang lamban ini lama kelamaan menjadi semakin cepat. Ada sesuatu hal yang membuat ku khawatir. Seorang yang tak jelas bentuknya, jika dibilang wanita dia bukan seorang wanita, kalau dibilang lelaki pun tak mungkin. Dia menguntit ku di belakang.

"Siapa kau?!"

"Tak perlu kau tahu siapa aku"

    Aku tidak berani menengok ke belakang, takut hal negatif akan terjadi. Badanku berkeringat dingin dan bibir pun mulai pucat. Nafas ini mulai terasa sesak dan lidah kaku untuk bicara.

"Too-to-tolong aku" ucapku.

    Lalu seseorang itu menikam ku dari belakang.

"Aaa-aakhh, le-lepas-kan a-aku" tubuhku mulai tak berdaya.

    Aku menyadari ini hanyalah sebuah mimpi, aku sadar mimpi ini sudah tamat. Tapi mengapa badan ini terasa berat untuk bangkit. Rasanya seperti tertiban benda yang bebannya seperti 1 ton karung beras.

"Ayo Rei!, bangun Rei!, ada apa dengan tubuhmu Rei? Kenapa kau tak bisa bangun, perintahkan jiwa dan raga mu untuk bangkit dari ranjangmu!" Kata ku sambil berbicara monolog.

    Sampai akhirnya nya tubuku bangun dan bangkit dari ranjang. Keluarlah aku dari kamar dan menggambil segelas air lalu mencuci muka. Pernahku dengar seseorang menceritakan pengalaman tidurnya, dan ceritanya sama persis seperti apa yang yang ku alami.

    Banyak orang mengatakan kejadian yang ku alami adalah erep-erep atau ketindihan mahluk halus. Oke, itu mulai mengganggu pikiran ku, bisa dikatakan sedikit percaya dan tidak. Hal itu mulai menjadi paranoid yang selalu terngiang-ngiang.

    Tunggu, saat ku search di google ternyata dalam dunia medis namanya adalah sleep paralysis atau kelumpuhan saat tidur. Terjadi ketika kita melewati tahap terjaga dan tidur. Selama transisi itu, kita tak bisa bergerak dan berbicara selama beberapa saat.

    Menurut ku itu adalah pengalaman tidur terekstrem yang pernah ada. Semoga saja tidak terulang kembali dikemudian hari. Sialnya, akibat kejadian ini aku tak bisa kembali tidur nyenyak. Alhasil mata tetap terbuka hingga mentari terbit di ufuk timur.

~~~

"Ka, cepetan mandi! Sudah jam 6"

"Iya Bun.."

    Sebenarnya namaku adalah Reika, tapi keluarga selalu memanggil ku kaka, padahal realita nya aku ini anak tunggal. Dikalangan sahabat, aku lebih sering dipanggil dengan sebutan Rei.

"Kamu cari sarapan sendiri ya, bunda mau berangkat dulu, uang saku sudah bunda taruh di meja makan"

"Siap bundaa"

"Yang rajin ya nak.. Maaf bunda tidak bisa memanjakan mu layaknya temanmu yang dimanjakan ibunya"

"Gapapa bundaa, bagiku bunda sudah cukup memanjakanku, aku bukan anak kecil lagi bun, aku harus mandiri mulai sekarang" sambil ku cium tangan halus bundaku.

"Bunda do'akan agar engkau berguna bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Aamiin"

"Aamiin"

    Seperti itulah Bunda, aku bangga melihat perjuangan beliau. Wanita tangguh yang sangat memerhatikan keluarga nya sesibuk apapun dia. Reika janji bakal banggain Bunda, aku yakin kekuatan do'a seorang bunda akan memberiku sebongkah ridho dan berkah Tuhan.

~~~

"Reikaa, kuy berangkat" suara ini sangat familiar, siapa lagi kalau bukan Rellyne.

"Wait a minutes rell"

"Siap, I'll be waiting you.."

    Aku sekolah di SMAN 2 Dukuh Manis. Sekolah berakreditasi A dengan fasilitas yang cukup lengkap, mungkin termasuk sekolah favorit di kota ini. Banyak orang tua berharap agar anaknya bisa menuntut ilmu disini, karena konon katanya lulusan sekolah ini bisa mendapat peluang untuk kuliah di luar negeri. Mungkin saja aku salah satu diantaranya.

"Rell, tau ga?!"

"Engga, kan kamu belum bicara"

"Ih, serius ini.."

"Iya, iya kenapa?"

"Kamu tau erep-erep ga?"

"Oohh, sleep paralysis. Tau ko, aku bisa tebak apa yang ingin kamu bicarakan, pasti kamu mau nanya kenapa itu bisa terjadi"

"Nah, itu dia yang inginku tanyakan!"

"Kalau dari buku yang ku baca sih karena faktor kurang tidur, jadwal tidur yang berubah, stres, mengalami gangguan bipolar dan orang yang sedang menggunakan obat terlarang."

"Aduh, aku jadi takut nih"

"Berpikir positif aja, mungkin itu hanya sebuah kebetulan"

    Gerbang sekolah sudah ada di depan mata, sekarang menunjukkan pukul 06.45 masih ada kesempatan 30 menit untuk sarapan, dll. Tiba-tiba datang Anne dengan penuh semangat membara, lalu menyapa kami.

"Haii kaliaan, sudah sarapan belum?, sini kuy temenin aku ke kantin." Ucap Anne.

"Belum nih, bagaimana kamu Rei? belum sarapan kan?" Kata Rellyne.

"Iya, belum"

"Ayo kita berangkat!!!" ucap Anne.

~~~

Nantikan cerita berikutnya gengs!


Love ya! ❤

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Messy SoulWhere stories live. Discover now