12 3 0
                                    

Cuaca hari ini sangat cerah, kamu berniat untuk sekedar jalan jalan sore ditaman dekat rumah mu.

Tak perlu berjalan lama, hanya sekitar 20menit kamu sudah sampai ditaman itu.

Disini niatmu hanya untuk duduk sambil melihat orang orang yang terlihat bahagia.

Apalagi ketika kamu melihat keluarga kecil yang sedang tertawa karena kelakuan anak mereka.

Tanpa kamu sadari, salah satu dari mereka tak sengaja bertemu pandang denganmu.

Hanya beberapa detik namun kamu langsung mengalihkan pandanganmu.

Kamu gabisa mengelak kalau dia memang terlihat yah sangat—tampan.

Kamu buru buru menggelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran tersebut.

Tapi tidak sepenuhnya salahkan jika kamu menganggapnya tampan? Ini hanya sebuah opini saja.

Oh ayolah, mengapa kamu malah memikirkan pria itu? Lagi pula dia tidak akan memperdulikanmu.

Karena merasa haus, kamu mulai berjalan menuju tempat foodcourt dekat sana.

Kamu memilih minuman rasa coklat karena itu memang favoritmu.

Saat ingin membayar, seseorang dengan tiba tiba langsung mengambil minuman mu itu.

Kau yang tak terima, hendak mengomelinya.

"hei, itu minuman punya—"

Kamu terdiam karena jarak seseorang itu lumayan dekat denganmu.

"apakah boleh aku duluan yg membelinya? Jaeya rewel ingin meminum ini"

Kamu agak tersentak karena ucapan pria ini. Lalu kamu mengangguk ragu dan pria itu langsung tersenyum.

Betapa tampan dan sempurna nya lelaki didepanmu ini.

"aku duluan ya, terimakasih bu"

Setelah itu pria tersebut membayar ke penjual barusan dia langsung berlari menjauhimu, andaikan kamu bisa bertemu dengannya lagi. Pasti kamu akan senang.

Tapi kamu langsung mengingat karena kamu tadi melihat dia dengan seorang perempuan dan anak kecil yang sangat lucu.

Kamu menghela nafas, dan memesan minuman mu kembali.

"dia sudah berkeluarga, jangan banyak berharap"

Ucapan mu pelan sambil mengingatkan agar tidak muncul perasaan yg tidak diinginkan.

—story—

Kamu sekarang sedang berteduh ditoko yang sedang tutup karena hujan tiba tiba datang.

Padahal sebelum kamu kesini, langit sangat cerah.

Kamu melihat jam tanganmu, ternyata sudah pukul 6. Kamu ingin memesan ojek online tetapi handphone mu sedang lowbatt.

Entah kesialan hari apa sekarang yang melandamu.

Tetapi ada seorang pria yang turun dari motornya ikut meneduh disebelahmu.

Saat dia membuka helmnya, kamu menahan nafasmu karena ternyata dia pria yang kamu temui tadi.

Dengan rambut yang agak basah, dia terlihat tambah tampan dan — seksi(?)

Lalu dia tersenyum dan mendekat kearahmu.

"kita bertemu lagi"

Kamu hanya tersenyum canggung karena ucapannya.

"sudah mulai larut, tapi kau masih disini? Tidak minta dijemput orang rumah?"

"t—tidak, orang rumah sedang keluar kota. Dan aku sendirian"

Dia hanya mengangguk dan mulai menatapi air yang jatuh.

Hanya suara gemericik air, dan suara beberapa kendaraan yang berlalu lalang terdengar untuk sekarang

Suasananya sangat canggung, dan ini hal yang paling tidak kau sukai.

"eh—m kau tidak pulang?"

Dia menoleh dan sedikit tersenyum.

"aku sebenarnya ingin pulang, tetapi lupa membawa mantel"

"bukannya kau tadi bersama seseorang? Kenapa malah sendirian?"

Pria disebelahmu menatapmu seolah mengatakan 'bagaimana kau tau'

Kau yang mulai paham, akhirnya mulai panik karena ucapanmu.

"m—maaf jika ku lancang, harusnya ak—ku tak bertanya se—seperti itu. Maafkan aku"

Kau semakin heran karena pria didepanmu ini malah tertawa.

Beberapa detik setelahnya dia mulai berhenti tertawa.

"mengapa kau sangat lucu sih?"

"perempuan yang bersama ku tadi dia adalah kakak ku dan anaknya, sekarang mereka sudah pulang karena suaminya tadi menjemput mereka."

Kamu mengernyitkan dahimu, kamu merasa sedikit lega—mungkin(?)

Kamu hanya menganggukan kepalamu

"baiklah—"

"lee taeyong, panggil saja taeyong"

"o—oh taeyong? Yayaya"

"siapa namamu?"

Setelah mengatakan namamu, taeyong tersenyum dan melihat kearah depan.

"mau pulang bersama? Tapi tidak apakan hujan hujanan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

story :nctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang