Cinta Dalam Diam

Part 1

Tak bisa ku pungkiri,rasa yang telah mati kini mulai menghantuiku lagi,rasa yang dulu pernah ada diantara kita berdua,aku tak tau mengapa hatiku ini tak selaras dengan pikiran. Aku harus apa ya Allah?

Disaat muka bertemu muka,ku tak berani menatapmu entah mengapa. Aku hanya ingin kau tahu kini kita bukanlah siapa-siapa,mungkin dulu kita adalah sepasang kekasih yang seiring waktu merasakan nostalgia.Tapi,tekadku sudah bulat bahwa diriku akan melupakanmu.

Awal melupakanmu memang sulit,aku akui itu "Mungkin orang yang didalam foto itu bisa berubah,tapi foto dan kenangannya tidak akan berubah sampai kapanpun" Itulah yang sering terbesit di benakku saat ku hendak menghapus foto kita berdua,mereka semua menggangguku.

Hingga pada hari itu,kau mulai menyapaku lagi. Dengan nama panggilan khas untukku "Cul!" (onyeucul) aku tak tau harus berkata apa diriku terdiam sejenak dan menjawab "Iya,ada apa?" kau hanya tersenyum lalu memutar balikkan arah jalanmu. Aku tak mengerti,apa maksudnya?kenapa kau tiba-tiba?Huft...lebih baik ku ceritakan pada Rabbku nantinya.

Waktu Dzuhur pun tiba,seperti biasa aku berdoa kepada Allah atas nikmatnya yang telah Dia berikan kepadaku,hambaNya. Kuceritakan apa yang baru saja kualami,mungkin Allah tidak menjawabku dengan kata-kata seperti manusia tapi Allah menjawabku dengan membukakan pikiran.

Tau apa yang ada di pikiranku kala itu? >Fatimah,kau tak boleh mengkhianati cintamu kepadaNya,belum tentu dia yang dulu kau cintai lebih mencintaimu dibanding Dia yang selalu mencintaimu setiap waktu. Jika kamu mencintai selain Dia lantas kamu punya apa untuk bisa merubah dunia,tak usah lah kau menyukai laki-laki yang belum tentu jadi jodohmu,biarkanlah Allah yang mengatur semua itu. Terdengar aneh mungkin bagi wanita seusiaku,aku masih remaja tak mengerti apa-apa tentang cinta,tapi Insya Allah aku mengerti tentang ilmu agama.

Di sekolah aku hanyalah murid biasa seperti teman-temanku yang lainnya,tapi kata mereka aku berbeda.Tak kuhiraukan perkataan mereka mungkin mereka akan menjatuhkan semangatku untuk berhijrah.