Imagination

7 4 4
                                    

To the point:

Memasuki pengujung tahun 2017,tepatnya pada bulan Desember tanggal 29.Sudah setahun lamanya Rexa Hadid Alkiftia menjalani sebuah hubungan yang rumit, seperti  kisah cinta pada umumnya mereka pastinya telah melalui banyak hal dan cepat atau lambat rasa bosan akan menjalani sebuah hubungan pasti datang.

Karena dalam setiap hubungan kenyataan-kenyataan pada pribadi masing-masing akan mulai tampak, hal-hal yang tadinya dianggap menyenangkan sekejab berubah menjadi kebosanan yang hanya ditutup-tutupi.

Rexa, gadis berusia 17 tahun berperawakan tinggi semampai, bermata hijau terang, dengan rambut coklat karamel. Ia telah menjalin hubungan dengan Niall, anak laki-laki berusia 18 tahun. Berperawakan sedang, berkulit putih dengan wajah judesnya.

Kringg.. Kring kringg

"Selamat pagi, Break Caffe dengan saya Rexa ada yang bisa saya bantu? " hari-harinya dimulai dengan bekerja part time di sebuah kedai kopi dekat dengan tempatnya bersekolah, dan pagi ini ia mendapat telepon dari pelanggan baru. Sembari menerima telepon, pikirannya masih berpacu dengan masalah hubungan asmaranya .

Sejenak pikirannya kalang kabut

"Hallo... Hallo... Apakah ada orang di sana? " suara nyaring yang berasal dari telepon pelanggan itu memutus tali imajinasinya, tentunya ini pertanda masalah akan datang. Suara pelanggan tadi terdengar kesal, membuat Rexa terkejut dan menjatuhkan gagang teleponnya.

"Iya maaf teleponnya terjatuh. Anda ingin memesan sesuatu, Delivery atau pesan meja khusus? "

"Aku tidak akan menghabiskan uangku hanya untuk pelayan rendahan sepertimu!,dan aku bisa saja menuntut ke atasanmu agar memecat pelayan yang seburuk dirimu! ".

Kali ini tidak ada toleransi, langsung saja "Maaf ini tak biasanya terjadi, pastikan terlebih dahulu sebelum anda memesan. Jika tidak punya uang untuk makan di restoran mewah setidaknya jangan menghujat pelayan seperti kami, sungguh anda sangat memalukan. " gagang telepon ditutup dengan keras tanpa menunggu jawaban, pastinya ini awal hari yang buruk bagi Rexa.

***

Apartemen Rexa, pukul 5 sore

Hari ini, ada janji kencan antara Rexa dengan Niall.  Tepatnya nanti malam jam 7,bisa jadi nanti hanya sekedar jalan-jalan, shopping, atau bahkan hanya melakukan hal-hal membosankan.

Beberapakali Rexa mencoba menghubungi Niall, dan berkali-kali tidak ada jawaban. Selain membosankan, Niall juga merupakan seseorang yang tempramental.

"Demi..., bagaimana kita bisa kencan kalau dia tak memberi kepastian seperti ini? " lontaran amarah mencuat  dan dihempaskan begitu saja kepada kedua sahabatnya . Rose & Kelly-

"Kau yang mengakhiri, atau pengkhianatan yang menyakitkan? " muak dengan keluh kesah Rexa, akhirnya Kelly bersuara dengan tajamnya.

"Bukan niat mentudutkanmu, tapi kami sudah lelah mendengar spekulasi yang sama selama 4 bulan terakhir ini. " kini ganti Kelly yang angkat bicara.

Tentu hal itu bertentangan dengan hati Rexa, tapi ia memutuskan untuk tetap Teguh pendirian.

"Sudahlah, nanti antarkan saja aku ke rumah Niall." dengan penuh keyakinan Rexa memutuskan tetap mengejar Niall yang tiada kabar.
***

Rumah Niall

Perjalanan menuju kediaman Niall membutuhkan waktu sekitar 15 menit lamanya, rumahnya 3 blok ke Selatan dari rumah Rexa.

"Yah, baiklah ini dia rumah sang pangeran kekasih puteri cantik kita. "

"Semoga kencanmu menyenangkan, jangan lupa tetaplah jadi Rexa!!! " sepertinya para sahabatnya lebih bersemangat ketimbang dirinya sendiri, Rose & Kelly telah mengantar Rexa sampai tujua.  Dan di halaman Niall ini lah mereka berpisah, karena mereka harus melakukan kegiatan masing-masing

Tok... Tok... Tok...

"Niall..., apakah kau di dalam sana? " tak lama setelah Rexa mengetuk pintu,sosok anak laki-laki dengan jas hitamnya keluar dari balik pintu dan langsung menarik kasar tangan Rexa.

"Bukankah aku sudah melarang keras kau datang kemari? " tanpa saling menyapa, bahkan tak menjawab begitukah seorang pria memperlakukan seorang wanita?.

"Maaf..., aku sudah berusaha untuk menghubungimu tapi... " tampak Rexa semakin menciut

"Cepatlah ...!,dan satu kata yang harus kau catat dalam otakmu. Jangan berbicara banyak bicara sampai kita ke tujuan, mengerti! " bentak Niall sembari menyeret kasar tangan Rexa untuk masuk ke dalam mobilnya.

Wanita mana yang betah diperlakukan seacuh itu, kepada siap Rexa akan mengadu dan jadi apa dirinya sekarang di mata Niall?

Sejak kapan ia berani membentakku, dan kenapa, apakah ia sudah tak menyukaiku?. Dalam hati Rexa terus bertanya-tanya. Dalam diam, hatinya tengah menjerit kesakitan. Tidak... Niall adalah orang yang baik, aku yakin dia hanya sedikit bosan karena terlalu sering bertemu. Bagaimanapun aku tetap mencintainya !

"Badai pasti akan berlalu, udara akan jernih untuk sesuatu yang baru. Mentari terbit dan membantumu melewati masa sulit, sebuah harapan bahwa waktu memperlambat berjalannya hari. Akankah kini kita bertahan, aku tahu itu menyakitimu tapi ini semua membunuhku. "

I KNOW IT'S HURTING YOU, BUT IT'S KILLING ME

[UNHOLLY CONFESSION & CRIMSON DAY A7X]






Vote dan Comment for my first story
I'm is beginner.
Isikan kritik dan saran...

Tentunya masih sebatas pembukaan, jika ingin kisah lebih lanjut.
Chapter "Expectation" akan hadir untuk next time.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INFINITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang