"Shakilaaa...! Cepetan sayang, nanti kamu telat lho. Udah jam berapa nih", panggil sang mama dari lantai bawah.
"Iya ma,sebentar" balas shakila seraya menuruni anak tangga.
"Kamu nggak sarapan dulu,nak?"
"Engga deh ma, nanti shakila sarapan di sekolah aja."
"Yasudah ayo kita berangkat, nanti kamu telat lagi. Kan sekolah baru" kata mama sambil mencolek pipi shakila.
"Aah, mama ada aja deh. Yasudah ayo ma."
Shakila pun langsung berangkat ke sekolah baru nya dengan diantar mama nya.
Sesampainya di sekolah
"Haduuh ruang kepala sekolahnya dimana yah? Mana mama nganterin sampe depan gerbang doang lagi. Huftt gima... Aduuhh..!"
"Heh, kalo jalan itu liat-liat dong, jang clingak clinguk kesana kemari!"
"Yaampun, maaf-maaf. Gua nggak sengaja, soalnya gua lagi nyari ruang kepala sekolah."
"Wait... Lo anak baru ya?"
Cantik juga nih anak..
"Iya, lo tau nggak dimana ruang kepala sekolah? Bisa tolong tunjukin ke gua?"
"Hm.. Yaudah ikut gua!"
Shakila pun mengikutinya dari belakang. Ketika sudah sampai di ruang kepala sekolah, dia pergi meninggalkan shakila tanpa pamit dahulu.
"Oke maka... Sih. Yaelah main pergi aja tuh orang, mana belum sempat bilang makasih lagi. Bodo amat dah, yang penting gua nggak kesasar."
Shakila tidak memperdulikan lelaki tadi, dia langsung masuk ke dalam ruang kepala sekolah dan mengikuti test untuk menentukan dimana kelasnya.
****
Setelah shakila melakukan test di ruang kepala sekolah tadi, ia akhirnya mendapat kelas XI IPA-2 dan ia pun langsung bergegas menuju kelasnya.
Tok.. Tok.. Tokk..
"Permisi, Bu.. apa ini kelas XI IPA-2?" tanya shakila ragu-ragu
"Iyaa. kamu anak baru, ya?" Balas bu guru.
"Iya, bu saya anak baru. Kata Bapak kepala sekolah tadi saya masuk kelas ini,bu." Sambung shakila
"Oh yasudah. Kalau begitu silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu" perintah Bu guru.
"Hai, nama aku Shakila Myesha Putri kalian bisa panggil aku Shakila. Aku pindahan dari sekolah SMA Patimura" ucapnya.
Dari sudut belakang terdengar suara laki-laki sedang bersiul.
"Cantik juga neng"
"Neng duduk sama abang aja sini.."
"Neng alamat rumahnya dimana?"
"Neng taken yuk? Hehehheh"
Banyak anak laki-laki yang menggoda shakila. Tetapi hanya dibalas dengan senyuman manisnya dan meperlihatkan gigi gingsulnya sehingga membuat anak laki-laki dikelas itu semakin histeris dengan wajah manis miliknya.
"Ah sudah-sudah kalian diam. Shakila kamu bisa duduk dibangku yang kosong disebelah khanza, ya" kata bu guru.
"Iya bu, terima kasih." Balas shakila.
****
"Hei shakila!" Karena seperti ada yang memanggil namanya, shakila pun langsung menoleh kebelakang.
"Iyaa?" Ucap shakila
"Tadi kita belum sempat kenalan kan? Padahal kita sebangku lho. Heheh.." kata yang memanggilnya tadi yang ternyata adalah khanza, teman sebangku shakila.
"Ohiyaa, gua shakila. Nama lo siapa?"
"Nama gua khanza hafizah. Panggil khanza aja. Ohiyah lu mau kemana?" Ucap khanza
"Gua mau ke kantin nih, laper hehe" tertawa shakila sehingga terlihat gigi gingsulnya.
"Ohyaudah sama aja yuk gua juga mau ke kantin nih." Kata khanza
"Yaudah ayo.." ajak shakila.
****
Teng.. Teng.. Tengg..
"Za udah bel nih. Ayo buruan ke kelas ntar kita telat masuk.. " ucap shakila setelah menghabiskan minumannya.
Khanza tidak menjawab perkataan shakila. Ia hanya mengangguk saja dan mereka pun bergegas untuk ke kelas.
Tiba-tiba
Awww!...
"Yaelah lo lagi, enek gua lo mulu yang gua jumpa."
"Maaf, gua nggak sengaja. Silahkan kalo lo mau lewat"
"Santai aja sama gua mah"
"Btw nama lo siapa? Tadi kita belum sempat kenalankan? Oh iya sorry ya kalo gua agak kasar sama lo. Gua mah emang kayak begituu." Lanjutnya..
"Kayak apa?" Tanya shakila yang lola.
"Kayak t*i." Samber khanza
"Eh lo kok nyambung aja sih, diem lo curut ah elah."
"Yauda siapa nama lo?" Tanyanya lagi
"Nama gua shakila." Balas shakila
"Oh shakila. Cantik, eh maksudnya namanya cantik" jawab lelaki itu sambik menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nama gua Iqbal Davanio Aditama. Panggil aja Iqbal atau Dava. Mana yang rasa lo enak aja deh, ya. Salam kenal."
"Nggak ada yang nanya nama lo juga ewh.. " sambung khanza.
"Kok lo sirik sih? Cemburu, ya lo? Ciee cemburu piwwitt" goda Iqbal.
"Najong banget gua cemburuin lo jinjay t*i. Yaudah deh, la. Ayo buruan balik lah. Kesel gua lama-lama ngeladenin anak cicak satu ini!"
****
Shakila dan khanza pun tiba di kelas. Mereka bersyukur karena guru fisika yang katanya terkenal super duper killer itu tidak masuk.
"Za, yang tadi itu siapa sih?" Tanya shakila yang penasaran dengan lelaki tadi.
"Oh itu, yaelah si anak cicak ngapain lo tanya-tanya si?" Balas khanza dengan kesal.
"Yaa, gua pengen tau aja, Za.." sambung zahra.
"Dia itu anak XI IPA-5. Yaa terkenal nakal sih cuma nggak nakal-nakal banget ko.. Tapi dia pinter, la. Dia pinter dalam bidang kimia. Dia pernah ikut olimpiade antar sekolah. Setau gua dia nggak pernah pacaran, bahkan suka sama satu cewek aja belum pernah. Yaa walaupun kadang suka iseng gitu kayak sama lo tadi.." jelas khanza panjang lebar.
"Ooh.." shakila membentuk mulutnya seperti huruf 'O'
"Ko cuman 'ooh' doang sih? Gua udah cape jelasin panjang lebar lo cuma jawab ooh doang. Kesel gua ah."
"Eh tapi wait. kenapa lo kok nanyain dia? Jangan-jangan.. Lo suka yaa sama dia?" Sambung khanza seraya menyipitkan kedua matanya dihadapan shakila.
Halooo readers kembali lagii dengan aku huahah.. Hayoo kira-kira apa jawaban shakila yaa? Apakah dia suka sama iqbal? Hm jangan lupa baca di part selanjutnya yaa. Bye
Assalamuallaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Seorang Gadis
SpiritualKisah seorang gadis yang dulunya tidak tahu banyak tentang agama, secara tiba-tiba memilih untuk berhijrah menjadi yang lebih baik lagi. Apakah yang didapati gadis tersebut setelah berhijrah? Apakah respon dari keluarganya cukup baik? Lalu bagaimana...