🌿 Bab 3 - Excitement 🌿

16 3 0
                                    

Hai, selamat pagi! 😀
Maaf lama di update ya..
Sekarang tengah mencari waktu luang dari kesibukan. 😂

Happy reading. 😘

⚫⚫⚫

Beralih menuju suatu ruangan yang besar dan indah untuk lama-lama dipandang.

Park Room

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Room.
In the Nicholas's Kingdom,
At 08.00 AM.

Pintu masuk dari ruangan tersebut saja sudah di suguhi pemandangan yang membuat kedua mata siapapun telah memasukinya menjadi sejuk dan happy.

Apalagi sang anak perempuan yang baru memasuki ruangan taman tersebut dengan riang.

Ruangan taman tersebut sangatlah tembus pandang. Jiia melihat-- mendengak ke atas kalian dapat melihat kumpulan awan-awan berjejer rapi di langit, meskipun tidak terlalu luas.

Rangka dari ruangan terbuat dari baja yang kuat dengan posisi berderet seperti melengkung hingga membentuk lima bundaran sebesar 360° atau searah jarum jam.

Lima bundaran tersebut masing-masing terlihat berjarak setengah meter hingga kelima bundaran bertemu dengan lengkungan dari baja yang membentuk lengkungan bunga, sehingga persis seperti isi dari ruangan tersebut.

Lengkungan bunga yang terbentuk setengah lingkaran sebanyak 12 sama dengan jumlah bulan dan angka di jam pun membentuk hingga menjadi sebuah kubah yang mengarah ke atas seperti bentuk kerucut.

"Nona Cia, anda jangan berlari-lari." Ucap sang pelayan tersebut tampak takut nona kecilnya-- yang berlarian mengelilingi taman akan terjatuh.

Anak kecil itu seakan tidak memperdulikan suruhan dari pelayannya. Energi yang banyak dia gunakan berlari mengelilingi beberapa tanaman hijau tersebut dengan hati yang gembira.

"Bibi coba, dech. Ini menyenangkan!" Seru sang anak kecil tersebut dengan hati gembira sembari mengelilingi beberapa tanaman.

Sang pelayan mengetahui sang putri dari nyonya sedang gembira, namun dia tidak ingin putri dari nyonya terluka.

Maka sang pelayan mencoba menghentikan sang anak kecil tersebut.

Setelah mendapatkan kedua lengan nona kecilnya, dia berkata...

"Nona Cia, jika anda berlari-lari akan berbahaya."

Allecia pun menatap sang bibinya, "Kenapa berbahaya, Bibi?" Tanya dia dengan penasaran.

"Anda akan mendapatkan luka, Nona." Jawab Meita seraya tersenyum perhatian.

"Apa rasanya luka, Bibi?" Ah.. Sepertinya sang Allecia penasaran.

Meita pun menyamakan tingginya dengan sang nona, "Luka dapat mengakibatkan rasa sakit dari akibat radiasi, infeksi, dan tekanan yang tinggi dari temperatur yang ekstrim saat didapatkan oleh manusia." Jawabnya dengan halus.

Allecia merasa bingung dengan penjelasan dari sang bibi. Tak tanggung, dia melanjutkan untuk bertanya kepada bibi.

"Apa luka ada contohnya, Bibi?"

Bibi Meita mengangguk kepada sang nona-nya, "Ada pastinya, Nona. Seperti luka lecet atau abrasi, luka robek atau laserasi, cedera ruptur, tusukan, dan luka menembus lapisan kulit."

"Cedera ruptur?" Ulang Allecia masih dengan wajah bingung.

Pelayan Meita mengangguk kepadanya, " Cedera ruptur adalah Cedera Anterior Cruciate Ligament disingkat ACL atau disebut Cedera Ligamen Krusiat Anterior."

"Cedera lutut muncul karena apa, Bibi?"

Setelah menatap nonanya, Meita menatap ke arah depan. "Karena terdapat robekan pada suatu ligamen anterior pada salah satu atau kedua lutut manusia." Jelasnya secara lengkap.

"Apa banyak yang menderita karena itu?" Tanya sang nona Allecia.

Meita mengangguk, "Benar. Contohnya saja negara lain, negara Indonesia. Ada lebih dari 150 ribu kasus untuk penyakit cedera ruptur ini."

"Begitu, Bibi." Allecia menggangguk mendengarnya, "Apa fungsi ACL?"

"Untuk sepengetahuan saya, ACL dapat menjaga kestabilan kedua lutut yang dimiliki semua manusia pada umumnya." Jawab Meita dengan menjawab sekenanya.

"Bibi pintar, ya.. Apa sebelumnya bibi banyak membaca buku?" Tanya Allecia menatap sang pelayannya.

Meita tersenyum kecil padanya, "Dulu sih sering, Nona. Tetapi, sekarang telah jarang."

Sang nona Allecia menatapnya kagum, "Kalau begitu boleh jika nanti Cia ingin belajar dengan Bibi?" Tanya dia dengan antusias.

"Tentu boleh, Nona." Jawab Meita sembari mencubit pelan pipi gembul Allecia.

Sedangkan Allecia tertawa senang dan terlihat malu dengan pelayannya.

⚫⚫⚫

Untuk kelanjutannya nanti ya, kalo sempat di update kok. 😂 Tapi, enggak janji kapan..

Sampai jumpa. 🙋🙋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Wonderful Princess [Unpublish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang