Siapa?

10 2 0
                                    


Aku butuh Malaikat-Mu Tuhan.
Sekalipun itu Malaikat pencabut nyawa.

Kata-kata itu mengudara begitu saja, terhempas angin, menuju langit hingga terdengar oleh sang iblis.

Tersenyum, kemudian mengepakkan sayap dengan tenang namun pasti, mengarah pada insan yang melantunkan doa seperti merapal mantra.

Aku datang, jiwa iblis terpanggil riang, kali ini kau tak sendiri.

Gadis itu masih menatap jendela kamar dengan mata sembab, habis menangis?
Balutan dress putih menambah kesan sendu, temaram ruangan kamar hanya menyisakan bening kristal yang membekas di pipi mengalirkan rasa bahagia tentu saja untuk sang iblis.

Kau memanggilku?

Gadis seakan memahami kedatangannya, aura yang mencekam ia hiraukan.

Malaikat pencabut nyawa? Apa itu kau?

Ia bertanya seakan pada diri sendiri.

Iya ini aku. Aku akan mengikat kontrak denganmu.

Kenapa tak cabut saja nyawaku?

Tidak semudah itu, semua sudah ada jalannya.

Masihkah panjang?

Sebenarnya tidak, hanya tiga bulan lagi.

Baiklah, meski seharusnya aku tidak boleh mengetahuinya tapi kenapa dengan mudahnya kau memberitahuku? Tidakkah itu menyalahi aturan?

Itu karena kau telah memanggilku, Nona.

Beruntung aku akan ikut kontrak denganmu apapun yang akan terjadi, tapi jika aku tidak ikut kontrak denganmu apa nanti akan sama jadinya?

Tentu saja. Meski di paksa.

Lantas, apa yang harus aku lakukan?

Dalam 90 hari ke depan, aku akan di sisimu sebagai iblis, dan selama itu juga kau harus melakukan apa yang selama ini tidak kamu sukai bahkan hindari.

Apa anda yakin Tuan? Itu seperti menyuruhku untuk,

Bukankah kau sudah berkata akan melakukan apapun itu?

Apa yang terjadi jika aku tak akan melakukannya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang