Part 7

12 3 0
                                    

Elia POV
"baiklah,jadi ceritanya..."

-----------------
Dream Elia
Tap..tap..tap

"hei,ayo kita berburu lagi!".

"cih,siapa kau?berburu apa lagi!"kataku emosi.

"kau lupa diriku?!hah..terserah sekarang ayo kita berburu!"katanya sambil menarik tanganku.

"ck,apa-apaan ini!di dalam hutan seperti ini-"."sstt..sudahlah elia,biasanya kau tidak cepat emosi seperti ini,apa ada masalah?"tanyanya."jangan memotong perkataanku!"kataku.

Ia hanya terkekeh melihatku emosi.Aku pun mengikutinya sampai akhirnya sampai di sebuah istana.

"sudah ah!aku tunggu disini aja,bagaimana?"tanyaku."tidak!tau tidak?kau itu salah satu pelindung tuan putri disini!"katanya."pelindung putri?oh"jawabku malas.

"kamu itu ya!"katanya sambil mencupit pipiku."ck,kau belum jawab pertanyaanku!kau itu siapa?"tanyaku lagi."aku?hhh..namaku Rey,aku adalah-"."baiklah,intinya aku sudah tau namamu,dah.."kataku sambil melambaikan tangan.

"hei!hhh..aku mau berburu dulu ya?"tanyanya."silahkan!dan aku tidak peduli!"kataku emosi.

Aku pun berjalan memasuki istana itu.Dan aku disambut hangat oleh orang-orang yang ada disini.

"selamat pagi nona!"semua sapaan terdengar sama."ya,selamat pagi juga"balasku.

Aku pun berhenti sejenak untuk beristirahat.Terlihat seseorang memakai gaun.Rambutnya terurai panjang.Dan aku tidak peduli.

Ia seperti membisikkan sesuatu pada seseorang disebelahnya.Aku pun pergi,karena merasa sedang dibicarakan.

Setelah itu,aku bertemu lagi dengan Rey."hai,kau sudah bertemu dengan tuan putrinya?"tanyanya."etto,sepertinya tidak"jawabku sambil mengangkat kedua bahu.

Ia pun hanya menghela nafas,"kau itu pasti sudah bertemu dengan tuan putrinya!dan kau pasti melihat orang yang berambut panjang dan bersurai blonde,kan?"tanyanya."iya,kenapa?"jawabku malas.

"itu adalah tuan putrinya!kau harusnya bersikap ramah padanya!"ucapnya mulai emosi."oh,untuk apa aku bersikap ramah kepada orang yang telah menjadikanku bahan pembicaraan,hah!"kataku ikut emosi.

"ma-maksudmu?!"ucapnya heran."terserah!aku tidak peduli apa yang kau katakan Rey!"kataku sambil pergi meninggalkannya.Tapi,ia menarik tanganku.Aku pun tersentak dan hampir terjatuh.

"jangan pergi elia,a-aku tidak akan ada teman jika kau pergi.Dan maafkan aku karna telah membuatmu emosi.Jangan pergi"katanya sambil menggenggam tanganku erat.

Tapi,aku paling tidak suka kepada orang yang meminta maaf tanpa mengetahui kesalahannya lebih dalam.

"hhh..terserah kau,aku akan tetap pergi Rey..maaf"kataku melepaskan genggamannya."ta-tapi kau akan bahaya jika aku tidak bersamamu!"katanya mengejarku.

Aku pun tidak peduli dengan panggilan Rey.Aku terus berlari sampai akhirnya berada di hutan.

"sekarang aku berada di hutan!dan hari mulai gelap aku harus mencari jalan keluar!"kataku.Tapi,aku masih belum bisa mencari jalan keluar dari hutan ini.

"apa aku salah jalan?cih!"kataku berdecak kesal."apa kau sudah menyerah elia?"tanya seseorang dibelakangku.Aku pun membalikan badanku,dan kudapat 'dia' adalah Rey.

"kau tidak ada henti-hentinya mengikutiku Rey!"."terserah kau,lagipula ini kan kewajibanku untuk melindungimu"katanya santai."terserah!aku mau cari jalan keluar sendiri!"kataku sambil merasakan pipiku yang memanas.

"ck,kau ini keras kepala!kita harus pulang ke rumah,dan kau juga harus bangun dari mimpi ini bukan?"tanyanya."hm"akupun mengikutinya sampai akhirnya aku melihat sebuah rumah.

"baiklah ayo masuk!"ajaknya."ya..ya..ya"jawabku malas.Setelah masuk ke rumah,aku langsung pergi ke kamar.

Kubuka pintu kamar,dan langsung meregangkan badan."kau capek,huh?"tanya Rey."kau itu mengikutiku saja!"kataku sambil memukulnya dengan bantal.

"santai dong,hari kan mulai gelap.Jadi,aku temani kau-"."sstt!aku berani tidur sendiri!dan aku bukan anak kecil!"protesku.

Dia hanya mengangkat sebelah alisnya."baiklah,cepat tidur!"perintahnya."kau harus pergi dulu!"kataku."heeh~aku bisa tenang jika melihatmu sudah tertidur,jadi tidurlah sekarang!"perintahnya lagi.

Seketika,pipiku memanas."baiklah,o-oyasumi Rey.."kataku."hm,oyasumi elia.."katanya.

Aku langsung tertidur pulas.

---------------------

Elia POV
"anehnya saat aku tertidur di mimpi,aku langsung bangun jadi kukira ini masih mimpi.Juga 'Rey' bisa tau bahwa aku sedang bermimpi,aneh.."kataku sambil menundukkan kepala.

Olla POV
"anehnya saat aku tertidur di mimpi,aku langsung bangun jadi kukira ini masih mimpi.Juga 'Rey' bisa tau bahwa aku sedang bermimpi,aneh.."katanya sambil menundukkan kepala.

'kasihan sekali dia'

"he-hei!jangan bersedih!lagipula mimpi seperti itu menyenangkan bukan?kau diselamatkan oleh orang yang bernama 'Rey' itu!haa~seperti dicerita princess saja!"kataku menghibur.

"a-apaan sih!gak nyambung banget!"katanya sambil menutup mukanya.

"Rey itu kayak gimana sih wajahnya?ganteng?kalem?atau apa sih??"tanyaku jahil.

"kau tak perlu tau!huf~"katanya."baiklah,oh iya menurutku mata merah itu indah loh~aku berharap mempunyai warna mata yang indah!"kataku.

"be-benarkah?!apa ini indah?"tanyanya heran."serius elia-kun~~"kataku.Seketika wajahnya memerah dan terlihat senang.

'haah~~senangnya bisa menghibur orang yang sedang sedih!'

"begitukah?kalau begitu kau juga sedang senang karna telah menghiburku?"tanya elia tiba-tiba."uhh!!jangan membaca pikiranku!!"rengekku."sudah kubilang aku tidak membaca pikiran hanya saja hatiku yang mengatakan hal itu!".

Aku dan Elia pun saling melempar bantal.Aku tertawa terbahak-bahak karna elia melempar bantalnya seperti banteng,tidak masuk akal bukan?

---------------------
YEAYYAA!!!! gaje maaf ya...😭😭

Ada bonus foto nihh!!!ehh..anggap aja ini Rey ya??

anggap aja ini Rey ya??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

803 words

The Hidden ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang