Antara Aku dan Dia

77 8 6
                                    


"Kadang laki-laki harus memilih antara hati dan harga diri." Az-Zain Malik.

Pernah kukatakan kepadamu wahai perempuan. Mungkin lelaki sepertiku sulit untuk mendapatkan perempuan seperti dirimu. Kau cantik juga menarik, tidak satu pun laki-laki memalingkan wajahnya ketika melihatmu.

Tapi laki-laki lebih memilih harga diri dari pada hati. Karena menyakiti fisik sesama laki-laki itu wajar, tapi menyakiti hati sesama lelaki karena perempuan itu sangat tidak terpuji.

Aku lebih dulu mencintaimu tapi orang lain yang lebih berani mengungkapkannya kepadamu. Bodohnya diriku menunggu waktu yang tidak pernah berpihak kepadaku, karena aku selalu menunda-nunda untuk mengatakannya kepadamu.

Kutahu setiap tindakan memiliki risiko. Bila gemar memainkan api, kau harus siap terbakar nanti. Begitu pun denga jatuh hati, kau harus siap patah hati. Maka dari itu aku selalu melibatkan Allah Azza Wa Jalla sang pemilik hati.

Perempuan. Demi memuliakan dirimu dan mencintaimu dengan terhormat; karena aku laki-laki tangguh, aku lebih memilih diam dan menjauhimu. Karena ada orang yang begitu mencintaimu, dan aku memilih menjagamu lewat gumamam do'a-do'a jua pasrah pada Sang Maha Pencipta.

Entah akan sekeras apa nantinya diriku untuk memperjuangkan dan menjanjikan surga untukmu. Karena aku tidak pernah sehebat dan sekeras ini dalam memperjuangkan cinta.


Dalam tangisan pintaku kepadaNya tak pernah satu malam namamu tertinggal di pinggiran do'a. Namamu selalu ada di setiap derain air mata
Beranda surga, karena aku begitu yakin akan cinta ini.

Aku di sini dengan getir mengusahakanmu, berjuang dengan keras agar Allah lebih cepat memberi jawaban antara aku dan dia.

Tahukah kamu, aku rela harus memendam rindu dengan keras bersama ego yang tinggi. Karena aku ingin menjemputmu di saat do'a itu berbuah kebahagian; akan tiba masanya aku disaksikan oleh semua orang dan siap berikrar di hadapan penghulu dan para malaikat.

Perempuan. Karena aku ingin mencintaimu dengan ridho dariNya, maka untuk saat ini aku hanya mampu memandangmu dari kejahuan dengan harapan jua beribu impian.

Aku pergi dan akan kembali membawa janji. Karena aku adalah merpati yang terbaik, walau ratusan hari pergi ia akan tau jalan pulang.

Antara Aku dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang