Dingin

26 5 3
                                    

Shela, ,baru pulang dari acaranya bersama teman-teman-temannya, dan para remaja masjid dari berbagai daerah.

"Assalamualaikum, umi.." ucapnya sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam. Eh, putri umi sudah pulang. Cepat mandi, lalu istirahat!" Jawab umi. Lalu memerintahku untuk segera membersihkan diri.

"Iya, umi. Shela ke kamar dulu ya, umi!" Balasku sambil mencium punggung tangannya.

Aku segera ke kamar untuk membersihkan diri, seperti yang umi bilang. Aku segera melepas tas yang ku pakai.

Padahal malam ini sangat dingin. Tapi aku merasa gerah, karena berkeringat. Sebenarnya aku malas kekamar mandi. Namun, aku mengurungkan niatku.

Segera aku mengambil piyama dan jilbab yang selaras warnanya. Dan mengambil handuk. Setelah sampai di kamar mandi, aku sedikit kesal, karena ternyata bak mandinya kosong. Belum ada air sedikitpun.

"Mungkin Umi lupa, hidupin kerannya," ucapnya sedikit kesal. Lalu menghidupkan kerannya.

Pasalnya shela ingin segera mandi. Tapi karena masih mengisi air, terpaksa shela harus menunggunya sampai penuh.

Karena bosan, menunggu di kamar mandi. Shela memutuskan untuk kembali kekasurnya untuk merebahkan dirinya yang kelelahan.

"Huh, capek banget hari ini," ucapnya sambil menggerakkan tubuhnya.

Shela tertidur ketika menunggu bak air penuh. Ia sangat lelah hari ini. Mungkin karena acaranya yang ramai dengan remaja-remaja masjid dari setiap daerah.

Padahal shela belum shalat Isya'. Karena sekarang sudah jam 19.45.

20.15
Suara air bergemuruh pertanda bak sudah penuh. Karena terganggu, shela pun bangun. Ia segera mandi lalu melanjutkan shalat Isya'.

Setelah selesai mandi, ia merasa segar kembali. Ia segera mengambil wudhu, lalu shalat Isya'. Setelahnya, shela merebahkan tubuhnya dikasurnya yang empuk. Tak lupa sebelum tidur, ia mematikan lampunya.

Belum lama ia tertidur, ia mendapatkan notifikasi dari temannya.

Line
Assalamualaikum, shel. Besok ada acara mendadak yang dibuat sama risky. Kita kumpul jam 09.00 di masjid At-Thariq. Wassalamualaikum...

Aku terbangun mendengar suara dari Handphone ku. Segera kubuka pesan itu, dan ternyata itu pesan dari Dhila, sahabatku.

Line
Waalaikumussalam, dhil. Oh, oke-oke. Makasih ya, infonya..

Line
Iya, shel. Jangan telat ya! Nanti risky marah lagi, kalau sampe kamu telat..

Line
Iya, iya. Aku usahain biar gak telat lagi kaya kemarin.
Hehe...

Huh, yang benar saja. Pesanku hanya diread olehnya. Tapi biarkan, aku ingin segera tidur. Aku sudah lelah.

----《》----

Ini sudah jam 03.00 pagi. Aku segera bangun, lalu menghidupkan lampu. Walau cuaca sangat dingin, tak membuatku mengurungkan niat untuk shalat disepertiga malam ini. Segera aku pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah berwudhu, aku melaksanakan shalat tahajud. Karena ini sudah kebiasaanku. Karena menurutku, ini adalah waktu dimana aku mulai mengeluarkan keluh kesahku kepada Allah.

Setelah selesai, aku mengambil Quran dan menyempatkan membacanya sambil menunggu waktu subuh.

Allahuakbar... Allahuakbar...
Azan telah berkumandang, pertanda bahwa sekarang sudah memasuki waktu subuh. Aku memperbaharui wudhuku lagi. Setelah itu aku shalat Subuh.

Setelah shalat, aku segera bersiap-siap mandi. Agar pikiranku kembali fresh. Setelah mandi, aku turun lalu ke dapur. Di dapur, ternyata umi sedang memasak makanan kesukaanku: Ayam kecap.

Aku segera membantu umi agar pekerjaannya cepat selesai, dan segera makan.

Dimeja makan, ternyata umi sudah menyiapkan satu gelas susu coklat. Jujur, aku sangat menyukainya. Selain rasanya yang enak, ditambah lagi itu adalah nikmat dari Allah.

Dimeja makan hanya terdengar dentingan piring dengan sendok dan garpu. Setelah selesai makan, aku membantu umi membersihkan piring kotor.

"Umi, abi dimana? Kok dari kemaren shela belum liat abi?" Tanyaku sambil mencuci piring.

"Abi lagi diluar kota nak, untuk nyelesaikan pekerjaannya selama 4 hari," jawab umi.

"Oh, pantes aja. Shela gak liat abi dari kemaren," kataku, menyatakan.

Aku dan umi sudah selesai mencuci piring. Aku menuju kamar, dan umi menuju ruang tv. Aku mempersiapkan apa yang nanti akan ku bawa, untuk acara yang diadakan risky mendadak.

Setelah selesai, aku menghampiri umi keruang tv untuk menonton bersama. Belum lama duduk, ada suara orang diluar mengucapkan salam.

"Assalamualaikum," ucapnya.

"Waalaikumsalam," jawabku dan umi bersamaan.

"Nak, ada orang tu. Bukain pintunya, ya!" Pinta umi agar aku membukakan pintu.

"I-iya umi," jawabku gelagapan.

Sebenarnya aku mengenali pemilik suara tersebut, dan enggan membukakan pintu. Aku ingin segera kekamar, tapi umi memintaku membukakan pintu.

Sebelum membuka pintu, aku mengintip dari balik gorden, untuk melihat siapa yang datang. Aku berdo'a semoga bukan dia. Namun, dugaan ku ternyata benar.

Aku berfikir sebelum membukakan pintu untuknya. Entah kenapa, tanganku tiba-tiba membukakan pintu untuknya.

"Shela?" Ucapnya terkejut. Karena dia kira, umi yang akan membukakannya pintu.

"Iya. Silahkan masuk!" Jawabku datar sambil menunduk. Lalu, aku mempersilahkannya masuk.

---《》---

Assalamualaikum, readers.
Alhamdulillah part 1 nya selesai. Pendek ya? Maaf deh, kapan-kapan aku bikin yang lebih panjang. Hehe...

Jangan lupa Vomment ya!!
Syukron...
Wassalamualaikum......



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Famous LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang