Both.
Both of them has the same story.
The person they loved disappeared.
Most of them said.
"You can't change the way how you feel about someone"
They said,
"Cigarettes are foods for broken souls"
Well that's true.
I've been doing my cigarettes all day long trying to forget my past.
But somehow,
I just make it more worst.
Why?
ーcigarettes
"Eomma, kapan appa akan pulang?"
Wanita paruh baya itu tersenyum hambar.
"Secepat yang ia bisa kook-ah"
"Appa sayang kita kan, eomma?"
Bocah kecil di gendongan wanita itu mengeratkan pelukannya di leher eommanya.
"Tentu saja kook-ah"
Tanpa sadar wanita itu mengeluarkan liquid bening dari matannya.
"Kook-ah, berjanjilah jika eomma tidak ada nanti kau akan menjadi pria yang baik, gapailah cita cita mu, kejar masa depan mu. Oke nak?"
Bocah itu menatap eommannya bingung.
"Maksud eomma?"
Wanita paruh baya itu memeluk anaknya dengan sangat erat.
"Oh iya kook-ah, dimasa depan nanti carilah pendamping hidup mu, oke? Carilah wanita yang ingin kau kencani oke?"
Anak itu bingung, ia terdiam seribu kata. Pendamping hidup? Wanita untuk dikencani? Bicara apa dia? Anak ini bahkan masih 8 tahun?
"E-eomma, eomma bicara apa sih? Hiks.."
Tanpa sadar anak itu juga mengeluarkan air mata dan menelusupkan wajahnya ke dada ibunnya.
Hujan lebat menambah "scenario" ibu-dan anak itu.
"Eomma hanya ingin kau bisa menjadi orang yang lebih baik dari ayahmu"
.
."Astaga!"
Pria bermanik hitam itu tersadarkan.
Sesekali ia menatap sekeliling ruangannya.
Pelipisnya mengeluarkan keringat.
Ia mengecak surainnya frustasi.
"Hentikan ini semua, aku bangkrut"
KAMU SEDANG MEMBACA
cigarettesーjunghope
Fanfictionー they said cigarettes can heal a pain, but you heal me more. bott!hoseok | T-M ©-hobisunshine