MOCK' MAHUL

Tu'Khamul

Kabut pekat menyelimuti ngarai di daratan Mahul. Gugusan pepohonan hijau mengelilingi sebuah desa kecil dengan bangunan yang tersusun bertingkat mengikuti jalanan batu yang menanjak. Tu'khamul, nama wilayah yang dihuni oleh beberapa penduduknya saja.

Dalam samar-samar pancaran sinar mentari, seorang wanita tengah mencuci gerabah. "Moc, bisa kau ambilkan daun erethes di kebun Bibi Lyn?"  ucapnya lembut pada seorang pria kecil yang ada di belakangnya.

"Apa kau gila Ross!" Suara ketus seorang pria menyambar ucapan wanita itu. "Kebun itu sangat dekat dengan hutan suci. Lagi pula, kebun itu sudah lama tidak terawat." Urat-urat di lehernya menegang menahan rasa kesalnya mendengar perintah istrinya.

Moc, pria kecil yang tengah bermain tanah liat itu menoleh mendengar ucapan Ross dan suaminya, Sim. "Um ..., ayah. Apa itu hutan suci?" tanyanya polos.

"T-tidak, Mocky." Sim yang merupakan ayah angkat Mock' tersentak mendengar pertanyaan Mock'.

Pagi itu di daratan Mahul, ada sebuah desa kecil di tengah tengah ngarai bernama Tu'Khamul, desa itu hanya di huni oleh beberapa warga. Salah satunya Mock' Jahn, Mock' tinggal bersamana Bibi Ross dan Paman Sim.
Dia adalah anak angkat Ross dan Sim, dia ditemukan dalam keadaan lemas dibalik dedaunan kering, di hutan suci Orohan. Hutan yang terkenal karena tidak semua orang bisa bertahan hidup disana, jalur hutan itu dijaga Mogul Mogul jahat. Hingga tidak ada yang berani masuk bahkan nendekat. Namun, kala itu bibi Ross menyuruh Mock' kecil untuk sesuatu.

"Mock', bisa kau ambilkan daun Erethes di Kebun bibi Lin".. Ucap Bibi Ross dengan lembut, sembari mencuci gerabah.

"Apa kau gila ros?, Kebun bibi Lin sudah lama tidak terawat, karena kebun itu dekat Hutan Suci" jawab paman Sim dengan muka mengerut

"Emm.. ayah, apa itu hutan suci?" Tanya Mock' kecil

"Tidak.. tidak apa apa, jangan kau pikirkan sangat mocky" jawab paman Sim

Dalam hati kecil Mock' bertanya- tanya sambil berfikir suatu saat dia akan mencari tahu sendiri Hutan Suci itu. Lalu tanpa pikir panjang Mock' pun pergi mengambil keranjang lantas pergi menuju kebun bibi Lin.

Dipertengahan jalan dia bertemu Lind',

"Hai Mocky, kemana kamu akan pergi?" Tanya Lind'

"Ooh hai lind, Ibuku menyuruh ku mengambil daun Erethes dikebun Bibi Lin" Jawab Mock' dengan senyum tersipu

Mock' sudah lama menyimpan perasaan pada Lind'. Ya.. kenapa tidak, Lind' merupakan bunga desa di desa nya. Dia banyak disukai pria setempat karena keramahan serta kecantikan nya, tidak hanya itu dia juga merupakan anak dari Faruq Haman, seorang Pengawal dan pemimpin tentara di kerajaan Rock Rohan.

"Berhati hatilah Mock', ayahku bilang kebun bibi Lin sudah lama tak dirawat" kata Lind' dengan muka cemas

Mock' melangkah melewati Lind' dengan mantap seraya mengacungkan jari jempolnya keatas

"Eh tunggu tunggu, apa aku boleh ikut bersamamu?" Tanya Lind'

"Jangan Lind', aku tahu akan kekhawatiran mu padaku, tapi satu hal yang perlu diingat, aku boleh menolong diriku sendiri tapi aku takut tak bisa menolong mu hingga harus kehilangan dirimu." Ucap Mock' dengan mantap

"Baiklah, Kuharap kau baik baik saja selama perjalanan, ada satu hal yang perlu kau ingat, kuatkan lah tekad mu dalam memperjuangkan sesuatu, meski kau harus kehilangan dia yang kau perjuangkan, karena ketulusan tidak akan berhenti karenanya. Ketulusan tahu, pasti jika bukan saat ini, mungkin nanti di alam Keabadian" ujar Lind' seraya pergi berjalan meninggalkan Mock'

Dalam perjalanan menuju kebun bibi Lin

Kyeeehaaa,,
Bunyi kuda kerajaan melewati jalan berbatu yang licin

"Stoppp, berhenti mclien" Ucap Puteri Rock Rohan dihadapan Mock' yang sedang berjalan

Mclien adalah nama kuda poni tunggangan Puteri Rock Rohan..

"Ppppputti" ucap Mock' dengan tergagap, "emm,, maaff Putri maksudku" ujar Mock yang kaget karena pertama kali berhadapan langsung dengan puteri

"Ooh, hei.. kenapa kau lewat sini?, Akan pergi kemana kamu?" Tanya Puteri

"Emm, maaf saya tadi menganggu perjalanan tuan putri, sssaya mau pergi ke kebun di dekat Hutan Suci sana" ucap Mock' sambil menundukan badan

"Hentikan tuan, jangan lakukan itu dihadapanku" kata Puteri

"Ttapi kau kan puteri yang Mulia Bahulm, jadi aku harus hormat juga padamu" sahut Mock'

"Em.. baiklah, maaf aku td mengagetkan mu, aku sedang terburu buru menuju ke Shaman 'Artukhn' tapi karena kau lewat tiba-tiba aku jadi hentikan laju kudaku" Kata Putri

"Apa.. apa kau bilang tadi, apa kau ingin ke shaman?, Maaf lancang memang siapa yang sedang butuh pertolongan se darurat itu." Tanya Mock' terkaget

Shaman 'Artukhn' adalah seorang tabib juga seorang penyihir kelas Mythic yang memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit langka, serta bisa membuat ramu ramuan untuk daya tahan ketika perang melanda.

"Bukan urusanmu.." Ketus Putri seraya pergi meninggalkan Mock'

Kemudian Mock' melanjutkan perjalanan nya menuju ke Kebun bibi Lin. Perjalanan itu lumayan jauh karena harus melewati beberapa perkebunan serta sungai Kahulm, sungai terluas di daratan Mahul.
Tetapi demi tanggungjawab nya menuruti perintah bibi Ross. Ia pun terus melangkah hingga ia tiba di sebuah lereng bukit yang menjadi ujung jalan yg dilaui Mock'

"Sial, jalan ini buntu,, tapi.. dimana kebun Bibi Lin ya..?" Ujar Mock' dalam hati..

Beberapa saat berselang, datang seorang laki laki muda menghampiri Mock'.

"Hai nak, sedang apa kau sendiri disini? Disini berbahaya.. pulanglah segera sebelum senja tiba." Ucap laki-laki itu

"Maaf.. Tuan, saya disini datang untuk mencari kebun Bibi Lin, apa kau tahu dimana kebun itu?" Tanya Mock'

"Apa yang kau katakan itu,, kebun itu sudah jauh kau lewati, kini kau berada di muka Hutan Suci" jawab laki-laki itu dengan lembut

"Bagaimana ini, apa.. aku tersesat" ujar Mock' terkejut

"Sudah jangan kau pikirkan itu, ini sudah senja, lebih baik kau sementara tinggal di rumahku saja" kata laki-laki itu

Hari pun mulai malam dan Mock' ikut bersama laki-laki itu, masuk ke Hutan Suci.

............

Tunggu kelanjutannya ya... Stay tune