uno

238 40 6
                                    

Uno // Satu

***

Jane’s POV

“Ternyata melelahkan juga ya, mengendarai kuda dari istana ke kota” aku turun dari Jason dan memberinya minum, oh iya. Jason adalah kuda putih perilaharaanku di istana, Jason sudah ku angap sebagai sahabatku sendiri. Kalian bayangkan saja, untuk sampai ke kota aku harus beristirahan sebanyak 3 kali! Dan tentunya banyak rintangan nya seperti : Hutan-danau-sungai-dan hutan lagi! Huftt..

Aku dan Jason memutuskan untuk berjalan berberapa meter lagi, karna aku melihat tanda bahwa kota yang bernama L.A itu sudah dekat.

“Jadi, ini yang dinama kan L.A? Wow! Kota ini sangat indah, tapi kenapa ayah dan ibu melarangku untuk ke kota yang sangat indah ini?” saat aku dan Jason sampai disana pandangan semua orang mengarah ke padaku dan Jason, tapi aku tak memperdulikan mereka, lagipula aku juga sering di perhatikan seperti ini saat ayah dan ibu mengadakan pesta dan mengundang banyak orang-orang kerajaan.

Aku mulai risih..

Aku mulai risih, tatapan orang-orang disini sangatlah berbeda dengan tatapan para pangeran yang ada di pesta, yang saat di gelar oleh kerajaan Dominix tahun lalu.

Aku terus berjalan dan berjalan, sampai aku menabrak seseorang yang membuat Jason mengeluarkan suaranya.

woah! Maafkan aku nona” laki-laki berambut dark brunette dan memiliki wajah yang cute ini menarik perhatianku.

“umm—ya tak apa, oh iya.. aku put—maksudku, namaku Jane. Bagaimana dengan mu?”

“aku? Aku Kevin, Kevin Rabble. Oh iya, kau orang yang baru saja pindah ke L.A ya?” tanyannya

“bagaimana kau tau? Memang nya kita pernah bertemu sebelumnya ya?”

“tidak, hanya saja gayamu—sangat kaku untuk orang L.A.” Kevin memandangiku dari atas rambut hingga unjung kaki ku.

“oh, benarkah?”

“ya. Seperti gaun ini, gaun ini seperti gaun kerajaan zaman dulu, gaya rambutmu juga sangat aneh, dan kau memakai gaun dengan jubah? oh dan kuda putih mu! Kau terlihat makin aneh dengan kuda putih itu.” komentar Kevin tapi itu justru membuatku bersemangat

“kalau begitu, maukah kau mengajarkan ku untuk menjadi remaja yang sesungguhanya sama sepertimu?” ucapku antusias. Kevin menggeleng.

“maafkan aku, tapi ibuku melarangku untuk membawa orang asing sepertimu kerumah.”

“kalau begitu, ayo berteman!” aku mengangkat pingiran gaun ku, memberi salam. Kevin menyeritkan alisnya.

“kau terlihat seperti seorang putri kerajaan Jane. Tapi jika kau mau, aku akan mengajak mu kepada temanku yang mungkin saja bisa mengajarimu!” senyumku mengembang dengan sangat lebar saat itu juga.

Author’s POV

Jane dan Kevin berjalan kearah sebuah gedung yang terlihat sangat indah karna lampu-lampu yang berwarna-warni itu.

“kau bisa titipkan jubah dan kuda putih mu itu pada security.” Kevin menunjuk dimana letak pos security di gedung yang sangat indah ini

“menangnya kenapa? Apakah itu tata tertibnya? Dan, security? Apa itu? Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya, apakan itu tempat penitipan hewan?” Tanya Jane dengan polosnya, Kevin hanya tertawa kecil.

“Kau tidak mungkin memasuki pesta dengan memakai gaun yang di balut dengan jubah bukan? Dan jika kau membawa kuda putihmu, dia tak akan muat dalam gedung itu. Tidak Jane, security bukan lah penitipan hewan. Tapi kau bisa menitipkan apapun pada security. Mungkin jika di kerajaan zaman dulu, itu di sebut penjaga istana, hehe..” Kevin terkekeh akan ucapanya sendiri.

“benarkah? Kalau begitu kau tunggu disini, aku akan menitipkan Jason pada security yang kau bilang itu.” dengan tali yang ada di tanganya Jane menuntun Jason, kuda putihnya itu ke arah pos security.

Hallo Mr. Bisa aku menitipkan jubah dan sahabatku padamu?” Tanya Jane yang sedikit gugup pada security yang mempunyai badan yang cukup besar.

ternyata Kevin benar, security itu sangat mirip seperti pengawal di istana. Menyeramkan.’, pikir Jane.

“kuda putih? Ya. Kau bisa mengikatnya di besi itu, dan untuk jubahmu tinggalkan itu dikotak kayu” Security sangat bersikap dingin dan memandangi Jane dari atas hingga bawah.

“kau sangat aneh nona.” Kata si security itu lagi. Jane tak mempedulikan ucapan security tadi, setelah memastikan bahwa ikatan Jason sudah kencang dan menaru jubahnya dengan benar, ia kembali ke tempat Kevin berada.

finish? C’mon!” Kevin menarik tangan Jane untuk segera memasuki gedung yang terlihat berwarna-warni itu.

Viva La Vida? Apa maksudnya?” Tanya Jane yang membaca spanduk besar dan juga di hiasi oleh warna yang mencolok.

Viva La Vida adalah nama pesta ini, Jane. Itu bahasa Spanyol, karna yang mengadakan pesta ini memanglah setengah keturunan Spanyol.” Jelas Kevin, Jane hanya mengaut-ngaut tak mengerti.

Pigeon!” pekik seseorang yang lumayan cempreng, sontak hal itu membuat Kevin menolehkan kepalanya dan tersenyum lebar.

Hadoohh absurd banget yaaa :( ceritannya gak jelas lagi-.- hahaha.. dan maaf aku gak banyak tau tentang kerajaan gitu jadinya gak dapet feelsnya, film tentang kerajaan yang pernah aku tonton itu cuma Barbie sama Frozen -_- gitu. Dan maaf juga kalo banyak typo, kesalahan dalam penulisan, atau apapun ini :( aku kan cuma penulis amatiran ;)) hahaha

Viva La Vida ➸ One Direction (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang