"Gila lu,baru ketemu aja langsung suka" kata Raka melemparkan bantal ke arah Afdal
Afdal mencoba menghindar "Gue udah dari dulu suka sama Cinta, but I'm afraid to say it"
"Ah bencong lu" ejek Rafa
"Ngomong asal jidat aje lo bilang bencong,lo aja masih jomblo" jawab Afdal tak terima
Afdal orang yang tertutup soal perasaan,dia tidak mudah untuk suka sama cewek,but Afdal tidak tau kenapa saat bertemu sama Cinta lagi,Afdal langsung jatuh Cinta,apa lagi Sewaktu kecil Afdal memang sudah suka sama Cinta,tapi sempat rasa suka Afdal hilang untuk cinta karena Papanya Afdal pindah tugas,jadi Afdal juga ikut pindah rumah,but Afdal know Cinta is the first love afdhal
Raka berbalik mengarah Afdal yang sedari tadi cuma sibuk bermain game "eh dal,gimana kalau lo tembak aja si Cinta?"
Afdalpun terkejut dan langsung memberhentikan bermain game "gila lo"
"You never know before you try,ayolah,gue dukung lo" kata Raka memukul bahu kiri Afdal
"Emang lo fikir nyatain perasaan itu semudah membalikkan telapak tangan?,gue belum bisa ka"
"Gimana lo mau tau lo bisa atau engga kalau lo belum coba" Raka pun mendekati Afdal dan membisikka sesuatu "gimana?"
Afdal menatap Raka "beneran lu,mau bantu gue kan?"
"Iya deh beneran"
Rafa baru sadar sedari tadi kedua temannya ini sibuk berbisik "lo bicara apaan sih?lo ceritain gue yah"
Raka melemparkan bantal ke arah Rafa "pedean banget lo" ejek Raka
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lapangan sudah di penuhi oleh para siswa dan siswi untuk mengikuti upacara bendera,Afdal dan kedua temannya itu sudah sibuk menyiapkan barang-barang untuk rencananya menembak Cinta,mulai dari piano,balon udara,bunga,dan coklat telah Afdal siapkan50mnt lebih sudah berlangsung,akhirnya upacara telah selesai,para murid-murid sudah kembali ke kelas masing-masing,tak banyak juga yang ke kantin,cintapun bergegas untuk kembali ke kelas tetapi
"Cinta"
Cinta berbalik
Raka yang sudah duduk di depan piano sudah mulai menggerakkan tangannya untuk memainkan piano itu,dengan membawakan lagu ~a thousand years-christina perri
Rafa yang sudah mulai melepaskan balon udara yang bertuliskan "would you be mine?"
Semua murid yang masih berada di lapangan itu berteriak,tidak sangka Afdal sangat so sweet,ada yang kesal karena sudah lama menyukai Afdal tapi rasa sukanya tidak terbalaskan
Tak banyak Siswi yang melihatnya mengatakan
"Woww,gue pengen nangis"
"Kalau gue pasti maulah"
"Gilaa sweet banget"
"Tissu mana tissu"
"Wah gila sih"Cinta hanya mematung melihat tulisan would you be mine itu,dia tidak sangka akan begini
Afdal yang sudah memegang bunga mawar berwarna merah dan putih,dan sebuah coklat untuk Cinta.Afdal pun mulai mendekati Cinta "Cinta aku suka sama kamu udah dari dulu,would you be mine?"
Bibir Cinta rasanya sangat berat untuk mengeluarkan sekata pun,karena Cinta tau dari dulu Cinta cuma nganggap Afdal itu cuma sebatas sahabat kecilnya
"Apapun jawabannya aku akan terima Cin,tapi aku harap kamu jawab,yes I would"
Cinta mulai bicara,walaupun rasanya sangat berat "Dal,maafin aku yah,aku engga bisa,aku udah anggap kamu itu sahabat aku sendiri"
Karena Cinta tau di dalam hatinya masih ada Arga,Cinta juga sudah lama nyimpan rasa sayang itu sendiri,Cinta belum bisa membuka hatinya untuk Afdal
"It's ok,tapi aku mohon kasih aku kesempatan untuk bisa milikin kamu,please aku mau kamu bisa buka hati kamu buat aku" jawab Afdal dengan nada kecewa
"Mungkin akan susah dal,karena kita akan selalu menjadi sebatas sahabat aja,but it's oke aku akan coba,tapi aku ngga janji bakalan bisa buka hati aku untuk kamu" Cinta mulai menjelaskan kepada Afdal
Afdal mulai menunduk,rasa kecewa sangat berbedung di hati Afdal "Oke thanks,ngga papa yang penting kita masih bisa sahabatan,itu udah lebih dari cukup,nih bunga sama coklat buat kamu,ambil aja" memberikan bunga kepada Cinta
Cinta tersenyum "Makasih" cintapun mengambil bunga dan coklat itu
Afdal hanya tersenyum tapi jauh dari lubuk hati Afdal sangat terluka
Cintapun pergi bersama Dara dan Tasya menuju kelas,Dara dah Tara yang sedari tadi hanya mematung melihat Cinta dan Afdal
"Bro,lo jangan menyerah begini aja,lo pasti bisa dapetin Cinta" Rafa coba menenangkan Afdal
Afdal hanya tersenyum "Makasih yah lo berdua udah bantuin gue"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sesampai di kelas Cinta masih tak habis fikir,kenapa bisa Afdal suka sama dia,but Cinta tau dia susah buka hatinya untuk Afdal,karena cuma satu orang di hati Cinta yaitu ArgaDara berbalik ke arah Cinta "cin,lo kenapa sih ngga nerima Afdal?,padahal kan dia udah berjuang untuk lo,dia romantis banget lagi,kalau gue nih yah pasti deh gue terima,apa lagi dia kan sahabat lo dari kecil kan?"
Cinta menhela nafas "ngga segampang itu Ra,gue ngga bisa langsung-langsung aja buka hati gue,but i know cinta itu ngga bisa di paksaain"
"Iyasih,lo itu cantik Cin,banyak yang naksir sama lo,tapi kenapa sih lo ngga tertarik satupun di antara mereka?"
Cinta hanya menghela nafas,andaikan teman-temannya tau Cinta adalah orang yang paling setia dalam hal menunggu yang tidak pasti
"Apa ini saatnya gue cerita sama Dara yah?" Gumam Cinta dalam hati
Dara menjitak dahi Cinta "Woii,lo ko diem aja"
"Gini Dar,gue itu suka sama seseorang,but itu udah lama banget,gue selalu nyimpen sendiri,lo orang yang pertama tau tentang hal ini" Cinta mulai angkat bicara
"Tapi lo suka sama cowok kan?bukan cewek?" Tanya Dara dengan serius
"Pala lu botak,lu kira gue lesbian apa" Belaan Cinta dengan nada tak terima
"hahaha yakali,emang lu suka ama siapa?"
"Sama Arga,lo tau kan?orang yang nabrak gue pas di kantin?"
Cinta dan Dara saling berhadapan,Cinta yang sudah lega menceritakan semua kelu kesa nya kepada Dara,dan Darapun selalu ada untuk mendengarkan cerita Cinta
Budayakan Vote dulu baru baca,tq:)
Akankah Cinta dapat melupakan Arga? Atau akankah Cinta membuka hatinya untuk Afdal?
Stay tune;))
I hope u enjoy with my story guys
Let's be friend's
IG; @audychn
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Forget
Non-FictionCinta tidak bisa di paksakan,jika ada Cinta yang berjalan karena rasa terpaksa,yakinlah itu bukan namanya Cinta Tapi jika rasa cinta itu sudah ada,maka rasa cinta itu susah untuk bisa di hilangkan Mencintai dalam diam itu selalu menyakitkan,lebih sa...