Adik hendak menikah
Sudahlah Lan,kamu duluan juga nggak apa-apa kok,"kata Maudi pad Lani, adiknya.Lani sudah berniat menikah,orang tua kedua belah pihak sudah setuju.Orang tua Lani masih meminta Lani agar menunda pernikahannya,menunggu kakaknya Maudi menikah.
"Aku sih nggak masalah nikah sekarng,Mbak,tapi bapak ibu.Mbak thu sendiri kan mereka berkeras nggak ngizinin."keluh Lani.
Lani merasa heran dengan ketenangan kakaknya.Selama iniia tidak terlalu dekat dengan kakak sulungnya.Menurutnya kakaknya terlalu tertutup dan tidak mau berbincang bila tidak diperlukan.Namun demikian,kakakny adalah orang yang baik hati .Dia juga pandai dan shaihah.Ketika dia mulai kuliah dan usah aorang tua nya bangkrut,dia bahkan berdiri diatas kakinya sendiri ,hingga lulus kuliah dan kemudian bekerja mapan.
Kakaknya seperti tidak pernah terlihat menyembunyikan keadaannya.Kakaknyaterlihat begitu tenang menjalani kehidupannya.
Teman semasa kuliah
"Sebenarnya aku itu bingung sama kamu!"seru Rina pada Maudi.Rina sahabat Maudi sejak mereka kerja di Jakarta.
"Ngebingungin bagaimana?"tanya Maudi tidak mengerti.
"Aku pikir, kenapa kamu nggak milih aja satu dari lelaki yang deket sama kamu?" balas Rina memberikan pendapat.
"Aku nggak bisa."
" Kenapa?"
"Hatiku bukan untuk mereka."
"Lalu untuk siapa?"tanya Rina penasaran.
Maudi menggeleng"Sulit untuk ku jelaskan,"ujar Maudi pelan."Kamu nggak kenal dia."
"Dia mencintaimu?"
Maudi menggeleng kembali."Ituyang nggak aku nggak tahu."
"Kmu nggak coba cari tahu soal dia?"
Maudi menatap Rina dan tersenyum."Aku nggak terlalu dekat sam dia waktu kuliah.Setelah aku lulus dan kerja,aku nggak pernah tahu diman dia."
Rina mengangguk.Ia percaya Maudi akan menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik.Mungkin Maudi menganggap persoalan jodoh adalah persoalan pribadi.
Ibunda
Siang itu,Maudi termenung sendirian diruang kerjanya.Ia meras letih dan tidak ada harapan.Ia menjangkau telepon dan menghubungi rumah.
"Bu, kenapa ibu nggak ngizinin Lani menikah dulu?Maudi nggak keberatan,"kata Maudi pelan,khawatir ibunya marah.
"Maudi kmu lebih tua .Sudah seharusnya kamu yang menikah duluan.Ibu tahu persoalan kamu memang berat,Maudi.Ibu yakin,nggak akn lam ,kamu yang harus menyelesaikan ."
"Maksud ibu?tanya Mauditak mengerti.
"ibu yakin<usahamu belum total,nak,kamu hanya menggantungkan usahamu pada kemampuan lahir.Kamu belum meminta pad Allah.Sholat malammu mungkin kurang,"keluh ibu Maudi,di seberang sana .
Maudi tertegun mendengar perkataan ibunya.Hatinya seperti bergetar hebat.
"Maudi?kamu masih di sana nak?"tanya ibunya yang lamatidak mendengar suara Maudi.
"iya,bu.Maudi masih dengar.Maudi menyimak perkataan ibu,"kata Maudipelan.
"Sebaiknya kamu perbanyak puasa sunnsh,seeksh,dan shalat tahajud,nak.ibu yakin,kamu sudah bertemu dengan jodohmu.Mungkin waktunya belum pas."
"Doain Maudi kuat ya,bu!"
"TEntu,ibu pasti akan mendoakan untuk kebaikanmu,nak,"kata ibunya lagi sebelum kemudian hubungan telepon terputus.
Manajemen waktu
Maudi baru aja menyelesaikan sholat isya.Ia menatap jam dinding,jam delapanlewt sepuluh menit.Ia tersenyum lebar.Pekerjaan yang tretinggl di mejanya hanya satu buku.Satu jam memeriksa ia akan selesai dan stelah itu ia bisa langsung pulang.Maudi sendiri heran alangkah anehnya hariini.Ia bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan cepat.
Sembilan lewat dua puluh menit.Mauditelah menyelesaikan pekerjaannya.Ia meletakkan naskah yang di tanda tanganidimej bu Dewi.Berarti ia pun bisa bisa pulang kurang dari jam sepuluh setiap harinya.
salat tahajud
Malam itu,Maudi tidur lebih awal.Jam setengah tiga pagiia terbangun karena bunyi alarm.ia melaksanakan salat tahajuddengan khusyuk.Kemudian diisi dengan membaca al-quran untuk menunngu subuh.
Waktu berlalu .Hampir satu bulan ini hidup Maudimenjadi lebih teratur.Ia juga jarang berkeluh kesah.Rajin salat malam.
Anak bu Mila
"Mbak,Maudi ,siang ini bu Mila minta bertemu .Soalnya minggu depan dia harus terbang ke Amrik untuk menghadiri wisuda anaknya."kata Dewi pada Maui pagi itu.Maudi mengangguk.
Maudi melangkah masuk untuk mencari bu MIla.Sesosok wanita paru baya yang cantik terlihat melambaikan tangan nya pada Maudi Maudi tersenyum lebar.
"Sudah pesan koko,Mbak Maudi."Tinggal nunggu anak saya."kata bu Mila.
Mereka pun serius membicarakan masalah investasi . Tiba-tiba bu Mila tersenyum ."itu anak saya!"serunya senang.
Mudi ikut menoleh .Jantungnya langsung berdetak cepat mengetahui sosok tinngi jangkukng yang akan menghampiri tempat mereka.
"assalamualaikum,mah,kalau in mah saya kenal mah.Apa kabar Maudi,Mau nerima lamaran saya nggak?mau dong,soalnya selam ini saya istikharah yang muncul cuman wajah Maudi.Maudi mendongak.
"Kok bengong ? apa jawaban atas pertanyaan Hasan,nak ,Maudi?"tanya bu MIla memecah kediaman diantara mereka. Maudi mengangguk."iya,ibu insyaallah.
Maudi benar-benar bersyukur .Alangkah ajaibnya. tuhan memberikan apa yang di mintanya melalui jalan yang tidak pernah di sangka-sangkah.
"tamat"
Oleh: khansa ummu syuhada
YOU ARE READING
Jodoh Maudi
Short StoryMaudi adalah seorang wanita yang sangat mandiri.setelah lulus kuliah dia pun berkarir dengan sukses.Tapi, satu hal yang akhir-akhir ini sering membuatnya galau yaitu: masalah jodoh.Pdahal Maudi adalah anak yang rajin, sholehah,dan pintar.Akan kah M...