Chapter 1 : The Truth

0 0 0
                                    

@Rysta POV

"Hai, lo adiknya Chad ya?"seorang lelaki telah membuyarkan lamunan gue. Gue menoleh, dan menatapnya. 'Siapa?' pikir gue, gue mengangguk pelan menjawab pertanyaannya. "Kenalkan gue Bastian" lelaki yang bernama Bastian ini tersenyum senang.

Gue ikut tersenyum membalasnya, masih dengan tatapan bingung. "Nama lo siapa?" tanyanya serius, "Rysta" jawab gue singkat.

Kini Bastian tersenyum misterius ke gue, "Keren dan manis, kalian berdua cocok" jelasnya. "Keren dan manis? Cocok?" gue mengulangi perkataannya. "Kakak lo, Chad dikalangan cewe terkenal keren. Sedangkan lo Rys, lo bakal terkenal dikalangan cowo" Bastian kembali tersenyum.

"Terkenal?" gue jadi bingung dengan Bastian. "Hahaha!! Iya, lo bakal terkenal dengan senyuman manis lo itu" Bastian menepuk bahu gue berkali-kali, lalu mengedipkan sebelah matanya.

Gue tersenyum simpul mendengar pujian dari Bastian, "Gue bisa minta Twitter lo? Nomor handphone? And pin" Bastian mulai menumpuk gue dengan permintaan, mau ga mau gue kasih semua yang dia minta.

"Thanks sugar, ayo kita pulang kakak lo udah nyariin lo dari tadi" kini Bastian berlutut dihadapan gue dan mengulurkan tangannya. Otak gue masih panik dan kebingungan akibat perlakuan bastian.

Tangan kiri gue bergerak menerima uluran tangan Bastian. Bastian langsung tersenyum senang saat gue menerima ajakannya "I found my sweet girl" bisiknnya pelan.

.....

"Chrysta!! Kamu ngapain sih pakai lari dari rumah segala?" Chad, kakak gue tiba-tiba aja meluk saat gue di beranda rumah dengan Bastian. Gue hanya memberikan fakesmile karena malas. "Thanks ya bro, udah nemuin Rysta Ngomong-ngomong lo kenapa bisa tau kalau Rysta adik gue?" tanya Chad, seperti biasa dia lupa dengan gue kalau ada temannya.

"Dari gaya duduknya yang kaya cowo, lo kan duduk kaya gitu. Jadi waktu gue samperin ternyata benar" Bastian mengangkat bahunya, selow. "Chad, kok lo ga pernah cerita tentang adik lo? Manis banget" Bastian mulai senyam-senyum melirik gue. "Lo suka sama Rysta?" Chad, menunjuk gue. Dan Bastian mengangkat bahunya lagi, aneh-o-

_______________

"Elzaa!!!!" teriak Rysta ke sahabatnya yang lagi berjalan dikoridor sekolah. "Crysta Jewelry! Bisa ga sih lo ga usah teriak. Pecah tau gendang telinga gue" kesalnya saat Tifanny berada disampingnya.

Elza.. Satu-satunya sahabat Rysta dari awal SMP sampai SMA kelas 2. Elza termasuk orang yang dingin tapi masih tergolong baik,  pendiam dan pintar bahkan dirinya sama-sama manis seperti Rysta. Tapi Rysta lebih suka kalau peduli Elza lagi kambuh.

"Oh, jadi menurut lo -- lo itu ditaksir dengan Bastian? Kakak kelas itu" tanya Elza cuek. "Iyaa.. Dia panggil gue 'sugar' " jelas Rysta

BUGHH!!

"Aww! Apa-apaan sih?!" kesal Elza saat dirinya didorong ke dinding. "Kerjakan PR gue" cowo di depan Elza memasang muka sok imut.

Elza melirik ke Rysta, sahabatnya juga ikut diganggu. "Kalau nyuruh jangan pakai kekerasan!!" Elza langsung lari dari hadapan lelaki ini dan menarik Rysta pergi.

"Ternyata ada buruknya juga, wajah kita" Rysta dan Elza langsung menjatuhkan pantat mereka ke bangku, setiba di kelas. "Gue muak sekolah disini! Hampir tiap hari kita dibully dan diganggu" bentak Elza. "Jangan pindah Zaa.. Gue dengan siapa dong nanti" Rysta jadi takut Elza pergi, karena akhir-akhir ini mereka banyak masalah dengan siswa-siswi lainnya.

"Iya, gue gabakalan ninggalin lo".

.....

Seorang lelaki memasuki kelas mereka dengan ragu. "Lo lagi ngapain?" tegur Rysta, "Ini kelas 2-2?" tanya lelaki itu. "Iya" jawab Rysta dengan santainya lalu lari menghampiri Elza.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 05, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fighting-Friendship-LoveWhere stories live. Discover now