Taufan sedang terbaring di UKS mulai sadarkan diri, dan samar samar ia melihat sesosok wajah seseorang di dalam benaknya
'aku mencintai langit dan laut, karna itu mirip sepertimu'
Suara itu terus saja berada di benak Taufan, dan sekilas Taufan melihat wajah Ice. Taufan merasa bingung dan mulai berfikir apa yang terjadi padanya, ia mengulang semua ingatan di pikirannya"Ekhem..."
"Eh? Hai Ice! Masuklah!" Taufan mempersilahkan Ice untuk masuk
"Terima kasih, aku masuk ya" Ice masuk dan duduk di kursi
"Apa pelajarannya sudah selesai?" Tanya Taufan
"Hn" Ice hanya mengangguk dan mengambil buku di rak buku yang ada di UKS. Sebenarnya rak buku itu tidak ada di ruang UKS, tapi perpustakaan sekolah mereka sedang di bersihkan, dan di letakkan di UKS untuk sementara waktu.
"Ice aku seperti.. Waarrrgghh!" Kepala Taufan kembali sakit ketika ia melihat wajah seorang pemuda yang masuk ke ruangan UKS, dan Taufan kembali kabur pandanganya, ia pun pinsan kembali.
Ketika Taufan terbangun, ia mendapati dirinya sudah di rumah sakit besar.
"Taufan! Kau sudah bangun?!" Ice langsung membantu Taufan untuk membenarkan posisi tidurnya menjadi posisi duduk
"Ugh.. tadi aku merasa pusing sekali ketika melihat dirimu dan pemuda tadi" Taufan mulai membayangkan wajah pemuda tadi. Tapi yang dia ingat hanyalah mata pemuda itu, matanya berwarna merah ruby
Tok Tok Tok
Pintu kamar di ketuk dan masuklah pemuda yang di maksud Taufan tadi
"Maaf mengganggu, aku disuruh untuk me-" pemuda itu berhenti berbiacara dan merasa risih karna dari tadi ia di perhatikan oleh Taufan
"Apa namamu.. Halilintar?" Tanya Taufan
"Hn. Aku hanya mau bilang kan bahwa aku kesini hanya di suruh untuk memberikan ini padamu" Pemuda yang bernama Halilintar itu menyodorkan sebuah amplop
"Apa ini?" Tanya Taufan, Taufan langsung menarik kertas itu
"Itu surat dari orang tuamu"
'itu surat dari orang tuamu' tiba tiba Taufan mendengar sesuatu yang familiar di benaknya. Ia merasa bahwa suara Halilintar sudah sangat akrab di telinganya. Bahkan dia bingung kenapa dia bisa tahu nama Halilintar. "Umh, terimakasih Halilintar.""Ya" Halilintar langsung pergi setelah memberikan surat itu.
.
.
.
.
.
.
.
Skip time.
.
.
.
.
Malam Harinya
.
.
.
.
.
.
.
Taufan sudah berada di rumah karna tadi ia diantar pulang oleh Ice, ia membuka surat dari orang tuanya, tapi saat ia membuka amplopnya, tidak ada surat melainkan huruf huruf ajaib yang tiba tiba beterbangan di atas langit langit kamar. Mereka indah sekali bagaikan kunang kunang"Apa itu?!" Sentak Taufan langsung syok dan merasa takut. Lama kelamaan huruf huruf itu membentuk sebuah kata kata
'aku mencintaimu, dan berjanji akan menjagamu'
Taufan langsung membulatkan mata dan tiba tiba sepotong ingatan muncul di benaknya"Apa yang bisa saya bantu, pangeran?" Datanglah seorang putri cantik bergaun pendek berwarna biru dengan mahkota kecil yang sangat cantik
"Aku hanya ingin bilang bahwa.. aku.. aku mencintaimu dan berjanji akan selalu menjagamu" kata si pangeran bermata ruby. Sedangkan si putri merona hebat dan wajahnya sudah benar benar merah padam. "Maafkan aku! Aku tidak bermaksud membuatmu menangis!" Si pangeran bermata ruby langsung menghapus air mata milik si putri yang kini sudah menetes karna malu
"Uh.. pangeran! Kapan kita berlatih?" Si putri langsung mengganti topik
"Kau benar, ayo kita berlatih memanah" si pangeran langsung menarik tangan si putri.Srushhh!
Seketika Taufan langsung sadar dari ingatannya itu "apa maksudnya itu?" Gumam Taufan "apa hubungannya dengan diriku?"
Cling!
Handphone Taufan berdering dan masuklah pesan
'Fan, keluarlah rumah sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan'
Tertulis pesan dari Halilintar
"Ada apa ini?" Pikir Taufan. Tanpa berpikir panjang, Taufan langsung memakai jaketnya dan keluar rumah. Dinampaknya Halilintar sedang berada di depan halaman rumahnya."Halilintar, ada apa?" Tanya Taufan
"Oh, mau kan kau jadi pasanganku saat pesta nanti?" Tanya Halilintar yang langsung to the point
"Huh? Henapa aku?" Tanya Taufan
"Kau mau tidak?"
"Butuh penjelasan" kata Taufan memutar bola matanya
"Karna kau cantik, dan karna kau pendek." Dengan sangat singkat, Halilintar menjawab
"Hey, alasanmu yang ke dua tidak masuk akal" kata Taufan
"Aku lebih suka gadis yang pendek dan mungil"
"Jadi aku ini tipe mu ya?" Goda Taufan
"Tidak" Halilintar langsung berbalik badan dan langsung pergi
"Ternyata dia begitu toh" pikir Taufan
.
.
.
.
.
.
Keesokan Harinya
.
.
.
.
.
.
.
.
"Selamat pagi anak anak! Sekarang kalian harus berlatih dansa untuk pesta nanti. Sekarang cepat pergi ke ruang tari!" Kata Ibu Guru. Semua anak murid di kelas langsung pergi ke ruang tari"Hey, kira kira siapa ya, pasangan dansa si Halilintar?"
"Kira kira Halilintar memilih siapa ya?"
"Aku yakin dia memilih Yaya, mereka kan sudah seperti pasangan. Lagipula Yaya kan sangat cantik!"
"Apa kau yakin? Ku dengar Yaya sudah punya pacar lho!"
"Apa benar?"
Begitulah yang Taufan dengar di sepanjang lorong saat ruang tari
"Apa mereka sangat menyukai Halilintar?" Pikir Taufan"Taufan!" Tiba tiba dari belakang Halilintar berteriak nama Taufan yang sontak membuat semua orang murid murid menatap Halilintar
"Apa.. anak baru itu pasangannya Halilintar?" Seseorang berbisik pada temannya
Taufan langsung berbalik badan dan Halilintar menghampiri Taufan. Halilintar langsung menggenggam tangan Taufan dan langsung menarik Taufan untuk jalan
"Halilintar! Lepaskan tanganku.." Taufan berbisik
"Auaahh.. Tangan milik anak baru itu di pegang Halilintar" fansgirl Halilintar langsung syok.
"Halilintar! Lepaskan.." Taufan mencoba melepaskan tangannya. "Diamlah! Aku hanya sedang membuat seseorang cemburu!" Bisik Halilintar
"Siapa?" Tanya Taufan
"Kau lihat gadis berhijab itu? Dia yang akan ku buat cemburu" Taufan mengerti yang dimaksud Halilintar adalah Yaya
"Apa kau ada masalahnya dengannya?" Tanya Taufan
"Diam" kata Halilintar
"Ughh..kau memegang tanganku sangat kencang.. itu menyakitkan.." kata Taufan, Halilintar langsung berhenti berjalan dan melonggarkan pegangannya, Halilintar kembali berjalan. Taufan langsung tersenyum tipis
.
.
.
.
.
.
.
Selesai latihan
.
.
.
.
"Ternyata~ cinta begitu hebatnya~ bisa membuat benciku jadi cinta~" selama perjalanan pulang ke rumah, Taufan melakukan hobynya yaitu bermain skateboard sambil bernyanyi
"Mungkinkah kau juga sama rasa~ rasakan yang ku rasa ~"
"Berhenti memamerkan suara indahmu dan fokuslah pada jalanmu" tiba tiba Ice datang menaiki mobil di samping Taufan"Perhatikan jalanmu Ice!" Kata Taufan sambil tertawa
"Baiklah, aku duluan!" Ice menaikan kecapatan mobilnya
"Hei anak baru! Berhenti kau!"
"Huh?"
TBC
Siapa yaaa itu?
Ada yang ga ngerti sama alur ceritanya? Kalian harus baca semua chapternya supaya ngerti! Semua charter saling berhubungan! Tunggu kelanjutannya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of SMA Pulau Rintis
RomanceBercerita tentang cinta segitiga antara Halilintar, Taufan, dan Ice. Mengingat masa lalu untuk merajut masa depan, dan mencari jati diri sebenarnya di kehidupan mereka sebelum bereinkarnasi. Ice dan Taufan tidak sengaja bertemu di sebuah sekolah ber...