Beberapa remaja pria berpakaian joseon sedang berada dipemandian umum. Mereka terlihat serius dengan apa yang ada didepan mereka. Salah satu dari mereka pun mengabadikan nya dalam sebuah lukisan.
Terdengar suara riuh cengkrama remaja wanita sedang mandi bersama. Mereka terus saling menyemburkan air ke tubuh teman nya masing. Dengan kain yang menutupi tubuh mereka dari paha hingga dada. Membuat kemolekan tubuh mulus mereka berhasil membuat para remaja pria meneteskan air liur.
"yaak.. Soo. Cepat gambarnya" ucap salah satu dari mereka.
"sabar.. Ini juga sudah cepat. Yaak item!! Jangan ngalangin" teriak kyungsoo.
"ya ela.. Gak keliatan nihh.. Si caplang ngambil tempat paling depan sihh" keluh kai yang tidak terima di teriakin.
"ssst.. Jangan berisik. Nanti mereka sadar. Lagian udah jongkok begini masih gak keliatan juga" jawab chanyeol merasa kesal. Karena tubuhnya yang paling tinggi. Ia sampai harus merunduk lebih rendah.
"yaak... Yakk.. Merunduk" ucap sehun yang paling fokus mengamati situasi. Maka keempat remaja itu pun merunduk.
"unni.. Ngerasa ada yang liatin gak sih? " ucap wendy yang terus memutar kepalanya melihat kesana kesini.
"enggak tuh.. Emang ada apa? " jawab irene remaja wanita yang paling cantik dengan rambut hitam terurai panjang.
"aku juga ngerasa ada yang liatin.. Tapi dari mana? " sambung seulgi. Ia menatap sebuah batu besar yang memang terdapat remaja pria tersebut.
"biarin aja... Memang yang cantik harus diperlihatkan bukan ditutupi" ucap irene dengan pede nya. Ia bahkan mengangkat sebelah kakinya memamerkan betapa mulus dan putih kaki jenjangnya itu.
Keempat remaja pria itu melotot melihat pemandangan langka tersebut. Hingga chanyeol yang berada paling depan tak sengaja terpeleset jatuh. Dan membuat ketiga teman yang lain nya ikut terjerembab. Sehingga para remaja wanita berteriak kaget melihat kelakuan mereka yang ketahuan.
"arghhh.... Dasar mesum?!!" ucap para remaja wanita itu dengan berlari pergi dari tempat itu.
"aish... Yaak caplang. Ini gara2 kau. Kita jadi ketauan kan!! " kai yang kesal menendang bokong chanyeol.
"yaak.. Itu bukan gara2 aku. Gara2 wanita itu. Siapa suruh ngangkat kakinya tinggi2" elak chanyeol.
"sudah2lah... Toh kita emang udah ketahuan oleh irene" ucap kyungsoo dengan menunjukkan hasil gambarannya.
Dan terlihat irene yang memang menatap mereka.
Ketiga remaja pria itu menatap hasil gambar kyungsoo dengan wajah mesum.
"hushh.. Udah lah. Besok kita cari tempat lain saja" kyungsoo pun menarik gambarnya. Ketiga remaja pria itu pun terlihat kecewa.
"gimana sekarang aja. Thetun tau tempat yang lebih sempurna dari ini" senyum nakal sehun tersungkir. Dan dianggukan oleh yang lainnya.
"hyung... Hyungnim... " tiba2 sebuah suara anak kecil membuat ke empat remaja itu menoleh ke arah belakang.
Seorang anak kecil dengan hanbok berwarna kuning berlari kesulitan karena jalanan yang terjal.
Chanyeol yang melihat nya berjalan malas menghampiri pria kecil itu.
"ngapain kesini? Kenapa gak sama ommoni? "
"baeki mau main sama hyung.. Ommoni lagi banyak tamu" ucap lucu anak kecil tersebut.
"aishh.. Kan hyung udah bilang kau dirumah aja. Gak ngerti apa? "
"huaaa... Baeki mau main sama hyung aja huaaa... " tiba2 baekhyun menangis dengan kencang.
"yaak.. Chan. Kau urus dongsaeng mu itu. Jika dia ikut bakal jadi susah" ucap kyungsoo.
"anyeong baek.. Baeki.. Main sama chan hyung aja yaa" kai mendekat dan mengacak2 rambut baekhyun gemas.
"aish.. Dimana tempatnya? Nanti aku susul"
"lain kali aja hyung... " sehun pun berlalu dengan diikutin kyungsoo dan kai.
Tuk.. Chanyeol mengetuk kepala baekhyun kesal. Membuat Baekhyun kembali menangis dengan lebih kencang.
...
Kini baekhyun sudah tidak menangis lagi. Ia sedang sibuk memakan permen gulali dengan senang.
Chanyeol pun berjalan sambil menggandeng tangan mungil baekhyun. Perbedaan 10 tahun usia mereka membuat chanyeol selalu kesulitan. Karena dimana chanyeol berada disitu baekhyun selalu mengikuti.
"enak? " tanya chanyeol.
"eung" jawab baekhyun lucu.
"hyung.. Kenapa celalu ngintipin nui (sebutan kaka wanita /nuna jaman joseon) mandi tih? Emang meyeka gak mayu diliatin cama hyungnim? " ucap baekhyun dengan polos nya. Chanyeol terkejut dengan perkataan baekhyun. Ia menutup mulut mungil itu dengan tangannya.
"sst.. Jangan ngomongin ini? Nanti diomelin sama temen hyung mau? " ancam chanyeol. Dan dijawab dengan sebuah gelengan.
Chanyeol pun kembali menggandeng tangan baekhyun menuju rumah mereka. Mereka adalah anak bangsawan yang cukup dihormati banyak kalangan.
Suara gemuruh beberapa prajurit kerajaan membuat chanyeol menarik baekhyun sembunyi. Matanya yang bulat semakin membulat melihat para prajurit membanting isi rumah mereka dan menarik paksa kedua orangtua mereka dan beberapa pelayan.
Orangtua chanyeol dan baekhyun berlutut meminta ampunan. Namun, sang kepala pasukan tak bergeming. Ia membacakan surat putusan dari kerajaan.
"sarjana park dituntut sebagai seorang pengkhianat. Dengan terkumpulnya beberapa bukti dan saksi. Maka sarjana park beserta keluarga dan budaknya dijatuhi hukuman mati. Tak ada satu pun keluarga yang boleh hidup" ucap kepala pasukan tersebut. Dan ia pun memberi kode untuk membunuh kedua orang tua chanyeol dan baekhyun.
Maka para prajurit itu pun dengan sigap dan tanpa ragu mengayunkan pedang mereka. Dan menebas kedua orang tua chanyeol dan baekhyun beserta para pelayan yang lain.
Dengan tubuh yang bergetar. Chanyeol membungkam mulut baekhyun yang sudah menangis sejak tadi. Mereka melihat kedua orangtua mereka mati didepan mata mereka. Chanyeol tidak percaya. Mereka masih mematung. Namun, saat kepala pasukan itu menoleh ke arah mereka. Chanyeol pun menarik baekhyun untuk kabur dari sana.
"siapa disana?? " teriak kepala pasukan.
"sepertinya itu anak dari para pengkhianat " ucap salah satu prajurit.
"haruskah kita mengejar mereka dan membunuhnya? " sambung prajurit tersebut.
"tentu saja. Ini perintah kerajaan" ucap kepala pasukan tanpa ragu sedikitpun.
"yaak.. Semuanya tangkap kedua anak laki2 tersebut. Dan langsung bunuh jika ketemu" teriak kepala pasukan.
"baik" jawab para prajurit kompak dan langsung berlari mengejar chanyeol dan baekhyun.
...
...
Dengan menahan tangis chanyeol terus berlari ke arah hutan. Baekhyun yang terus berada disamping nya sedikit kesusahan.
"aww.. " baekhyun terjatuh. Chanyeol pun berhenti dan melihat kondisi adiknya itu.
"hyung.. Kenapa meyeka bunuh ommoni dan aboji.. Kenapa? Hiks.. Hiks" tangis baekhyun pecah. Bukan karena luka pada lututnya yang berdarah. Namun, karena apa yang baru saja ia lihat.
"jangan nangis.. Kalo nangis mereka akan menemukan kita dan membunuh kita juga" ucap Chanyeol mencoba menahan emosi dan tangisnya. Namun, ia tak bisa. Mendengar suara isakan yang pilu dari baekhyun. Meruntuhkan pendirian chanyeol. Air mata pun tumpah dengan deras. Chanyeol menangis dalam diam.
"cepat cari mereka sampai ketemu" suara prajurit yang mengejar mereka membuat chanyeol kembali panik. Ia pun menggendong baekhyun dipunggungnya dan berlari sekuat tenaga.
"itu mereka" seorang prajurit melihat chanyeol yang terus berlari menjauh.
Para prajurit pun langsung mengejar mereka.
"hyung.. Baeki takut" ucap baekhyun dengan mengeratkan pegangannya pada leher chanyeol
"jangan khawatir. Hyung pasti akan menjagamu"
Chanyeol terus berlari tanpa tau arah. Ia tak perduli apa yang ada didepannya. Yang ia tau mereka harus selamat.
"arghhhh" baekhyun teriak kesakitan. Sebuah panah tertancap dalam ditubuh baekhyun. Darah segar pun mengalir. Chanyeol menoleh. Ia melihat beberapa prajurit yang siap kembali memanah mereka.
"hyung.. Sakit" ucap Baekhyun dengan lemah.
"andwe... Baeki-a hiks.. Jangan mati. Jangan.. Tinggalin hyung" ucap Chanyeol yang menangis merasakan tubuh baekhyun yang bergetar menahan sakit.
Chanyeol semakin cepat berlari. Namun, langkah nya terhenti karena sebuah jurang terhampar didepan mereka.
Chanyeolpun panik. Ia berbalik namun, para prajurit sudah mengepung mereka.
"kenapa?? Kenapa kalian ingin membunuh kami?? Apa salah kami? Apa kalian tidak punya hati nurani? Kami masih anak2. Bahkan baekhyun masih lima tahun. Apa... Kami harus mati seperti ini? " teriak chanyeol frustasi. Ia terus menangis meratapi nasib mereka.
"anak pengkhinat harus mati. Agar tidak ada lagi pengkhianat di masa depan. Maka, seluruh anggota keluarga harus dihilangkan" ucap dingin kepala pasukan.
"kami tidak tahu apa2. Kenapa kami harus mati juga? Kami bukan anak pengkhianat. Kami.. Anak orangtua kami. Tolong... Jangan bunuh kami. "
"hyung.. Baeki udah gak kuat. Baeki ngantuk"
"yaak.. Baeki-a. Jangan tidur huh.. Jangan mati.. Hyung mohon... " chanyeol terus menangis. Ia benar2 merasa takut.
"mian.. Hyung" perlahan tubuh baekhyun semakin lemah. Chanyeol bisa merasakan itu. Tak lama Baekhyun pun menghembuskan napas terakhirnya dipunggung chanyeol.
"andwe....... " teriak sedih chanyeol.
"arghhh" sebuah panah tertancap tepat dijantung chanyeol. Membuat chanyeol kehilangan keseimbangan tubuhnya. Darah mengalir ke bajunya. Dengan menatap penuh dendam. Chanyeol pun terhuyung mundur perlahan. Hingga akhirnya chanyeol dan baekhyun terjatuh kedalam jurang.
"ommoni.. Aboji.. Miane. Chanyeol.. Gak bisa jagain baekhyun. Baeki-a.. Tunggu. hyung akan menyusul" ucap Chanyeol sesaat sebelum mereka masuk kedalam sungai.
Para prajurit hanya bisa menatap datar chanyeol dan baekhyun yang terjatuh. Tak lama merekapun pergi meninggalkan tempat tersebut.
.
.
.
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Night in The Dark
Mystery / Thrillercerita jaman joseon kisah cinta putaran rengkarnasi dari sebuah kehidupan yang direnggut oleh takdir.