Namaku Dayra Novita. Aku terlahir dari keluarga yang biasa biasa saja terhadap agama. Aku bersekolah di SMA Negeri. Sekolahku mewajibkan semua wanita beragama Islam menggunakan kerudung. Aku menggunakan kerudung tapi tak jarang rambut ku masih terlihat.
Aku mempunyai kekasih,namanya Nanda Pamungkas.Sebelumnya,aku juga pernah berpacaran, namun selalu dikecewakan dan berakhir dengan kata 'putus'. Orang tua ku tau aku berpacaran dengan Nanda. Mereka tidak mpermasalahkan itu. Nanda orang yang baik,tapi dia tergolong lelaki yang cuek. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena semenjak 1 bulan berpacaran dengan Nanda,sikapnya berubah. Yang dulunya perhatian,sekarang sudah tidak lagi. Yang dulunya selalu mengucapkan selamat tidur,sekarang tidak pernah. Yang dulunya selalu memberikan aku kabar,sekarang tidak. Ya,aku paham itu. Aku kira,mungkin Nanda sedang butuh waktu untuk sendiri dulu. Aku dan Nanda bukan seperti orang orang pacaran biasanya. Kami jarang sekali bertemu,tidak pernah mengungkapkan kata sayang,dan jarang berkomunikasi. Tapi bukan berarti aku tidak menyayangi Nanda,hanya saja aku tidak mau di anggap 'terlalu berharap' dengan Nanda. 4 bulan aku dan Nanda menjalin hubungan berpacaran, Nanda juga masih belum berubah. Tetap cuek,bahkan dia sering online namun tidak mengirimkan aku pesan. Tak jarang aku cemas ketika dia tidak ada kabar. Setiap berpapasan,kami hanya melempar senyum. Ingin sekali aku berteriak tepat di telinga Nanda bahwa aku sama seperti wanita lain,ingin diperhatikan,dan ingin dirindukan seperti pasangan pasangan lain. Namun aku rasa percuma,karena Nanda adalah seseorang yang keras kepala. 4 bulan setengah aku masih bertahan,aku ingin sekali putus. Namun aku berfikir, apakah aku tidak menyesal jika meninggalkan Nanda? Aku bimbang saat itu. Antara putus atau bertahan. Akhirnya aku bercerita pada teman ku. Semua yang aku alami selama bersama Nanda. Vida adalah teman ku,teman yang sudah aku anggap seperti saudara. Vida bilang "Bersabar dulu Dayra. Kamu hanya butuh waktu. Kalaupun Nanda sudah bosan dengan mu,biarkan saja Nanda yang meninggalkan mu. Paling tidak di akhir nanti,dia pasti akan merasa menyesal karena meninggalkan mu. Sabar Dayra. Dan menurutku,hanya lelaki banci yang tidak berani memberi kepastian antara lanjut atau udahan pada kekasihnya" begitu kata Vida. Dan akhirnya,aku mulai yakin. Hubungan ini harus terus berlanjut. Aku sayang Nanda,mana mungkin aku meninggalkan dia. Kalaupun pada akhirnya dia yang melepaskan ku,berarti saat itu aku harus benar benar berhenti. Pernah suatu hari aku duduk menyendiri didepan kelas ku,Dwi teman kelas ku yang terkenal wanita syar'i datang menghampiri ku. Dia bertanya mengapa aku terlihat tidak bersemangat,lalu aku menceritakan apa yang aku alami bersama Nanda kepada Dwi. Dwi tersenyum pada ku dan berkata "Dayra,aku pernah mendengar kata kata Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf,Yusuf menjauhinya. Namun ketika Zulaikha mengejar cinta Allah,maka Allah datangkan Yusuf untuknya. Jadi percayalah Dayra, semua itu sudah Allah yang atur." Tanpa di sadari,hatiku tergerak mendengar ucapan Dwi. Mulai saat itu,aku sering mendengar ceramah agama di YouTube. Selama ini aku sadar,dalam Islam sangat di larang untuk berpacaran. Namun hati ku masih ragu untuk melepaskan Nanda. Sampai tepat di hari jadi kami yang ke 5 bulan, Nanda menginginkan hubungan kami berakhir. Nanda melepaskan ku. Nanda tidak menginginkan aku lagi. Nanda bukan kekasihku lagi. Saat itu aku ingin menangis, namun aku tahan. Aku berfikir,untuk apa menangis karena seseorang yang menyia-nyiakan mu. Aku yakin bahwa diriku ini kuat. Keesokan harinya,aku bertemu dengan Nanda dengan status kami yang bukan lagi sepasang kekasih. Nanda menyapa ku. Dalam hati aku berkata "Mengapa Nanda menyapaku? Apa dia tidak tau betapa sakitnya setelah dia meninggalkan ku?" Ingin sekali aku mengumpat,namun aku lebih memilih berlari menuju Vida dan menangis di pelukannya. Merelakan seseorang yang pernah sangat berarti di dalam hidupmu itu bukan perkara mudah. Setelah kejadian itu,aku semakin sering mendengarkan kajian kajian melalui YouTube. Aku mulai sadar,hidupku tidak selalu tentang Nanda,aku harus berubah. Dan aku tidak akan bisa berubah jika selalu jalan di tempat. Aku mulai berusaha melupakan Nanda. Dengan memperbanyak mendengarkan sholawat nabi,tidak meninggalkan sholat,membaca Al qur'an,dan semakin sering mendengar ceramah.
Tak jarang saat mendengarkan ceramah aku menangis,aku menangisi diriku yang dulu. Betapa tidak bersyukurnya aku yang dulu,aku sering lalai dalam sholat,aku lebih sering mengharapkan cinta manusia daripada cinta Allah,Tuhan ku sendiri. Pernah sekali aku mendengar ceramah salah satu Ustadz yang berkata "Allah itu cemburu pada kita. Betapa senangnya kita ketika mendapat panggilan telephone dari kekasih kita,tatapi kita lalai ketika Allah memanggil kita melalui adzan untuk sholat. Betapa hinanya kita" aku menangis sejadi jadinya saat itu. Saat itu juga,ku mantapkan hati untuk berhijrah mengejar cinta Allah. Aku memperbaiki cara ku menggunakan hijab,mengikuti Sunnah Sunnah nabi dan terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Pada awalnya banyak pandangan pandangan yang tidak enak dari teman teman ku,tapi tidak aku pedulikan. Aku berhijrah untuk Allah,bukan untuk mereka. Dan Nanda? Ya Alhamdulillah aku sudah mulai terbiasa dengan status kami yang bukan lagi sepasang kekasih. Walau sampai saat ini aku masih belum mau bertemu dengannya. Aku tidak ingin rasa itu kembali ada dan menggoyahkan iman ku. Allah tidak pernah melarang kita untuk menjauhi sesuatu yang malah membuat kita jauh dariNya kan? Dan orang tuaku,mereka sempat terkejut melihat perubahan ku. Namun dari situ,ayah,ibu,dan kakak kakak ku juga mulai mendekat kepada Allah yang maha segalanya. Mereka malu melihat aku yang semakin hari semakin menyempurnakan diri. Maka dari itu,mereka mengikuti ku untuk berhijrah.Terimakasih ya Allah, terimakasih sudah membuat hambaMu ini sadar bahwa jalan yang kemarin kemarin hamba tempuh adalah jalan yang tidak Engkau ridhoi. Engkau maha segalanya,tidak ada daun yang gugur tanpa engkau ketahui. Engkau ciptakan banyak tumbuhan agar hambaMu tidak miskin akan bahan makanan,Engkau masih mengizinkan hambaMu bernafas di bumiMu. Kau masih membiarkan matahari terbit dan tenggelam seperti biasa, Kau masih memberi kami kesehatan agar bisa beribadah kepadamu,Kau buat kapal kapal bisa berlayar diatas lautan,Kau ciptakan air yang tidak ada habis habisnya agar hambaMu tidak pernah kehausan,Kau turunkan Rizki pada mereka di setiap harinya. Dan masih banyak lagi nikmat yang Kau berikan ya Allah. Seperti Firman mu dalam Surah An-Nahl:18
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Dan untuk semua muslimah yang ingin berhijrah,ayo! Kamu bisa. Luruskan niatmu hanya untuk Allah,bukan dia. Hidayah itu jangan ditunggu,tapi dijemput. Dan yang masih dalam hubungan yang belum halal (pacaran) ayo putuskan dia. Bukankah sudah Allah katakan bahwa manusia itu diciptakan secara berpasangan. Lalu untuk apa takut tidak akan mendapat jodoh? Kita pantaskan diri saja dulu,sudah Allah katakan bukan,bahwa "wanita wanita yang keji untuk lelaki yang keji. Dan lelaki yang keji untuk wanita wanita yang keji (pula) dan wanita wanita baik diperuntukkan bagi lelaki yang baik,dan lelaki yang baik diperuntukkan bagi wanita wanita baik (pula) Q.S An-Nur:26" Nah,jadi kamu mau dapat jodoh seperti apa?
Dear Nanda Pamungkas.
Terimakasih sudah meninggalkan ku. Allah mematahkan hati ku dengan cara kamu maninggalkan aku. Jangan katakan ini tidak sakit,sakitnya luar biasa. Tapi aku punya Allah yang Maha Luar Biasa. Jika sampai saat ini Allah tidak mematahkan hati ku melalui kamu,mungkin aku tidak akan sedekat ini denganNya. Sekarang pergilah, terserah kemanapun kamu mau. Aku tidak lagi mengkhawatirkan mu,aku lebih khawatir jika iman ku semakin menipis. Sekarang aku bisa melepas mu dengan ikhlas tanpa sakit hati lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
H I J R A H
Short StoryMaka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan (Q.S Ar-Rahman : 13)