1

3K 75 38
                                    

HAE HAE HAE, INI CERITA TERBARU AKU, MASIH PANAS OMAYGATT. UDAHLAH LANJUT AJA YA.....
.
.
.
.

"Mau kah kau menjadi kekasihku?"

Itu pernyataan yang muncul dari suara berat(bass) seorang pria jangkung yang sedang menghisap rokoknya dihadapan seorang wanita cantik yang tengah gugup. Jenniefa menggigit bibir bawahnya sambil sekali-kali berkomat kamit tidak jelas. Satria, pria yang menyatakan perasaan dihadapnnya mampu membuat jenniefa mati kutu. Jika yang menyatakan perasaan kepadanya adalah David, seseorang yang baik dan cukup terkenal di sekolahnya mungkin dia akan langsung menjawab 'YA!'. Tapi ini seorang pria yang super nakal yang bahkan belum pernah bertegur sapa dengan ia sebelumnya. Telinga yang cukup unik dengan tiga piercing, tak lupa rambutnya yang panjang sehingga menutupi mata nya yg berwarna putih cerah dan hitam pekat itu.

"Eh... Itu uhmm.. Ah itu kak.."

"Ya.. Aku menunggu jawabanmu manis.."

Satria mengucapkan kalimat itu dengan santai sambil menginjak rokoknya menunggu jawaban jenniefa. Melihat cara satria menginjak-injak rokok itu untuk mematikannya berhasil membuat jenniefa takut setengah mati.

"Jika aku menolaknya dia pasti akan menghajarku habis habisan heeuuu..."
Batin jenniefa mendramatisir keadaan

"Bagaimana?" Pria dihadapannya kini seakan memaksa dia untuk menjawab iya.

Gluup

Jenniefa meneguk kasar ludahnya. Dia rasanya ingin sekali lari terbirit-birit sekarang juga, tapi sialnya kaki dia tidak berpindah tempat sedikitpun dari sana. Dia takut.

"I- iya, a- aku terima kak" Senyum idiot pria berandalan dihadapan jenniefa langsung menghisasi wajahnya. Satria sangat senang sehingga dia tidak hentinya menelusuri wajah cantik Jenniefa dengan jarinya.

"Baiklah jawaban yang bagus, kau jangan memanggilku kak, panggil aku Satria saja, karna sekarang aku kekasihmu. Mengerti?"

"I- iya Satria" Jenniefa sangat gugup, karna sebelumnya dia tidak pernah memanggil orang yang lebih tua darinya dengan sebutan nama. Apa lagi ini kekasihnya. KEKASIHNYA?

"Okee, dimana handphone'mu aku akan memberikan nomor ponselku" Satria menggeledah tas wanita cantik itu dengan se'enak jidatnya, dan dia menemukannya dengan sangat cepat.

"Nah! Inidia! Tunggu sebentar, dan.... Yak!"

drrrrt drrrt

Suara ponsel bergetar dari saku celana pria jangkung tersebut. "Aku sudah menambahkan nomorku, nanti malam telpon aku. Mengerti?"

"I- i- iya kak" Jenniefa mengutuk dirinya sendiri karna telah melakukan kesalahan dengan memanggil Satria dengan sebutan KAK.

"Hmm, kali ini aku maaf kan, Lain kali jangan pernah memanggilku kak lagi. Dan yak! jangan lupa telpon aku nanti malam. Bye Baby!"

Satria pun meninggalkan wanita itu sendirian. Jenniefa sendiri sedang merutuki dirinya kenapa dia harus menerima perasaan pria nakal,, lebih tepatnya brandalan,, seprti Satria. Tapi tidak ada pilihan lain, jika jenniefa menolak mentah mentah pria itu, maka entah apa yang akan terjadi pada dirinya

©©©

Jennifa langsung membanting dan mengunci pintu kamarnya ketika sampai dirumah. Untung saja sekarang hanya dia sendiri yang berada dirumah.

"AKU GILA, MENGAPA AKU MENERIMANNYA! MENGAPA HARUS DIA YANG MENJADI KEKASIH PERTAMAKU!" Ya, Satria adalah kekasih pertama jenniefa. Namun sialnya itu adalah 'FIRST LOVE' yang sama sekali tidak diinginkannya.

Brandalan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang