Hari demi hari terlewati begitu saja, dengan setiap harinya melihat wajah yg menenangkan hati. Sore ini adzan ashar berkumandang begitupun hati ku yg berkumandang dengan nada sendu. Aku tak mau lagi meneteskan air mata ku, aku tau aku belum berhak atas dirinya, bahkan mencemburuinya. Tp, aku hanya bisa memohon pada-Nya agar menjaga hatinya bahkan dmna pun ia berada. Aku mencoba tetap tegar dihadapannya. Aku selalu mencoba walau dalam kesunyian air mataku sempat berlinang bagai bendungan air yg mulai penuh, tapi selalu ku coba untuk surut dan tak kembali tumpah. Aku harus bisa, salah satu bidadari saja bisa tetap senyum walau hatinya patah, remuk dan tak tau lagi bagaimana cara menyusun kembali.
Apakah aku bodoh? selalu menunggu dia yg mungkin saja org bilang aku berkhayal terlalu tinggi atas dirinya.
Hati ku yg sendu mendung dan tak selalu turun hujan, bisa cerah seketika dengan melihat senyumnya yg selalu terpanpang nyata di wajahnya yg menawan itu.
Kamu tak bisa menjawab sepenuhnya isi hati mu tetang suratku, dengan kata2 yg kau ucap. tp aku yakin kau sangat mampu menjawabnya dengan waktu yg kau miliki.Bisa tidak sekali saja kau tak mencuri hati ku? Hahahaha aku sudah mulai kehabisan obat yg selalu aku minum ketika hati mulai berkata "sadarlah, dia tidak kemana2. Percayalah Allah yg akan menjaga dia untuk mu" dan ujung kata hati hanya bisa mengucap "amin".
Bidadari datang membawa makanan yg menghancurkan pikiran ku tentang dia. Mereka yg terbaik dan selalu siap menerima semua keluh kesah ku tentang dirinya. Air jeruk yg mereka katakan asam, biasa saja bagi ku. Apa mungkin hidup ku sudah terlalu asam? Ahaha asemmm 😅
Karna yg manis nanti akan datang setelah asam, percayalah 😅