Part 1. First Meet

6 3 0
                                    

Bagiku kamu seperti malaikat tak bersayapku selalu ada ketika aku berada. Apakah kamu turun ke bumi untuk menemuiku?Apakah kamu akan seperti sebuah pelangi yang memberikan warna dalam hidupku lalu pergi menghilang begitu saja?

Hari ini pukul 5 Pagi . Aku bersiap-siap pergi ke Bumi Perkemahan Cibubur. Tapi sebelum itu aku dan teman-teman harus berkumpul dulu. Kami dibagi menjadi 12 kelompok. Setiap Kelompok terdiri atas 8 Orang. Aku pun terpisah dari sahabat-sahabatku yaitu Citra,Patris,dan Jelita. Kami pun berbaris perkelompok. Entah mengapa diriku masih malu karena belum mengenal teman-teman baruku ini. Ketika selesai breefing kami pun naik ke truck.

Retha:"Aduh, berat banget sih ini tas"

Aku cukup membawa banyak barang kala itu. Aku membawa 1 tas ransel dan 2 tas tentengan. Ketika aku berjalan menuju truck,barang-barang dalam tasku pun jatuh .

Retha:"Yah,ko bisa jatuh sih?Sepertinya aku lupa menutup resleting."

Lalu ketika aku menunduk hendak mengambil barang-barangku yang jatuh itu. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang membantuku mengambil barang-barangku itu.

Tino:"Ini (sambil memberikan buku diaryku yang jatuh)

Retha:"Terima kasih"

Tino:"Ah sepertinya barang bawaanmu banyak sekali. Sini aku yang bawain(sambil menarik kedua tasku dari genggamanku )

Retha:"Tapi.......

Tino:"Sudah tak apa ko. Kita kan sekelompok ini. Harus saling membantu bukan sesama teman?Lagian perempuan tak seharusnya membawa barang berat seperti ini.Sudah ayo mari kita naik ke truck.

Retha:"Ah baiklah terima kasih.

Lalu mereka pun naik truck itu.

Tino:"Ini tasmu. Oh iya kamu duduk disamping siapa?

Retha:"Ah tidak ada.Terima kasih ya sudah membawakan tasku.

Tino:"Sama-sama. Oh iya permisi dulu dong gw mau duduk.

Retha:"Disini?

Tino:"HMMM....(langsung menggeser diriku)

Retha:"Oh iya namamu siapa?

Tino:"Wah sepertinya kamu lupa namaku ya?Padahal kan tadi aku sudah perkenalan diri di depan kelompok kita. Aku saja hafal namamu.

Retha:"Iya maaf tadi aku tidak memperhatikan. Memangnya siapa namaku?

Tino:"Anastasya Margaretha bukan?

Retha:"Ah benar. Kau bisa mengingatnya

Tino:"Baiklah perkenalkan namaku Dominikus Valentino.

Retha:Ah baiklah mulai sekarang aku akan mengingatnya,Tino.

Tino:"Baiklah kalau begitu.Memang harus begitu bukan sesama anggota kelompok.

Truck pun mulai berjalan. Lalu Retha pun mendengarkan musik.Tino pun mengambil salah satu headset dari telingaku.

Retha:"Ko headset ku diambil?

Tino:"Sesama teman harus berbagi dong ret. Pelit baget sih.

Retha:"Bukan begitu maksudku.

Tino:"Baiklah mari kita dengarkan bersama selagi aku sambil main game.Oh iya bolehkah aku bertanya sesuatu?

Retha:"Iya?

Tino:"Apakah kamu suka menulis buku harian?

Retha:"Bagiku menulis buku harian adalah sebuah kebutuhan. Itu seperti aku selalu makan setiap hari. Setiap waktu aku selalu menulis apa yang sedang aku lakukan dan rasakan didalam buku itu. Sehingga aku tidak dapat melupakan kejadian dan perasaanku itu.

Tino:"Maka tulislah namaku itu dalam buku harianmu. Agar kau tak melupakan diriku.

Retha:"Baiklah.....

Tino:"Apakah kamu menyukai puisi?

Retha:"Ya aku menyukainya karena dengan menulis puisi aku dapat mencurahkan perasaanku yang tidak dapat aku curahkan kepada siapa pun.

Tino:"Bisakah kau menulis puisi tentangku?

Retha:"Sepertinya untuk yang itu aku tidak dapat menulisnya karena aku belum mengenal siapa dirimu.

Tino:"Maka kenallah aku seperti yang kau minta.

Retha:"Kau berbeda

Tino:"Maksudnya?

Retha:"Kau berbeda dari semua laki-laki yang pernah aku kenal. Mengapa kamu ingin aku mengenal dirimu?

Tino:"Karena aku ingin mengenalmu dan menjadikanmu seorang teman.

Retha:"Baiklah mulai sekarang aku akan menulis puisi tentangmu.

Tino:"Maka bersamaku lah terus.

Seiring berjalannya waktu,Retha pun terus menguap.

Retha:"Kenapa aku ngantuk sekali sekarang?Sepertinya ini karena aku bangun terlalu pagi tadi.

Lalu Retha pun tertidur. Ketika truck itu berjalan sampailah pada sebuah bukit dimana truck itu menanjak dan menurun. Kepala Retha pun bergoyang seperti sedang dangdutan.Lalu Tino pun menyenderkan kepala Retha pada bahunya.Setelah 30 menit berlalu akhirnya mereka pun sampai.

Tino:"Tha,bangun kita sudah sampai nih.

Retha:"Ah ngantuknya. Eh kita sudah sampai?

Retha pun terkejut ketika mengangkat kepalanya dari bahu Tino.

Retha:"Tino,aku duluan turun ya(dengan tergesa-gesa)

Retha:"Ko bisa aku tidur di bahu Tino?Ah memalukan sekali. Apa yang akan dia pikirkan tentang aku nanti?Apakah dia akan menjauhiku karena sikapku yang memalukan ini?



Melayang BersamamuWhere stories live. Discover now