****
The Stories is begins..
Hidup ini seperti sebuah ujian. Persiapkan Mental dalam menghadapi semua tantangan. Persiapkan hati, karena terkadang kehidupan itu menguji kesabaran. Sebuah nasib memang sudah ditentukan dari awal. Kita hanya manusia biasa. Mau tidak mau kita harus menerima sesuatu yang namanya Takdir..
" Jangan pernah kau berani untuk menyentuh ku! Ingat, kita menikah hanya karena paksaan! Kau tahu itu?!"
" Iya, aku tahu Myung.."
Sebuah pertentangan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang wajar. Tapi pertentangan itu tidak menjadi wajar apabila terlalu berlarut-larut. Cukup sudah hati Woohyun menderita menerima takdir di rumah tangganya. Ia tau, sampai kapanpun Myungsoo tidak akan mencintainya. Hanya seorang yang dicintai Myungsoo. Seorang namja cantik dan pintar. Heyy tapi itu bukan Woohyun. Melainkan Lee Sungyeol ..
" Eomma.."
Seorang bocah kecil berusia 6 tahun langsung berlari memeluk tubuh rapuh sang Eomma. Bocah tadi meneteskan air matanya. Ia memeluk tubuh Eomma nya dengan erat.
" Uljima Sayang~. Eomma baik-baik saja."
Woohyun langsung memberikan perlindungan untuk anaknya. Kim Sungjong. Nama yang tidak asing. Dia adalah anak kandung Woohyun dan Myungsoo. Sungjong adalah saksi semua perbuatan Myungsoo terhadap Woohyun. Hati Sunjong sakit ketika harus melihat Eomma nya dipukul, dibentak, bahkan ditampar. Tapi Sungjong hanyalah seorang anak laki-laki biasa, umurnya masih terlalu kecil untuk membela sang Eomma..
" Eomma, kenapa Appa selalu marah pada Eomma? Hikss.. Jongie takut Eomma." Lagi-lagi Sungjong menangis dan memeluk Woohyun.
Hati kecil Woohyun serasa tertusuk, Woohyun bisa melihat dengan jelas bagaimana air mata Sungjong mengalir. Membentuk aliran sungai kecil di pipinya
" Eomma tidak apa-apa Sayang. Sudah, Jongie jangan nangis ya. Jongie kan laki-laki hebat, jadi jangan cengeng." Woohyun tersenyum meskipun air matanya belum berhenti menetes.
Tangan mungil Sungjong meraba wajah Woohyun. Di usapnya air mata Woohyun. Jari Sungjong basah karena air mata Woohyun. Anehnya, Sungjong langsung menempelkan jarinya yang basah pada bibirnya. Ia mencium air mata Woohyun. Sungjong menangis. Hati Woohyun semakin sakit. Ia merasa menjadi Ibu yang gagal..
" Eomma mimithan lagi.." Sungjong melihat ada darah yang mengalir dari hidung Woohyun.
Woohyun kaget, Ia mimisan lagi. Dengan sigap, Woohyun langsung mengusap darah yang mengalir di hidungnya.
" Eomma sakit? Kita ke rumah sakit yuk Eomma. Jongie tidak mau Eomma thakit. Hiks.." Sungjong terlalu kecil untuk merasakan bagaimana sakitnya hati Woohyun.
****
Myungsoo bertemu dengan Sungyeol. Begitu datang, Myungsoo langsung mengecup lembut kening Sungyeol. Di usapnya kepala Sungyeol dengan lembut. Myungsoo sangat mencintai Sungyeol. Namja yang sedang berdiri tepat di hadapannya..
" Lusa jadi kan Myungie? Aku sudah menelfon Eomma dan Appa ku.." Namja ini bergelayut manja di lengan Myungsoo.
" Tentu saja. Emmhh.. kau sudah memilih baju pengantin kan?" Myungsoo tersenyum
DEG!!
Baju pengantin!! Heyy.. Myungsoo akan menikah dengan Sungyeol. Entahlah, saat ini Myungsoo sedang dalam keadaan sadar atau tidak. Ia akan menikah dengan Sungyeol. Bagaimana nasib Woohyun dan Sungjong? Percuma saja, mau Myungsoo menikah atau tidak menikah dengan Sungyeol, nasib Woohyun tetap sama. Ia dicampakkan..